4 Gejala Hamil Ini Ternyata Bisa Dialami Ayah saat Bunda Mengandung

17 hours ago 4

Jakarta -

Tubuh ibu mengalami perubahan besar selama kehamilan. Namun yang mengejutkan adalah tubuh mengalami perubahan saat istri hamil lho, Bunda. Simak yuk, penjelasan lengkapnya berikut.

Dikutip laman Fathersnetwork, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pada perempuan, otak dan tingkat hormon berubah secara signifikan selama kehamilan dan beberapa bulan pertama setelah bayi lahir.

Perubahan Ayah saat Bunda hamil

Pada hormon oksitosin, yang sering disebut sebagai 'obat cinta' bagi perempuan, telah lama diketahui mendukung proses ikatan antara ibu dan bayi atau proses bonding antara ibu dan bayi.  Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa tidak hanya Bunda yang mendapat manfaat dari efek ikatan hormon oksitosin.

Ayah dan Bunda yang tinggal bersama selama kehamilan terbukti memiliki kadar oksitosin yang serupa dalam darah mereka. Berbeda dengan pasangan yang tidak memiliki anak bersama, diyakini bahwa keselarasan kadar hormon ini membantu pasangan calon orang tua untuk membentuk hubungan yang dekat dan saling mendukung, atau sebuah 'tim parenting' yang mampu menghadapi tuntutan besar yang diberikan oleh bayi baru lahir.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kepribadian pasangan akan berubah selama periode ini. Mereka menjadi lebih selaras, memungkinkan mereka untuk lebih saling berempati, dan ekstroversi pada calon Ayah juga berkurang, membantu mereka menjadi lebih fokus pada keluarga.

Kemudian ada testosteron adalah hormon yang membuat pria menjadi pria. Hormon ini dilepaskan ke dalam rahim selama kehamilan yang menyebabkan perkembangan bayi laki-laki. Hormon ini memengaruhi perkembangan dan perilaku pria serta mendorong pria untuk mencari dan bersaing untuk mendapatkan pasangan. 

Namun, hormon ini bisa menjadi masalah ketika pria menjadi seorang Ayah. Anak-anak dan pasangan mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang mereka, bukannya fokus pada pencarian pasangan. Oleh karena itu, sekitar waktu kelahiran, kadar testosteron Ayah menurun hingga sepertiga, yang membuatnya lebih cenderung untuk ingin menjadi orang tua. 

Penurunan ini juga membantu Ayah menunjukkan empati dan kasih sayang yang lebih besar terhadap anak-anak mereka dan merespons tangisan mereka.

Selain itu, otak Ayah juga mengalami perubahan, dengan peningkatan materi abu-abu dan putih di area yang terkait dengan perawatan penuh kasih dan deteksi ancaman, serta yang bertanggung jawab untuk pemecahan masalah dan perencanaan.

Setelah kelahiran, kontak kulit dengan kedua orang tua membantu bayi baru lahir menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, dan juga memicu pelepasan oksitosin yang mendukung proses ikatan. 

Pelepasan hormon selama kontak skin to skin ini membantu Ayah untuk terus mendekat dengan bayi mereka pada bulan-bulan setelah kelahiran, serta membantu mengurangi stres. 

Namun, pada awalnya fokus bayi harus lebih pada ibu yang memberikan makanan dan kenyamanan, dan Ayah mungkin merasakan adanya jarak, merasa kesulitan untuk membentuk ikatan yang dalam, dan untuk benar-benar merasakan dirinya sebagai seorang Ayah.

Beberapa minggu pertama bisa menjadi masa yang sulit bagi Ayah yang memberi banyak pada bayi tanpa mendapatkan banyak balasan. Namun, sekitar usia 3 bulan, segalanya mulai berubah. Bayi mulai mengenali Ayah dan merespons dengan senyuman atau tawa kecil. 

Pada tahap ini, hormon lain mulai berperan - beta-endorfin. Hormon yang secara alami adiktif ini menghasilkan perasaan kehangatan, kedekatan, dan kebahagiaan, dan diproduksi ketika kita tertawa, bernyanyi, menari, dan yang paling penting, bermain bersama. 

Bayi yang merespons Ayah yang menarik wajah lucu dan membuat suara konyol adalah awal dari interaksi bermain mereka. Pada usia 6 bulan, akan ada banyak kesempatan untuk bersenang-senang dan bermain yang melepaskan aliran bahan kimia penghargaan di tubuh Ayah dan bayi. Bisa dikatakan, inilah saat di mana pria benar-benar menjadi seorang Ayah dan proses pengembangan ikatan jangka panjang dengan anak-anak mereka dimulai.

Banner Fokus Kisah Para Nabi

Sindrom couvade

Dikutip laman Pmc.ncbi, perubahan pada Ayah ketika istri hamil bisa disebabkan oleh sindrom couvade. Pada penelitian yang melibatkan 143 Ayah yang sedang mengharapkan anak pada kehamilan istri masuk trimester ketiga, ditemukan rata-rata mengalami gejala couvade.
 
Mengenai gejala sindrom couvade menekankan gangguan gastrointestinal, termasuk perubahan nafsu makan, diare, dan muntah. Rasa tidak enak badan dan kram kaki juga dilaporkan oleh calon Ayah. 

Gejalanya muncul pada trimester pertama atau ketiga kehamilan pasangan dan berhenti setelah kelahiran. Mereka juga menyebutkan tingginya tingkat kecemasan pada pria yang sedang mengharapkan anak telah terkonfirmasi melalui penelitian dengan gejala sindrom couvade.

Oleh karena itu, sindrom couvade merupakan representasi psikososomatis dari gejala kehamilan perempuan yang khas, namun dengan asal-usul fisiologis yang masih sedikit dieksplorasi.

Sindrom couvade telah dikaitkan dengan respons empatik pria terhadap tanda-tanda kehamilan atau persalinan pasangannya.  Berikut perubahan fisik yang dialami Ayah selama kehamilan istri mereka meliputi:

1. Mual dan muntah

Meskipun bukan gejala yang umum, beberapa pria mengalami rasa mual atau bahkan muntah yang mirip dengan morning sickness yang sering dialami oleh wanita hamil. Ini bisa terjadi karena hormon-hormon tertentu yang meningkat selama kehamilan istri.

2. Perut kembung

Ayah juga bisa mengalami perut kembung saat istrinya sedang hamil. Hal ini disebabkan karena masalah pencernaan gastrointestinal dimana kondisi kelainan pada sistem pencernaan dalam proses mencerna makanan dalam tubuh.

3. Kenaikan berat badan

Ayah yang mengalami sindrom couvade mengalami peningkatan berat badan. Hal ini biasanya terkait dengan pola makan yang tidak teratur atau kebiasaan makan yang berubah selama masa kehamilan pasangan.

4. Perubahan nafsu makan

Sama halnya dengan istri, Ayah juga mengalami perubahan nafsu makan saat mengalami sindrom couvade. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online