7 Tips Mengatur Keuangan saat Hamil dan Melahirkan, agar Pengeluaran Enggak Bengkak Bun

15 hours ago 4

Jakarta -

Kehamilan dan kelahiran menjadi momen yang membahagiakan. Namun, juga bisa menjadi tantangan keuangan jika Ayah dan Bunda tidak merencanakannya dengan baik. Berikut tips mengatur keuangan saat hamil dan melahirkan agar pengeluaran tidak membengkak.

Selama kehamilan, Bunda tak hanya mempersiapkan fisik dan mental, tapi juga memastikan kondisi finansial Bunda aman. Sebaiknya, biaya melahirkan dipersiapkan dari jauh-jauh hari, bahkan sejak Bunda dan suami memulai program hamil.

Ada berbagai biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya pemeriksaan kehamilan, biaya persiapan kelahiran hingga kebutuhan bayi. Semuanya itu tentu dapat membuat pengeluaran membengkak.

Dilansir dari UwHealth, memahami biaya kehamilan dan perencanaan ke depan dapat membantu Ayah dan Bunda membuat keputusan yang lebih tepat — dan menghemat uang dalam jangka panjang. 

Sebab, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selama kehamilan, hingga proses persalinan tiba. Terkadang terjadi sesuatu yang di luar prediksi sebelumnya sehingga pasutri membutuhkan biaya kehamilan dan melahirkan yang jadi membengkak.

Meski begitu, ibu hamil tidak perlu cemas. "Ini bukan waktunya untuk panik. Saya menyarankan Anda segera memotong semua pengeluaran yang tidak penting," begitu saran psikolog asal Amerika Serikat, Reggie J. Ferreira, Ph.D, dikutip dari Psychology Today.

Tips mengatur keuangan saat hamil dan melahirkan

Mengelola biaya kehamilan dan pasca persalinan bisa terasa memberatkan, tetapi dengan beberapa perencanaan dan strategi yang matang,  pasangan suami istri (pasutri)  dapat mengatasi tantangan keuangan ini secara efektif.

Berikut sejumlah tips mengatur keuangan saat hamil dan melahirkan

1.  Membuat rencana anggaran

Membuat rencana anggaran khusus untuk kehamilan dan persiapan kelahiran menjadi langkah pertama. Anggaran disusun secara menyeluruh, kebutuhan sejak awal kehamilan hingga melahirkan.

Bunda dapat mencatat semua pengeluaran yang mungkin terjadi, seperti biaya dokter, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan biaya persalinan.

"Buat anggaran, dengan mempertimbangkan konsultasi medis, tes, suplemen, dan biaya rumah sakit yang mungkin timbul. Pertimbangkan pertanggungan asuransi kesehatan yang mencakup tunjangan bersalin atau jelajahi polis tambahan untuk pertanggungan yang komprehensif," kata Adhil Shetty, CEO, Bankbazaar.com dikutip dari Financial Express. 

Bunda juga perlu mengetahui tes apa saja yang harus dilakukan dan berapa biayanya. Kalau ini kehamilan pertama, penting untuk mencatat semua kebutuhan bayi dan keperluan ibu menyusui.

Banner Fokus Kisah Para Nabi

2. Memanfaatkan asuransi kesehatan

Jika pasutri memiliki asuransi, sekaranglah saatnya untuk menjadi ahli dalam manfaat polis. Untuk memulai, cobalah menanyakan kepada administrator polis sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.

Bunda dapat mengecek polis asuransi untuk mengetahui layanan apa saja yang ditanggung, seperti pemeriksaan rutin, USG, dan biaya persalinan. 

Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang biaya persalinan di rumah sakit dan manfaat asuransi, dan itu termasuk mengetahui semua biaya di muka.

3. Cari paket diskon

Pasutri dapat menjelajahi rumah sakit dan klinik yang menawarkan paket bersalin atau rencana pembayaran, bandingkan biaya dan layanan. 

4. Belanja kebutuhan bayi secara perlahan

Membeli perlengkapan bayi sekaligus pasti membuat pengeluaran membengkak. Bunda dapat menyicilnya, membelinya secara bertahap sesuai kebutuhan dan prioritas.

Melansir BabyCenter, membeli perlengkapan bayi secara bertahap dapat membantu mengelola keuangan dengan lebih baik.

Usahakan fokus pada kebutuhan utama seperti pakaian bayi, popok, dan tempat tidur. Jika barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan seperti mainan mahal, sebaiknya dihindari.

5. Buat dana darurat

Membuat dana darurat dapat menutupi biaya medis yang tak terduga. Persiapan ini akan membantu pasutri mengelola biaya. Targetkan setidaknya biaya hidup tiga hingga enam bulan.

Bunda dapat mulai dengan menyisihkan 10-20 persen dari penghasilan bulanan untuk dana darurat. Lalu, simpan dana darurat tersebut di rekening terpisah supaya mudah diakses.

6 Hindari utang yang tidak perlu

Jika untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak, sebaiknya menghindari berutang. Utang dapat membebani keuangan keluarga di masa depan. Jika memang harus berutang, Bunda dapat memilih yang berbunga rendah dan jangka waktu yang sesuai.

7. Jangan boros

Ibu hamil kadang punya banyak keinginan membeli banyak barang, salah satunya baju hamil. Kehamilan belum tentu terjadi setiap tahun. Namun, ibu hamil terkadang ingin membeli banyak bareng seperti baju hamil. Sebaiknya tahan keinginan mengoleksi baju hamil dan belanja seperlunya saja.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online