Jakarta -
Putri Diana meninggal dunia pada 31 Agustus 1997 dalam kecelakaan tragis di Paris, Prancis. Kematian sang Putri tak hanya menggemparkan dunia, tapi juga memicu banyak teori konspirasi, Bunda.
Salah satu klaim menyebut bahwa Diana sedang hamil saat kecelakaan atau sebelum meninggal dunia. Menurut rumor tersebut, Bunda dua anak ini sedang hamil sekitar sembilan hingga sepuluh minggu.
Jurnalis investigasi Prancis, Chris Lafaille, adalah orang pertama yang membuat klaim mengejutkan tersebut. Ia mengaku memiliki dokumen rahasia dari rumah sakit yang mengonfirmasi kabar kehamilan sang Putri. Demikian seperti melansir dari laman The Royal Observer.
Diana dan pasangannya, Dodi Fayed, dan pengemudi bernama Henri Paul meninggal karena luka-luka. Sementara itu, pengawal mereka, Trevor Rees-Jones selamat dari kecelakaan.
Menurut cerita, Diana awalnya masih bernapas dan sadar ketika dia diselamatkan dari lokasi kecelakaan. Diana lalu dinyatakan meninggal pukul 04.00 pagi di Pitié-Salpêtrière Hospital.
Dalam laporannya dokter bedah Prancis yang melakukan otopsi, menduga bahwa sang Putri sedang hamil sembilan hingga sepuluh minggu. Rumor ini pernah menjadi fokus utama isi buku karya Lafaille yang berjudul Diana, The Inquiry They Never Published.
Lafaille juga dilaporkan menghubungi pejabat tinggi Prancis seperti Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, dan kepala polisi.
"Menurut dokumen dari arsip Paris Public Hospitals, Diana hampir dapat dipastikan sedang hamil sembilan hingga sepuluh minggu saat ia meninggal," katanya, seperti dikutip dari Daily Express. Lafaille mengatakan bahwa ia menemukan dokumen rumah sakit setelah meneliti arsip dari Pitié-Salpêtrière Hospital.
Namun, Laifaille menduga bahwa bayi itu bukan anak dari Dodi Fayed, melainkan bayi dari dokter yang tinggal di Inggris, yang bernama Hasnat Khan. Sebelumnya, Diana diketahui pernah menjalin hubungan dengan dokter tersebut, Bunda.
"Dokumen ini tidak pernah diklaim atau terbukti palsu. Jika asli, itu berarti Dodi tidak akan menjadi ayah dari anak Diana yang belum lahir karena ia tidak bertemu dengannya sembilan minggu sebelum kematiannya," ujarnya.
Dugaan yang berbeda justru disampaikan ayah Dodi Fayed, Mohammad Al Fayed. Ia percaya bahwa Diana sedang mengandung anak dari putranya. Mohammad Al Fayed juga yakin bahwa sang putra dan Diana meninggal dalam konspirasi oleh keluarga Kerajaan dan badan intelijen.
Pada tahun 2003, Mohammad Al Fayed pernah tampil di program TV AS Primetime on Air. Ia mengklaim bahwa Diana meneleponnya untuk menyampaikan kabar baik itu (kehamilan).
Selama persidangan setelah kecelakaan, Mohammad Al Fayed juga mengatakan kepada juri bahwa Diana telah berbicara kepadanya sebelum ia meninggal. Sang Putri mengungkapkan bahwa dia dan Dodi sudah bertunangan.
Meninggalnya mendiang Putri Diana secara resmi telah dikaitkan dengan kadar alkohol dalam darah dari pengemudi mobil dan paparazzi yang memaksanya mereka untuk mengendarai mobil ngebut.
Namun Mohammad Al Fayed tetap tidak yakin. Ia mengklaim bahwa keluarga Kerajaan sangat menentang Diana menikahi seorang Muslim Mesir dan bahwa Diana telah menceritakan rahasia itu kepadanya. Menurutnya, Pangeran Philip ingin menyingkirkan Diana.
Rumor dibantah oleh pakar
Pernyataan Mohammad Al Fayed dan Chris Lafaille tampaknya tak kuat untuk membuktikan Diana hamil sebelum meninggal. Ilmuwan forensik Profesor Angela Gallop menepis rumor tersebut dengan penyelidikan yang didokumentasikan dalam bukunya, When The Dogs Don't Bark: A Forensic Scientist's Search for the Truth.
Menurutnya, sampel darah Putri Diana yang didapat dari mobil kecelakaan dinyatakan negatif untuk hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin). Kadar hormon ini muncul dalam tes darah 11 hari setelah kontrasepsi, dan biasanya, kadar akan berlipat ganda setiap 72 jam setelahnya.
"Pada akhirnya, hasil semua tes negatif, yang berarti sangat mungkin Diana tidak sedang hamil pada saat kematiannya, dan dia tidak mengonsumsi pil kontrasepsi," kata Gallop, melansir dari Reader's Digest.
Meski Gallop sudah buka suara, beberapa orang tetap saja tidak yakin dengan hasil tes darah tersebut, Bunda. Mereka merujuk pada fakta bahwa Diana diawetkan atau dibalsam dengan cepat. Itu artinya, tes kehamilan melalui urine tidak mungkin dilakukan.
Namun, di satu sisi, waktu pembalsaman tersebut masuk akal. Dokter tidak melihat alasan untuk menunda proses tersebut karena luka-luka Diana sesuai dengan penyebab kematiannya. Sementara itu, melakukan tes kehamilan pada perempuan yang sudah meninggal juga bukan praktik standar.
Demikian kisah kematian Putri Diana dan teori konspirasi tentang kehamilannya sebelum meninggal dunia.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)