TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, berjanji akan mengedepankan pendekatan humanis dalam memperbaiki tata kota Jakarta. Salah satu fokus mereka dalam kebijakan tata ruang yaitu keberpihakan kepada masyarakat miskin kota.
Pramono mengatakan kebijakan tersebut merupakan salah satu masukan yang ia terima saat berdiskusi dengan Anies Baswedan pada Jumat, 15 November 2024. “Jadi secara pandangan saya dengan Mas Anies tidak ada bedanya, terutama untuk pemberdayaan warga kota, bagaimana keberpihakan kepada orang tidak mampu, orang miskin,” kata Pramono sebelum menuju lokasi debat pilkada Jakarta, Ahad, 17 November 2024.
Pramono mengatakan akan menawarkan kebijakan yang realistis dieksekusi jika terpilih sebagai gubernur Jakarta. Selain itu, ujar Pramono, program yang bakal diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan warga.
“Saya nggak pernah yang terlalu menjanjikan sesuatu yang nggak mungkin lah, misalnya tiba-tiba ada gym di samping halte, enggak, enggak, enggak,” ujar Pramono.
Sementara itu, Rano Karno mengatakan masalah tata kota di Jakarta saat ini, yaitu kesenjangan kondisi ruang antara pemukiman kelas menengah atas dan permukiman padat penduduk. "Jakarta ini kota tua, 497 usia, jadi tata kotanya sudah apa, sudah tertata, tinggal kita harus menata masalah disparitas miskin dan kaya,” ujar Rano.
Rano mengatakan akan fokus pada penataan permukiman padat. Berdasarkan catatan Rano, saat ini masih terdapat 450 rukun warga se-Jakarta dalam kategori permukiman kumuh. “Ini akan segera kami perbaiki,” kata Rano yang akrab disapa Bang Doel.
Soal masalah banjir yang tak kunjung terselesaikan di Jakarta, Rano mengatakan perlu revitalisasi seluruh drainase. Banjir yang kerap melanda Jakarta, ujar Rano, dipicu oleh tiga faktor: daya tampung 13 sungai yang melewati Jakarta tidak memadai, banjir kiriman dari kawasan hulu, serta banjir genangan akibat rusaknya saluran drainase.
“Kalau kita tarik 100 tahun saja drainasenya di Jakarta ini tidak diganti, berarti harus terjadi perubahan drainasenya, nah itulah singkatnya apa yang harus kita lakukan,” kata Rano.
Dengan konsep dan rencana itu, Pramono dan Rano percaya diri tampil optimal saat debat pamungkas pilkada Jakarta malam ini. Pada debat terakhir, para kandidat bakal menjawab sejumlah pertanyaan panelis ihwal kebijakan tata ruang kota dan perubahan iklim.
Setelah mengikuti debat, masing-masing kandidat memiliki waktu sepekan untuk berkampanye dan mensosialisasikan visi-misi mereka. Adapun masa kampanye akan berakhir pada Minggu 24 November. Pemungutan suara berlangsung pada Rabu, 27 November 2024.
Pilkada Jakarta sendiri diikuti oleh tiga pasangan calon. Mereka yaitu Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.