Saat memberikan asupan makanan untuk bayi, tentunya Bunda akan melihat berbagai reaksi yang dilakukan oleh Si Kecil. Ada bayi yang dengan senang hati mencoba makanan baru, tapi ada juga yang menunjukkan ketidaktertarikan atau bahkan menolak.
Salah satu reaksi umum yang sering dilakukan bayi saat duduk di kursi makan adalah melempar makanan. Meski tindakan ini sering kali membuat Bunda merasa frustrasi dan bingung, namun melempar makanan sebetulnya merupakan bagian dari fase perkembangan bayi.
Tidak hanya menolak untuk makan, tetapi bayi juga sedang belajar tentang lingkungan sekitarnya. Di usia dini, bayi mengeksplorasi tekstur, warna, dan reaksi dari benda-benda di sekitar mereka.
Jika mereka melempar makanan, mereka belajar tentang konsep sebab-akibat, seperti apa yang terjadi ketika makanan jatuh, bunyi yang dihasilkan, dan respons orang di sekitar. Hal ini merupakan bagian dari proses sensorik dan motorik yang penting bagi perkembangan keterampilan kognitifnya.
Ketika melihat kebiasaan ini, Bunda dapat menjadikan reaksi Si Kecil sebagai kesempatan untuk mengenalkan aturan dasar saat makan. Sambil tetap bersikap sabar, Bunda juga dapat mengajarkan Si Kecil untuk meletakkan makanan yang tidak mereka inginkan ke nampan atau meja, daripada melemparnya.
Mengapa bayi melempar makanan?
Mengutip dari laman Huckleberry bayi melempar makanan disebabkan oleh beberapa faktor. Simak selengkapnya.
1. Mempelajari sebab-akibat
Saat berusia 8 bulan, bayi mulai belajar tentang konsep sebab-akibat, dan waktu makan menjadi momen bagi mereka untuk mengeksplorasi pemahaman barunya. Setiap tindakan yang mereka lakukan seperti menjatuhkan atau melempar makanan, tentunya memberikan mereka pengalaman langsung mengenai hasil dari tindakan tersebut.
2. Tidak lapar
Terkadang, saat Si Kecil melemparkan makanan ke lantai, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak merasa lapar atau cara memberi tahu sudah selesai makan. Ketika Bunda menyuapi di tengah-tengah proses makan, lalu Si Kecil melemparkan makanan tersebut ke lantai, hal itu menunjukkan bahwa mereka sudah kenyang atau tidak ingin melanjutkan makan.
3. Mencari perhatian
Saat bayi melempar makanan, hal itu bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil butuh perhatian Bunda. Melempar makanan bisa jadi adalah cara mereka untuk menarik perhatian atau berinteraksi, terutama jika merasa bosan atau ingin bermain.
Bayi yang belum dapat berbicara akan menggunakan tindakan seperti ini untuk mengkomunikasikan perasaan atau keinginannya. Dengan memperhatikan respons Bunda, Si Kecil belajar bagaimana tindakannya dapat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, sehingga mereka terus mengulanginya untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan.
4. Tidak menyukai makanan
Permasalahan ini sering terjadi pada bayi, terutama bagi anak yang picky eater. Saat Si Kecil melempar makanan, mereka menunjukkan ekspresi pendapatnya dan memberikan tanda bahwa mereka tidak menyukai makanan tersebut. Tindakan ini juga menjadi cara bagi mereka untuk mengomunikasikan preferensi atau penolakan mereka terhadap rasa, tekstur, atau warna makanan yang diberikan.
Selain itu, melempar makanan bisa menjadi bentuk eksplorasi dan eksperimen untuk melihat reaksi orang di sekitarnya. Bagi Bunda, memahami alasan di balik tindakan ini membantu untuk menciptakan lingkungan makan yang lebih positif dan mendukung kebutuhan Si Kecil.
5 Cara menghentikan kebiasaan bayi suka lempar makanan saat duduk di kursi makan
Mengutip laman Today's Parent, Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk menghentikan bayi yang suka lempar makanan. Simak selengkapnya.
1. Jangan bereaksi
Secara alami, bayi mencari perhatian pada Bunda atau pengasuh yang bereaksi atas tindakannya. Disarankan agar Bunda tidak bereaksi terhadap hal tersebut dan mengusahakan untuk tetap tenang. Kemudian Bunda dapat mengambil makanan dan mengatakan pada Si Kecil, "Makanan harus diletakkan di nampan" atau "Makanan tetap di meja."
Hal itu akan mendisiplinkan Si Kecil ketika mereka makan. Sementara itu, Bunda juga dapat mengatakan, "Bunda tidak melempar makanan," agar Si Kecil tidak mengulangi hal tersebut.
2. Melibatkan seluruh anggota keluarga
Dalam menghadapi bayi yang senang melempar makanan ke lantai, Bunda dapat mengkomunikasikan dengan saudara kandung yang lebih tua tentang pentingnya untuk tidak bereaksi terhadap lemparan makanan.
Terkadang mereka tergoda untuk menghasut adiknya saat melempar makanan dan menjadi hiburan bagi mereka. Bunda dapat mengatakan, "Saat adikmu melempar makanan, Bunda harap kamu tidak menanggapinya secara berlebihan," Selain itu, Bunda juga dapat membuat tantangan di keluarga untuk melihat siapa yang paling tenang dalam menanggapi perilaku tersebut.
3. Mengajak bayi makan bersama keluarga
Kala bayi masih senang melempar makanan ke lantai, Bunda dapat memberikan pengalaman baru dengan menaikkan kursi makan Si Kecil. Hal ini untuk menjauhkan pandangan bayi dengan lantai. Bunda juga dapat mengatakan, "Bunda ingin memberikan pengalaman makan yang menarik untukmu." Pada akhirnya, bayi akan lebih fokus pada makanannya dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
4. Menaruh anjing di luar
Pada perkembangannya, bayi senang bermain dengan anjing, terutama dengan melemparkan makanan ke arahnya. Momen ini sering kali menjadi bentuk interaksi antara bayi dan hewan peliharaan yang dianggap menyenangkan oleh Si Kecil, meski terkadang mengganggu waktu makan yang seharusnya fokus.
Dalam mencegah hal ini, Bunda bisa menempatkan anjing di luar ruangan atau di area lain saat waktu makan tiba, sehingga Si Kecil tidak tergoda untuk terus melemparkan makanan. Dengan cara ini, bayi dapat lebih fokus pada makanannya tanpa gangguan, dan sesi makan menjadi lebih tertata.
5. Menganggap sebagai tanda
Bayi melempar makanan bisa jadi merupakan tanda bahwa mereka sudah kenyang. Jika mereka sudah dapat berbicara, mereka akan mengatakan, "Aku sudah selesai makan ini," sehingga Bunda dapat memindahkan Si Kecil ke ruang bermain kembali.
Akan tetapi, banyak orang tua merasa khawatir karena asupan yang dikonsumsi Si Kecil masih terbilang sedikit. Akhirnya, sering kali orang tua memilih untuk mengabaikannya dan mendorong makanan lebih dekat ke bayi atau mengikuti mulut bayi dengan sendok, karena Bunda ingin memastikan bahwa bayi menerima nutrisi yang cukup.
Padahal, dalam mengatasi hal ini tentunya Bunda harus tetap tenang dan fokus untuk mengarahkan bayi mengenai keinginan Bunda untuk menaruh makanan di atas nampan atau meja.
Itulah lima cara menghentikan bayi suka lempar makanan saat duduk di kursi makan. Semoga bermanfaat untuk perkembangan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)