Jakarta -
Saat bayi tampak rewel, tidak nyaman, dan tidak mau banyak beraktivitas seperti biasanya, bisa jadi ia sedang kembung. Ada beberapa cara alami untuk mengatasi perut kembung bayi lho, Bunda.
Dikutip dari Parents, saat kembung bayi mungkin akan jadi lebih rewel karena sulit mengungkapkan kondisi tersebut lewat kata-kata.
"Anak-anak belum memiliki bahasa yang tepat untuk menggambarkannya sebagai kembung. Mereka akan mengatakan bahwa mereka sakit perut," kata dokter sekaligus penulis The Bloated Belly Whisperer, Tamara Duker Freuman, RD.
Jika perut anak terlihat membulat, bengkak, atau menggelembung dan terasa keras saat disentuh, pertimbangkan bahwa ini mungkin disebabkan oleh kembung.
"Kentut sebanyak 6-20 kali sehari adalah hal yang normal. Namun, jika frekuensi ini meningkat dan terlihat perut anak penuh dan semakin membuncit, kemungkinan besar mereka kembung," imbuh dokter spesialis anak, Betsabe Petit, MD.
Penyebab kembung pada bayi
Dikutip dari What to Expect, kembung pada bayi mungkin terjadi karena sistem pencernaannya sedang berkembang dan belajar menyerap makanan. Oleh sebab itu, bayi dan anak-anak jadi rentan mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit atau kembung.
Dalam kondisi demikian, Bunda dapat coba memberinya makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Biasanya bukan jenis makanan yang menghasilkan gas, tetapi kuantitasnya.
Gejala kembung pada bayi
Ada beberapa gejala ketidaknyamanan pada bayi saat sedang mengalami perut kembung, misalnya seperti tanda-tanda berikut:
- Menangis dan rewel selama satu jam atau lebih dalam sehari
- Tampak tidak nyaman dan tidak ingin melakukan banyak aktivitas seperti biasanya
- Tidak mau makan atau menyusu
- Tidak dapat tidur nyenyak
- Tampak kesakitan
Cara mengatasi perut kembung pada bayi
Jika bayi tampak tidak nyaman akibat perut kembung yang dialaminya, ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk membantu menenangkannya:
1. Perbanyak gerakan bayi
Membuat bayi lebih banyak bergerak dapat membantu meredakan kembung, terutama yang ditandai dengan sering kentut. Ini karena gerakan fisik membantu saluran pencernaan membuang gas yang terperangkap lebih cepat.
Beberapa contoh pergerakan untuk bayi misalnya seperti:
- Mengubah posisi bayi dari tengkurap sebentar lalu telentang
- Lakukan gerakan bersepeda, caranya dengan membaringkan bayi telentang, pegang kedua kakinya dan putar perlahan dengan gerakan seperti sedang mengayuh sepeda
2. Menyendawakan bayi
Jangan lupa untuk selalu menyendawakan bayi sesering mungkin dan dengan benar setiap kali selesai sesi menyusu. Bersendawa menghilangkan sebagian udara ekstra yang tertelan saat bayi mengisap botol atau payudara.
Tak perlu khawatir ya Bunda jika saat bersendawa Si Kecil mungkin akan sedikit gumoh. Hal yang penting, hindari membaringkan bayi segera setelah menyusu atau tanpa bersendawa.
3. Cek botol bayi secara berkala
Jika bayi menggunakan botol susu, pastikan Bunda selalu rutin memeriksa botol dan dotnya. Gunakan juga botol ukuran kecil karena bayi umum belum mampu menyusu terlalu banyak dalam satu waktu.
Gunakan juga ukuran dot yang sesuai, tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Lubang dot yang terlalu kecil dapat membuat bayi stres dan memaksanya mengisap lebih keras sehingga menghirup lebih banyak udara saat melakukannya.
Sebaliknya, lubang dot yang terlalu besar dapat menyebabkan bayi menelan lebih banyak udara, menyusu terlalu cepat, dan menyusu berlebihan.
4. Pijat bayi
Memijat perut, kaki, punggung, dan seluruh tubuh dapat menenangkan bayi dan membuatnya lebih rileks. Pijat bayi juga dapat membantu meredakan stres dan kecemasan pada bayi.
Tekan perlahan perutnya dengan gerakan memutar untuk membantu mengeluarkan sebagian gas berlebih. Supaya efeknya lebih maksimal, Bunda bisa menggunakan minyak telon.
5. Mengatur posisi menyusui
Dikutip dari laman Kemenkes RI, ketika Bunda menyusui bayi langsung ke payudara atau melalui botol, cobalah untuk menjaga agar kepala bayi lebih tinggi dari perutnya.
Dengan begitu, susu akan turun ke dasar perut dan udara naik ke atas, bayi pun akan lebih mudah untuk bersendawa. Bila perlu, gunakan bantal menyusui untuk menyangga kepala bayi.
Kapan perlu cek ke dokter?
Meskipun kembung tidak nyaman, kondisi ini jarang terjadi. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika Si Kecil mengalami perut kembung dan salah satu kondisi berikut:
- Berusia di bawah 3 bulan dan mengalami diare atau muntah
- Tidak dapat buang air besar (terutama jika disertai muntah)
- Muntah darah atau terdapat darah dalam tinja (terutama jika darahnya berwarna merah marun atau hitam pekat)
- Mengalami nyeri perut tiba-tiba
- Perut teraba kaku dan keras
- Mengalami cedera pada perut baru-baru ini
- Tampak sulit bernapas
Bunda juga sebaiknya mengajak Si Kecil berkonsultasi dengan dokter jika kembung terjadi terus-menerus. Kemungkinan ini disebabkan oleh gangguan pencernaan lainnya, Bunda.
Demikian ulasan tentang cara mengatasi perut kembung bayi. Ingat, jangan lupa perhatikan pola makan dan istirahat bayi saat sedang mengalami keluhan perut kembung.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)