7 Cara Mendidik Anak agar Mamahami Makna Puasa dengan Baik Sejak Dini

2 months ago 56

Jakarta -

Berpuasa perlu diajarkan pada anak sejak usia dini, Bunda. Dengan begitu, anak akan terbiasa menjalankannya ketika mereka sudah besar.

Mengajarkan berpuasa kepada anak adalah hal yang penting karena termasuk ke dalam pendidikan keluarga. Hal ini turut diungkapkan oleh Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Cirebon, Kiai Marzuki Wahid.

"Pendidikan yang paling penting adalah pendidikan keteladanan. Karena itu, mendidik anak bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga harus dengan keteladanan, terutama keteladanan orang tuanya. Kalau kita ingin anaknya berpuasa, maka kita sendiri harus berpuasa. Kalau ingin anaknya berpuasa utuh, maka kita juga harus berpuasa utuh," katanya pada HaiBunda, Kamis (6/2/2025).

Usia mengajarkan anak berpuasa

Pada kesempatan yang sama, Marzuki turut mengungkapkan usia minimal Bunda dan Ayah bisa mengajarkan anak berpuasa. Menurutnya, usia tepat sekitar tiga sampai sebelum baligh.

"Tiga tahun mungkin sudah bisa, sampai baligh. Karena ukuran anak dalam konteks ibadah adalah 'baligh'. Kalau laki-laki sampai mimpi basah atau keluar air mani, kalau perempuan adalah haid. Itu batas baligh," ungkapnya.

"Karena itu ajarilah anak-anak kita sejak sebelum baligh karena setelah baligh mereka sudah menjadi mukallaf, maka dia akan menanggung pahala dan dosanya sendiri. Tetapi sebelum mukallaf adalah tanggung jawab orang tua," sambung Marzuki.

Mengajarkan anak berpuasa pun bisa secara perlahan, Bunda. Meski begitu, Marzuki menyebut Bunda tetap harus membangunkan mereka untuk sahur.

"Kapan mulai dididik puasa? Menurut saya sejak dia kuat untuk tidak makan. Misalnya umur tiga tahun. Kalau tidak kuat sehari, cukup sampai dzuhur. Kalau tidak kuat, cukup sampai jam 10. Yang pasti diajak sahur agar mereka tahu bahwa puasa itu ada sahurnya. Setelahnya diajak berpuasa sekuatnya," tuturnya.

Cara mendidik anak agar memahami makna puasa

Dalam wawancara ini, Marzuki juga membagikan beberapa cara mendidik anak agar mereka bisa memahami makna puasa. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Beri keteladanan

Jika ingin anak-anak berpuasa, maka Bunda dan Ayah pun harus memberikan contoh yang sama. Pastikan Bunda menjalankan ibadah ini sesuai dengan syariat Islam, ya.

"Saat mengajari anak untuk berpuasa, orang tuanya juga harus berpuasa sesuai dengan syariat Islam," kata Marzuki.

2. Ajak anak

Bunda bisa mengajak anak melakukan apa yang Bunda dan Ayah lakukan saat berpuasa. Misalnya seperti bangun sahur, tidak makan dan minum, hingga melakukan salat tarawih.

"Mulai dari sahur, bangunkan dan makan saat sahur. Siang harinya, untuk tidak makan dan minum, tidak berkata kotor, tidak berbohong pada siang harinya, hingga berbuka puasa. Pada malam harinya, ajak anak untuk melakukan salat tarawih," tutur Marzuki.

3. Lakukan sesuai kemampuan anak

Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda saat berlatih puasa, Bunda. Karena itu, jangan paksa mereka dan biarkan anak berpuasa sesuai dengan kemampuannya.

"Misalnya, anak berpuasa hanya kuat seperempat hari, setengah hari, atau dua pertiga hari, biarkan saja. Karena itu dalam tahap belajar," jelas Marzuki.

4. Berikan apresiasi

Menurut Marzuki, memberikan apresiasi untuk anak setiap harinya saat berpuasa adalah hal yang penting. Dengan begitu, anak akan selalu bersemangat untuk belajar berpuasa.

"Setiap hari diapresiasi atas prestasinya bisa mencapai puasa sesuai dengan kemampuannya. Karena anak butuh apresiasi dari orang tuanya. Bila perlu diberi hadiah agar anak selalu semangat," ujarnya.

5. Tanyakan perasaan anak

Ketika anak menahan lapar dan dahaga serta tidak berbohong saat berpuasa, Bunda bisa menanyakan apa yang mereka rasakan. Dengan begitu, Bunda dapat menjelaskan makna puasa lebih mendalam.

"Tanyakan apa yang anak rasakan saat sahur, saat tidak makan dan tidak minum, saat tidak berbohong, saat tidak berkata kotor, dan saat berbuka puasa. Dalam jawaban anak, orang tua bisa memberikan nasehat dan pembelajaran yang baik atas makna puasa," tutur Marzuki.

6. Ajarkan anak untuk bersyukur

Setiap hari setelah berpuasa, ajarkan anak untuk selalu bersyukur. Marzuki menyarankan agar Bunda mengatakan bahwa seluruh pencapaian ini bisa didapat atas pertolongan Allah SWT.

"Dalam setiap harinya, ajak anak untuk selalu bersyukur, alhamdulillah, atas semua capaian yang bisa dia raih. Sampaikan bahwa kita mampu melakukan ini semua adalah karena kasih sayang dan pertolongan Allah. Bersyukurlah kepada Allah," ucapnya.

7. Beri hadiah saat Idul Fitri

Jika anak mampu berpuasa penuh dalam sebulan, Bunda bisa memberikan mereka hadiah saat merayakan Hari Idul Fitri. Ini penting agar anak tetap memiliki semangat dan harapan bahagia untuk mencapai Idul Fitri.

"Jika sebulan penuh anak telah mencoba berpuasa, syukur bila tidak ada hari dari bulan Ramadhan yang terlewat, berilah dia hadiah saat merayakan Idul Fitri. Ini penting agar anak tetap punya semangat dan punya harapan bahagia ketika mencapai Idul Fitri," papar Marzuki,

Nah, itu tadi cara mendidik anak agar memahami makna berpuasa, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online