Prabowo dan Presiden Vietnam Bahas Ratifikasi Perjanjian ZEE di Peru

3 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Luong Cuong di Lima, Peru, pada Jumat, 15 November 2024. Pertemuan yang berlangsung di sela-sela KTT APEC 2024 membahas penguatan kemitraan strategis kedua negara.

"Kerja sama ekonomi kita sangat baik, dan kami ingin memperkuat kerja sama tersebut di masa mendatang," kata Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden.

Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya. Tidak ada keterangan lebih lanjut dari Istana mengenai ini. Tetapi, perjanjian ZEE RI-Vietnam sudah disepakati pada 2022. Perundingan itu selesai setelah berjalan intensif selama 12 tahun.

Dalam paparannya, Prabowo mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Luong Cuong yang berlangsung pada 21 Oktober 2024. Ia turut mengapresiasi kehadiran Wakil Presiden Vietnam dalam upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia sehari sebelumnya.

Mantan Menteri Pertahanan ini juga menyoroti sejarah panjang perjuangan Vietnam melawan kolonialisme dan menegaskan pentingnya hubungan erat kedua negara di kawasan Asia Tenggara.

Sementara, Presiden Luong Cuong menyampaikan penghargaan atas hubungan bilateral yang kuat antara Vietnam dan Indonesia. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan terus mencapai kemajuan yang signifikan.

Luong Cuong juga mengusulkan peningkatan kerja sama bilateral menjadi comprehensive strategic partnership pada perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun depan. Ia menyinggung resolusi hukum terkait isu kawasan seperti Laut China Selatan, yang telah diratifikasi oleh Majelis Nasional Vietnam, dan mengharapkan dukungan Indonesia dalam forum internasional, termasuk PBB.

Dalam bidang ekonomi, kedua pemimpin membahas potensi kerja sama untuk mencapai target perdagangan sebesar USD 18 miliar dolar. Presiden Luong Cuong berharap agar kedua negara dapat memperluas pasar dan meningkatkan fasilitas perdagangan melalui koordinasi kementerian terkait.

"Saya kira kita harus menyarankan agar kedua belah pihak dapat memperluas pasar mereka dan saya telah meminta menteri terkait untuk memperluas pasar kita," kata Luong Cuong.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online