Jakarta -
Puasa merupakan salah satu hal yang dianjurkan kepada umat Islam, Bunda. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa diajarkan berpuasa sejak usia dini.
Menurut Dokter Spesialis Gizi klinik Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Mulianah Daya, M.Gizi., SpGK, anak-anak bisa mulai berpuasa ketika mental dan fisiknya sudah siap. Secara kesehatan, usia yang tepat adalah usia baligh, yakni antara 11 sampai 14 tahun.
"Kalau dari segi kesehatan kalau melihat kecukupan mental dan fisik itu disarankan pada saat baligh jadi disarankan mulai dari usia 11 sampai 14 tahun," ujar dr. Mulianah dalam acara Instagram Live HaiBunda x Siloam Hospitals, Selasa (11/3/2025).
Meski begitu, dr. Mulianah menyebut ada baiknya anak mulai belajar berpuasa sebelum baligh. Usianya pun berbeda-beda, sesuai dengan kesiapan Si kecil.
"Tapi ada baiknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum usia wajib, dengan catatan anaknya siap," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Mulianah menyebut sebelum mengajari anak berpuasa, Bunda perlu periksa terlebih dahulu kesehatan anak secara keseluruhan. Jika anak memiliki kondisi tertentu yang mengganggu tumbuh kembangnya, latihan berpuasa bisa ditunda terlebih dahulu.
"Kalau bicara tentang puasa, kesiapan ini harus dicek secara keseluruhan. Anak harus sehat secara fisik dan jasmani. Kita perlu teliti juga tumbuh kembangnya bagaimana. Kalau berat badannya tidak terkejar atau malnutrisi, ada baiknya ditunda puasanya," jelasnya.
Manfaat puasa bagi anak
Dokter Mulianah turut mengungkap berbagai manfaat puasa untuk anak. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Meregenerasi sel-sel di dalam tubuh
Dokter Mulianah menyebut ketika berpuasa tubuh dan sel-sel di dalamnya akan beristirahat, Bunda. Dengan begitu, sel-sel akan beregenerasi dan memperbaiki diri.
"Regenerasi diperlukan untuk sel-sel tubuhnya sehingga memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri atau mendetoksifikasi sel-sel yang rusak," jelasnya.
2. Mendetoksifikasi tubuh
Anak-anak saat ini bisa dengan mudah mendapatkan makanan cepat saji dan dengan kadar gula yang tinggi. Jika terpapar hal ini, anak akan mengalami diabetes dan terserang diabetes.
Secara fisiologis, puasa akan membuat tubuh terdetoks sehingga radikal bebas di dalam tubuh pun akan berkurang.
"Jadi secara fisiologi, detoksifikasi adalah untuk mengurangi radikal bebas yang ada di dalam badan. Jadi, radikal bebasnya dari mana? Dari yang tinggi gula misalnya gorengan, itu juga merupakan radikal bebas di sel-sel lemak tersebut. Dengan puasa, sel-sel tersebut beregenerasi dan juga mendetoksifikasi dari radikal bebas," ujarnya.
3. Menjaga metabolisme tubuh
Puasa sangat baik agar tubuh bisa terhindar dari berbagai penyakit, Bunda. Dokter Mulianah mengungkap bahwa puasa dapat menjaga sistem metabolisme tubuh.
"Kalau puasanya dilakukan dengan baik, ini bisa mencegah penyakit di dalam tubuhnya untuk menjaga metabolisme," ungkapnya.
4. Sebagai diet sehat
Anak-anak yang mengalami diabetes bisa melakukan diet sehat selama puasa. Namun, Bunda perlu mengatur pola makannya sehingga mereka tetap mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
"Pada beberapa kasus tertentu, misalnya anaknya kelebihan berat badan atau obesitas, puasa ini juga baik untuk dilakukan," tutur dr. Mulianah.
5. Mengajarkan kedisiplinan
Tidak hanya dari sisi kesehatan, puasa juga mengajarkan anak konsep kedisiplinan. Dokter Mulianah menyebut secara tidak langsung anak juga akan berlatih cara mengatur waktu yang baik.
"Kalau dari luar segi kesehatannya, misalnya dari segi kesiapan psikis, anak ini juga secara tidak langsung dilatih untuk belajar disiplin, manajemen waktu, dan banyak sekali," ungkapnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)