Angka Persalinan Caesar di Negara Ini Meningkat Gara-gara Kondisi Kesehatan Sang Bunda

2 days ago 8

Jakarta -

Pada tahun 2023, angka kelahiran di Negara Inggris meningkat. Hal tersebut terjadi lantaran banyaknya ibu hamil mengalami komplikasi, Bunda.

Dalam data dari 1 April 2023 hingga 31 Maret 2024, NHS Inggris mencatat 42 persen dari semua kelahiran di negara itu dilakukan melalui prosedur operasi caesar. Proporsi tersebut terus meningkat selama dekade terakhir.

Para ahli mengatakan bahwa hal tersebut dikaitkan dengan 'semakin banyaknya' kehamilan yang lebih rumit terjadi. Misalnya, usia ibu terlalu tua atau memiliki berat badan berlebih selama kehamilan.

Meski begitu, tak sedikit juga yang memiliki operasi caesar untuk persalinan karena pilihan pribadi. Beberapa di antaranya dilakukan karena alasan non-medis.

Pada tahun 2023, data menunjukkan ada 32.463 kelahiran yang dimulai dengan operasi caesar lantaran adanya keadaan darurat, yakni masalah kesehatan yang mendesak bagi ibu atau bayi yang lahir spontan atau diinduksi sebelum waktunya.

Presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), Dr. Ranee Thakar, mengatakan kelahiran yang rumit merupakan faktor utama terjadinya kenaikan angka persalinan caesar di Inggris pada periode tersebut.

"Kami melihat angka obesitas nasional meningkat dan orang-orang memilih untuk memiliki anak di usia lanjut, yang keduanya dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi," katanya, dilansir laman BBC.

Perlu diketahui, kemungkinan terjadinya operasi caesar dapat meningkat seiring bertambahnya usia ibu. Bagi mereka yang berusia di atas 39 tahun, operasi caesar bahkan dianggap secara metode persalinan yang paling umum, Bunda.

Sebaliknya, sebagian besar perempuan di bawah usia 30 tahun banyak menjalani persalinan spontan tanpa intervensi medis, dan metode persalinan yang paling umum adalah melahirkan secara pervaginam. Sementara itu, sepertiga dari semua persalinan adalah melalui proses induksi.

Para ahli mengatakan, perempuan harus memiliki pilihan tentang bagaimana mereka melahirkan dan kapan pun keadaan memungkinkan serta dianggap aman. NHS sendiri menjelaskan bahwa setiap ibu mempunyai hak untuk menjalani operasi caesar terencana, bila dianggap aman bagi dirinya dan bayi dalam kandungan.

"Operasi caesar adalah operasi besar yang disertai risiko, jadi biasanya dilakukan saat ini menjadi pilihan paling aman bagi perempuan dan bayinya. Namun, beberapa orang memilih untuk melakukan operasi caesar karena alasan non-medis," ujar seorang juru bicara NHS.

Operasi Caesar MelahirkanOperasi Caesar Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Leandro Santiago

Serba-serbi operasi caesar

Operasi caesar dapat menjadi pilihan persalinan yang direncanakan. Saat ini, metode persalinan caesar banyak dipilih atas permintaan pasangan suami istri, Bunda.

Ada beberapa pasangan yang sengaja memilih caesar karena ingin anaknya lahir di tanggal yang cantik. Ada pula yang memilih prosedur ini karena minim sakit.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil boleh saja memilih operasi caesar atas dasar permintaan (maternal request), asalkan tidak ada indikasi medis dan usia kehamilan sudah di atas 39 minggu. Bila memang sudah direncanakan, Bunda dapat menyiapkan diri dari segi mental dan fisik.

Secara umum, operasi caesar sebenarnya dapat dilakukan atas indikasi medis. Berikut beberapa alasan mengapa operasi caesar mungkin menjadi pilihan, menurut ACOG:

  • Kegagalan persalinan untuk berlanjut, seperti kontraksi tidak cukup untuk membuka serviks atau leher rahim
  • Muncul kekhawatiran terhadap bayi, misalnya tali pusar terjepit atau detak jantung yang tidak normal
  • Kehamilan lebih dari satu janin
  • Masalah dengan plasenta
  • Ukuran bayi yang sangat besar
  • Posisi bayi sungsang
  • Kondisi medis tertentu yang dialami ibu, seperti infeksi herpes genital aktif selama persalinan, masalah jantung, atau otak seperti aneurisma.

Risiko melahirkan melalui operasi caesar

Seperti operasi besar lainnya, operasi caesar juga memiliki risiko. Berikut beberapa risikonya:

  • Infeksi luka bekas caesar
  • Perdarahan hingga memerlukan transfusi darah
  • Area usus atau kandung kemih dapat terluka
  • Mengalami pembengkakan darah di kaki, organ panggul, atau paru-paru
  • Depresi post natal

Persalinan caesar juga dapat meningkatkan risiko di kehamilan berikutnya. Risiko ini meliputi masalah plasenta, ruptur uterus, dan histerektomi. Beberapa masalah plasenta dapat menyebabkan komplikasi serius.

"Karena risiko tersebut, operasi caesar biasanya dilakukan hanya jika manfaat operasi lebih besar daripada risikonya. Dalam beberapa situasi, operasi caesar adalah pilihan terbaik. Dalam situasi lain, kelahiran pervaginam adalah yang terbaik. Bicarakan dengan dokter kandungan tentang risiko dan manfaatnya bagi situasi yang dialami," tulis ACOG.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online