Jakarta -
Ibu hamil dapat berpuasa jika kondisi kesehatannya memungkinkan. Namun, ibu hamil juga perlu memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka puasa maupun sahur. Sejumlah makanan perlu dihindari ibu hamil saat berbuka puasa.
Beberapa jenis makanan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Makanan apa sajakah?
Makanan untuk ibu hamil
Katherine Marengo, ahli diet terdaftar klinis menjelaskan bahwa ibu hamil sangat penting untuk makan dengan baik demi kesehatan dirinya dan bayi yang belum lahir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda mungkin harus menghindari beberapa makanan favorit Anda, seperti sushi, kopi, atau steak setengah matang," kata Marengo dilansir dari Healthline.
Salah satu yang dihindari adalah makanan olahan karena dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih, diabetes gestasional, dan komplikasi. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan anak dalam jangka panjang.
7 Makanan yang perlu ibu hamil hindari saat berbuka puasa
Sejumlah makanan ini perlu ibu hamil hindari ketika saat berbuka puasa, seperti:
1. Makanan tinggi gula
Saat berbuka puasa hidangan seperti kolak dan es sirup sering menjadi pilihan. Namun, makanan yang kandungan gulanya tinggi dapat menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis.
Melansir dari laman Parenting First Cry, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis juga dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dikutip dari Cleveland Clinic, konsumsi gula yang tinggi selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak anak.
Studi menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi banyak gula dapat memiliki anak-anak dengan fungsi kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dengan Bunda yang menghindari konsumsi gula berlebih.
Bunda dapat mengganti menu berbuka yang mengandung gula alami dan serat seperti kurma, pisang, atau apel.
2. Makanan asin
Makanan asin dengan kandungan garam yang tinggi seperti makanan cepat saji atau keripik. Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air dan dapat menyebabkan pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau wajah yang berlebihan.
Lalu, konsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan risiko tekanan darah tinggi atau preeklampsia.
Jika Bunda ingin makanan asin, pilihlah makanan yang rendah garam serta hindari menambahkan garam berlebihan saat memasak.
3. Makanan mentah atau setengah matang
Makanan seperti sushi, telur setengah matang, atau makan steak daging yang tidak dimasak dengan sempurna dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Listeria.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), infeksi dari makanan mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.
CDC mencatat bahwa kemungkinan terkena infeksi listeria hingga 10 kali lipat lebih tinggi selama kehamilan dibandingkan pada waktu lainnya.
Dilansir dari NHS, ibu hamil yang mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang berisiko terkena toksoplasmosis, yang dapat menyebabkan keguguran.
Karena makanan mentah berbahaya untuk ibu hamil dan janin, sebaiknya ibu hamil memastikan semua makanan sudah dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri.
4. Makanan pedas
Ibu hamil dapat merasakan dampak mengonsumsi makanan pedas, apalagi jika disantap saat berbuka puasa setelah perut kosong berjam-jam. Ibu hamil yang mengonsumsi makanan pedas bisa mengalami gangguan pada sistem pencernaan.
Makanan pedas bisa membuat mual dan mulas atau morning sickness semakin buruk. Sebab rahim dan bayi yang sedang tumbuh meningkatkan asam lambung di perut Bunda.
"Karena hormon kehamilan dan perkembangan rahim dapat menyebabkan refluks, makanan pedas dapat ditoleransi dengan baik tetapi mereka tidak akan memengaruhi bayi Anda," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Kirtly Parker Jones, dikutip dari Mom.
Jika Bunda penyuka makanan pedas, hindari makanan yang terlalu pedas dan pilihlah makanan dengan rasa yang lebih ringan.
5. Makanan berlemak tinggi
Menyantap gorengan saat berbuka puasa tentu menjadi godaan besar ya Bunda. Namun makanan gorengan atau makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih, serta memperburuk masalah pencernaan.
Makanan dengan lemak tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas selama kehamilan. Dikutip dari buku Jurnal Program Nutritalk Tumbuh Kembang Optimal Ciptakan Pemimpin Andal, yang disusun Kelompok Kerja Jurnalis Penulis Kesehatan (K2JPK) dan Sari Husada, kalau pertambahan bobot Bunda berlebihan, risikonya Bunda dan janin bisa obesitas.
Sebagai gantinya, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang daripada digoreng.
6. Kafein
Ibu hamil boleh mengonsumsi kafein, tetapi tidak lebih dari 200 mg per hari. Minum lebih dari jumlah ini secara teratur dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti berat badan lahir rendah, dan bahkan keguguran.
Kafein tidak hanya pada kopi, tapi juga terdapat pada beberapa minuman seperti teh, cokelat, cola, maupun minuman energi.
Bunda dapat membatasi konsumsi kafein atau menggantinya dengan minuman bebas kafein seperti air putih, jus buah, atau susu hangat.
7. Makanan dengan bahan kimia bahaya
Makanan olahan yang mengandung pengawet, pewarna buatan, atau pemanis buatan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Makanan ini dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin, serta masalah pencernaan. Bunda dapat memilih makanan alami yang bebas dari bahan kimia tambahan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)