2 Aktivitas Terbaik yang Membuat Anak Lebih Cerdas Menurut Studi Pakar Neurosains

Jakarta -

Memiliki anak yang cerdas adalah hal yang diinginkan oleh semua orang tua. Untuk mendukung kecerdasan Si Kecil, Bunda dan Ayah bisa melakukan berbagai hal, termasuk memberikan mereka aktivitas yang menyenangkan.

Anak-anak yang cerdas biasanya menunjukkan berbagai ciri, Bunda. Kebanyakan anak yang cerdas mampu mengembangkan keterampilan berpikirnya menjadi lebih baik.

Tidak hanya itu, anak-anak yang cerdas umumnya juga telah mencapai milestones perkembangan lebih awal. Mereka juga bisa fokus pada suatu hal dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Sebuah penelitian menunjukkan ada dua aktivitas terbaik yang bisa dilakukan anak agar mereka bisa lebih cerdas. Apa saja kegiatan tersebut?

Dikutip dari laman CNBC Make It, sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang tua yang ingin membesarkan anak-anaknya menjadi lebih cerdas perlu memberikan kegiatan khusus seperti berolahraga dan membaca buku.

Ahli saraf di Universitas Finlandia Timur telah menghabiskan waktu selama dua tahun untuk mempelajari 504 anak-anak antara usia enam dan sembilan tahun. Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca dan bermain dalam tim olahraga bisa mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dibandingkan mereka yang fokus pada aktivitas lain seperti bermain komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang tidak terstruktur.

Hasil terbaik diperoleh ketika anak-anak menggabungkan peningkatan olahraga dan waktu membaca dengan pola makan sehat. Pola makan ini dikenal sebagai pola makan tradisional nordik yang mengutamakan produk susu rendah lemak dan lebih sedikit daging merah atau sosis.

"Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga teroganisir serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kognisi," tulis para ilmuwan saraf.

Salah satu bagian penting dari penelitian ini yang menonjol adalah adanya dugaan bahwa aktivitas fisik terstruktur seperti olahraga teratur dapat meningkatkan keterampilan kognitif anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Anak-anak yang olahraga sering kali memiliki harga diri yang lebih tinggi serta tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, Bunda. Hal ini tertuang dalam National Institutes of Health. Bahkan, olahraga tim menawarkan peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan perkembangan sosial.

Meski begitu, para ahli sering merekomendasikan perpaduan yang sehat antara permainan terstruktur dan tidak terstruktur untuk anak-anak. Permainan terstruktur dapat memberikan pelajaran yang lebih bertarget sedangkan permainan tidak terstruktur dapat membantu menumbuhkan kreativitas dan motivasi diri.

Penelitian tentang buku dan bermain game

Penelitian menunjukkan bahwa membaca untuk kesenangan dikaitkan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir yang lebih baik pada anak. Studi ini dilakukan oleh Universitas Cambridge pada awal tahun 2023.

Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca akan mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membacanya dengan screentime. Penelitian ini dilakukan oleh Rumah Sakit Anak Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.

Meski begitu, tidak semua screentime merupakan hal yang buruk. Menurut American Psychological Association, video game menawarkan beberapa manfaat untuk perkembangan anak seperti meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial, serta keterampilan sosial.

Perkembangan kognitif anak tetap akan terhambat jika screentime tidak diawasi dengan baik. Perilaku tidak baik serta pelecehan lebih sering terjadi dalam video game ketika anak-anak tidak diawasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)