TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, menggelar kampanye akbar di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 November 2024.
Para peserta kampanye datang dengan membawa berbagai bendera berukuran besar bergambar wajah Gibran Rakabuming Raka dan bendera sejumlah partai politik (parpol).
"Saya ucapkan terima kasih kepada 15 parpol yang telah memberikan dukungan kepada kami, terima kasih kepada ketua parpol. Terima kasih kepada seluruh organ relawan, kepada seluruh masyarakat Solo khususnya dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya," kata Luthfi, dikutip dari Antara.
Luthfi bersama Yasin juga berkomitmen untuk membawa Jawa Tengah lebih maju agar dapat berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
"Kami ingin menjadikan Jateng maju, berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Ia juga berkomitmen untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
"Para nelayan, guru, honorer semua mendukung kami untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional," katanya.
Selain itu, Luthfi menyebut dukungan para santri membuat Jawa Tengah menjadi cerdas dan berakhlak.
"Dukungan para ibu, UMKM, dan semuanya untuk Jawa Tengah jadi pakunya nusantara yang kokoh," katanya.
Pada kesempatan itu, Luthfi juga meminta doa restu kepada masyarakat pada hari pemilihan 27 November 2024. Ia juga mengklaim telah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Jokowi telah memberikan dukungan kepada kita dan Gus Yasin untuk menjadi gubernur," katanya.
Mengenal Benteng Vastenburg
Dilansir dari laman Kemenparekraf, Benteng Vastenburg dibangun pada 1745 sesuai perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Bukan tanpa maksud dan tujuan benteng itu dibangun. Benteng ini berfungsi sebagai pengawasan terhadap Keraton Surakarta yang berkuasa ketika itu.
Benteng memiliki parit di sepanjang keliling temboknya. Parit ini berfungsi untuk melindungi benteng dengan jembatan dipintu depan dan belakangnya. Letaknya sendiri ketika itu tepat berada di depan kediaman Gubernur Belanda (sekarang menjadi kantor Balaikota).
Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia, benteng ini digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia (TNI). Benteng ini beralih fungsi kembali menjadi pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad dan juga difungsikan sebagai tempat pelatihan prajurit keraton.
Setelah 1980-an, benteng ini kemudian tidak lagi difungsikan. Karena tidak lagi berfungsi, Benteng Vastenburg ini menjadi terbengkalai dengan keadaannya yang memprihatinkan. Tepatnya, pada 2010 benteng direnovasi dan dijadikan situs cagar budaya.
Sebelum masa pandemi COVID-19, benteng ini selalu digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti festival, konser musik, atau kegiatan lain. Namun, setelah pandemi COVID-19, benteng ini sepi pengunjung.
Benteng Vastenburg berada di tengah kota Solo. Lebih tepatnya di Jalan Jenderal Soedirman Kedung Lumbu, Pasir Kliwon, Surakarta, Jateng.
Benteng ini diapit oleh beberapa jalan lain seperti misalnya, Jalan Brigjend Slamet Riyadi. Posisinya yang berada di tengah kota memudahkan wisatawan menemukannya.