Jakarta -
Tuba fallopi adalah organ reproduksi perempuan yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Fungsinya adalah untuk memungkinkan sel telur yang telah dibuahi melewati ovarium ke rahim untuk implantasi. Kondisi tuba fallopi ini berpengaruh pada kesuburan wanita, Bunda.
Penyumbatan pada tuba fallopi mencegah sperma mencapai sel telur. Penyumbatan juga dapat mencegah sel telur yang telah dibuahi mencapai rahim. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan infertilitas wanita yang nantinya bisa mengganggu program hamil.
Perlu Bunda ketahui bahwa faktanya, tuba fallopi yang tersumbat bertanggung jawab atas 25–30 persen dari semua kasus infertilitas. Tuba fallopi dapat tersumbat karena kerusakan, peradangan, atau jaringan parut. Dikutip dari laman Medical News Today, hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari:
- Infeksi sebelumnya, seperti klamidia atau gonore
- Fibroid
- Penyakit radang panggul
- Endometriosis
- Kehamilan ektopik sebelumnya
- Operasi sebelumnya
7 Makanan pembuka tuba Fallopi
Lalu, ada kah cara untuk membuka tuba falopi yang tersumbat itu? Yang jelas, kondisi tiap perempuan berbeda sehingga penanganan medis pun berbeda, Bunda. Akan tetapi, terdapat makanan-makanan yang diyakini setidaknya membuka kemungkinan untuk tuba falopi tidak tersumbat. Apa saja makanannya?
1. Jambu merah
Dilansir Healthline, satu jambu biji (Psidium guajava) mengandung 125 mg vitamin C, atau 138 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG). Jambu biji sangat kaya akan antioksidan likopen, Bunda.
Vitamin C dalam jambu merah berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dengan membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih baik. Karena alasan ini, jambu biji dianggap dapat menyembuhkan jaringan parut dan dapat memberikan efek positif pada tuba fallopi.
2. Kunyit
Kunyit adalah antiperadangan alami. Kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, telah terbukti dapat mengurangi peradangan. Bunda dapat mengonsumsi kurkumin dalam bentuk suplemen, menambahkan kunyit ke makanan Bunda, atau minum minuman kunyit.
Tidak ada efek samping kunyit yang diketahui jika dikonsumsi dalam dosis kecil. Namun, dalam dosis lebih dari 8 gram per hari, kunyit dapat memberikan efek samping. Pastikan untuk mengonsumsi kunyit dengan dosis yang tepat, atau lebih baik lagi, tambahkan rempah-rempah tersebut ke dalam masakan Bunda.
3. Jahe
Jahe dapat dibilang sebagai bahan masakan dengan banyak manfaat. Jahe adalah antiperadangan alami lainnya. Sebuah makalah tahun 2014 menunjukkan bahwa gingerol, bahan aktif dalam jahe, merupakan antioksidan dan antiperadangan. Tapi sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jahe dapat membuka sumbatan tuba fallopi.
4. Bawang putih
Bawang putih termasuk bahan yang sering disarankan sebagai cara untuk meningkatkan kesuburan dan membuka sumbatan tuba. Sebuah studi tahun 2004 tentang manfaat bawang putih untuk kesuburan menunjukkan bahwa bawang putih mungkin dapat meningkatkan kesuburan. Akan tetapi, bukti lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
Di luar studi yang sudah lama itu, tidak ada bukti bahwa bawang putih dapat meningkatkan kesuburan. Meskipun demikian, mengonsumsi bawang putih dalam jumlah sedang sangat aman, jadi mungkin patut dicoba dan ada manfaat kesehatan lain dari menambahkan bawang putih ke dalam makanan Bunda.
5. Biji rami
Biji rami atau flax seed mengandung asam lemak omega-3 asam alfa-linolenat (ALA) yang sangat tinggi. Biji rami telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung dalam studi hewan dengan mengurangi peradangan di arteri. Mengurangi peradangan umum dengan meningkatkan asupan omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan di tuba fallopi. Namun, belum ada bukti langsung yang mendukung hal ini, Bunda.
6. Kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang mengandung 56 mg vitamin C, atau 62 persen dari AKG. Penelitian menunjukkan bahwa kiwi dapat memiliki efek penghambatan pada trombosit darah, yang dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah dan stroke. Konsumsi kiwi juga dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh Bunda. Secara teoritis, faktor-faktor ini dapat membantu mengurangi peradangan, infeksi, atau perkembangan jaringan parut di tuba fallopi.
7. Ikan tinggi omega-3
Contoh ikan yang mengandung omega-3 tertinggi adalah makarel, salmon, dan sarden. Omega-3 adalah jenis asam lemak esensial, yang berarti orang harus mendapatkannya dari menu makanannya. Ada tiga jenis utama asam lemak omega-3: DHA, EPA, dan ALA. Para ilmuwan telah mengidentifikasi hubungan antara asupan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dan penurunan tingkat peradangan dalam tubuh, termasuk di tuba fallopi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)