Profil Meutya Hafid, Eks Jurnalis yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital Perempuan Pertama

4 weeks ago 16

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik jajaran menteri Kabinet Merah Putih usai mengucapkan sumpah jabatan dan menandatangani berita acara di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024. Meutya Hafid menjadi satu dari empat perempuan di antara 48 menteri kabinet anyar ini.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujar Prabowo saat membacakan sumpah jabatan yang diikuti para menteri, di Istana Merdeka, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Usai mengikuti prosesi pelantikan, Meutya Hafid resmi menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital. Kehadirannya menjadi sejarah baru sebagai perempuan pertama yang mengemban jabatan di posisi menteri itu.

Jauh sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan, Meutya menjalani karier sebagai jurnalis di Metro TV pada 2001-2008, selepas menamatkan gelar sarjana dari Universitas New South Wales, Australia. Selama tujuh tahun berprofesi sebagai jurnalis, Meutya mendapatkan penghargaan Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia.

Sekitar empat tahun menjalani profesi sebagai jurnalis televisi, pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto, diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas meliput di Irak. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.

Selepas menanggalkan statusnya sebagai jurnalis, Meutya bergabung ke Partai Golkar dan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari daerah pilihan (dapil) Sumatera Utara I. Sejak saat itu, Meutya mengisi kursi parlemen selama tiga kali berturut-turut, hingga periode kepemimpinan 2019-2024 dengan menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR.

Di Partai Golkar, Meutya sempat menduduki beberapa posisi berbeda. Meutya pernah menjadi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar (2016-2019), Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar (2016-2021), Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) (2019-saat ini), dan Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar (2019-sekarang).

Iklan

Pada pemilihan presiden 2024, Meutya merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Dalam tim tersebut, Meutya diberikan kepercayaan sebagai Wakil Ketua TKN.

Sejak 13 hari setelah pelantikan anggota DPR periode 2024-2029, Meutya dipanggil Prabowo sebagai calon menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024.

Pada malam setelah pelantikan Prabowo pada Ahad, 20 Oktober 2024, nama Meutya Hafid keluar sebagai menteri yang dipilih Prabowo untuk bergabung di kabinetnya dan telah dilantik pada Senin pagi ini. Meutya bersama dengan 47 rekannya resmi mengemban tanggung jawab sebagai pembantu presiden kedelapan itu.

Khumar Mahendra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Jokowi Pulang ke Solo, Tempuh Perjalanan 3,5 Jam Menuju Kediaman di Sumber

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online