TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, diagendakan bertemu dengan Anies Rasyid Baswedan, sore ini. Informasi tersebut disampaikan oleh Pelaksana harian Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Heryawan.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, meyakini pertemuan tersebut bakal mendongkrak elektabilitas Syaikhu-Ilham di Pilkada Jawa Barat. Saat ini, tingkat keterpilihan jagoan PKS dan Partai NasDem tersebut masih kalah jauh dari pesaingnya, yaitu pasangan calon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
“Mudah-mudahan pertemuan dengan Pak Anies bisa menambah elektabilitas Pak Syaikhu,” kata Ahmad Heryawan di kompleks gedung DPR, Kamis, 14 November 2024.
Sesuai dengan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dirilis hari ini, elektabilitas Syaiku-Ilham hanya 9 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan Dedi-Erwan mencapai 65 persen. Elektabilitas dua pasangan calon gubernur lainnya, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Supradja masing-masing hanya 4,1 persen dan 4,6 persen.
Hasil sigi Litbang Kompas ini sejalan kesimpulan survey Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Hasil survey LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Dedi-Erwan sebesar 74 persen, Syaiku-Ilham 12 persen, Acep-Gitalis 6,5 persen, dan Jeje-Ronal 5,3 persen.
Ahmad Heryawan mengatakan tim Syaiku-Ilham masih memiliki beberapa jurus lain untuk mendongkrak elektabilitas jagoannya tersebut. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan PKS akan meningkatkan intensitas blusukan jagoannya agar tingkat keterpilihan mereka terus terkerek. Mantan Gubernur Jawa Barat ini optimistis bahwa elektabilitas Syaikhu-Ilham akan terus naik hingga mendekati hari pemungutan suara pilkada yaitu pada 27 November 2024.
“Mudah-mudahan di hari-hari ke depan masih ada sisa waktu. Kami akan blusukan lagi dan meyakinkan masyarakat,” kata Ahmad Heryawan.
Ia melanjutkan, PKS akan terbuka jika Anies bersedia menyatakan dukungan secara resmi kepada Syaikhu-Ilham. “Kami juga tidak bisa mengintervensi karena itu hak pribadinya Pak Anies sebagai warga negara yang boleh mendukung dengan cara apa saja, termasuk boleh tidak mendukung,” ujarnya.
Pilihan Editor : Cara PDIP Melawan Jagoan PDIP di Pilkada 2024