8000 hoki Demo web Slots Maxwin China Terkini Mudah Lancar Scatter Full Terus
hoki kilat List ID situs Slots Maxwin Japan Terbaru Gampang Jackpot Full Terus
1000 Hoki Online ID server Slot Maxwin Indonesia Terbaru Sering Lancar Win Terus
5000 Hoki Online Data ID web Slot Maxwin Singapore Terpercaya Mudah Lancar Win Online
7000hoki List Login website Slots Maxwin Myanmar Terpercaya Pasti Lancar Jackpot Non Stop
9000hoki Data Platform website Slot Gacor Singapore Terkini Pasti Lancar Menang Full Online
Data Situs Slots Maxwin basis Myanmar Terbaik Pasti Jackpot Full Non Stop
Idagent138 Slot Maxwin Terbaik
Luckygaming138 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya
Adugaming login Slot
kiss69 Akun Slot Anti Rungkat Online
Agent188 login Slot Anti Rungkad Terpercaya
Moto128 Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Betplay138 login Slot Game Terpercaya
Letsbet77 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Portbet88 login Akun Slot Gacor Online
Jfgaming168 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Mg138 login Akun Slot Maxwin Online
Adagaming168 login Akun Slot Anti Rungkat
Kingbet189 Akun Slot Maxwin
Summer138 login Id Slot
Evorabid77 Akun Slot Terbaik
Jakarta -
Menyusui dengan kondisi ada anak yang lebih tua dari Si Kecil memang terkadang membuat kikuk ya, Bunda. Apalagi, kalau mereka memperhatikan dengan seksama dan bertanya ini itu. Hmm, apakah boleh menyusui di depan Si Kakak yang telah masuk usia sekolah, Bunda?
Keberadaan kakak adik biasanya memang selalu tak terpisahkan ya, Bunda. Terutama ketika Si Kakak kehadiran adiknya yang masih bayi tentu mereka selalu mengikuti kemana pun Bunda dan adik berada. Nah, permasalahannya saat menyusui, sering kali sebagai ibu merasa ada ketidaknyamanan. Terutama ketika mereka sudah masuk usia sekolah. Ada perasaan tidak nyaman sehingga membuat Bunda jadi merasa malu untuk menutupi proses menyusui dari Si Kakak.
Sebenarnya, bagaimana mengatasi hal ini ya, Bunda? Apakah boleh menyusui di depan anak-anak yang lebih tua?
Jawabannya ialah lakukan apa yang membuat Bunda nyaman untuk keluarga Bunda. Jadi, berapa pun usia atau jenis kelamin anak Bunda, tidak apa-apa untuk menyusui bayi di depan anak-anak yang lain tanpa menutupinya.
Alasannya, pertama saat menyusui bayi merupakan hal yang wajar dan bukan sesuatu yang perlu disembunyikan atau dianggap memalukan. Tetapi, ketika di ruang publik, ada baiknya menyusui dengan tanpa memperlihakan payudara secara telanjang dada kepada semua orang.
Menyusui bayi di depan Si Kakak
Awalnya, mungkin akan-anak akan sangat menyadari secara kognitif apa yang sedang terjadi dan secara alami mengenai keingintahuannya tersebut. Di awal-awal, reaksi pun akan sangat bervariasi dari khawatir hingga terpesona.
Dalam hal ini, reaksi dari Bunda menjadi kunci bagaimana anak-anak Bunda akan menanggapinya. Intinya, jangan bersikap malu ya, Bunda. Jawablah pertanyaan mereka dengan detail dan santai. Jelaskan apa yang sedang terjadi.
Jika anak merasa tidak nyaman, bicarakan dengan anak di saat Bunda tidak sedang menyusui Si Kecil. Bicarakan juga dengan anak tentang perasaannya, hargai perasaan mereka, dan jelaskan apa yang sedang Bunda lakukan untuk Si Adik.
Bersikaplah realistis karena anak-anak secara rutin berinteraksi dengan ibunya secara intensif. Jika mereka dapat melakukannya tanpa adanya gangguan psikologis, sangat rendah risiko untuk masalah yang mungkin muncul akibat menyusui Si Kecil di depan Si Kakak seperti dikutip dari laman Babywisemom.
Nantinya, anak-anak pun dengan cepat terbiasa dengan ritme Bunda menyusui Si Kecil dan hal itu tidak akan lagi menarik bagi mereka. Mereka tidak akan lagi memperhatikannya dan sibuk bermain.
Tetaplah melibatkan Si Kakak
Alasan lain untuk menyusui di depan anak-anak ialah karena Bunda menyusui bayi sepanjang hari sehingga tetap perlu menjadi orang tua bagi anak-anak lainnya. Sebagai ibu, Bunda tidak bisa sendirian di kamar setiap kali menyusui karena Bunda perlu mengurus anak-anak bahkan jika itu hanya couch parenting.
Meskipun sebagian orang mungkin berpendapat untuk menutupinya dengan apron saat menyusui, hal itu tidaklah masalah ya, Bunda. Karena, pilihan memang terpulang kembali pada pribadi masing-masing di mana hal tersebut membuat kenyamanan bagi Bunda dan juga anggota keluarga.
Hal terpenting tetap libatkan Si Kakak jika Bunda bisa berbicara tentang bagaimana dulu Bunda menyusui mereka, kemudian memberikan pelukan dengan tangan bebas, menceritakan sebuah cerita, atau menonton saat mereka menggambar, atau bermain dengan mainan.
Beberapa ibu merasa bahwa sesi menyusui adalah saat-saat yang tepat untuk mendengarkan musik atau cerita anak-anak bersama kakak-kakak bayi mereka. Dengan cara ini, waktu menyusui dapat digunakan untuk mendekatkan diri dengan semua anak, bukan hanya anak yang baru lahir. Anak yang lebih besar mungkin juga bersyukur atas kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dekat yang ditimbulkan oleh menyusui dengan melipat cucian di dekatnya, mengambilkan segelas air untuk Bunda, menggendong bayi saat Bunda bersiap untuk menyusui, atau dengan cara lainnya, seperti dikutip dari laman Healthy Children.
Jika balita atau anak prasekolah bertanya apakah ia boleh mencoba menyusui, pilihannya tentu saja ada di tangan Bunda. Dalam kebanyakan kasus, anak yang tidak lagi disusui mungkin merasa pengalaman itu terlalu aneh untuk dicoba lebih dari sekali. Ia mungkin tidak ingat cara menyusui dan akan lari, puas, setelah percobaan singkat.
Di sisi lain, jika Bunda sudah memiliki balita yang menyusu yang mungkin tidak ingin melepaskan payudara saat bayi baru masuk ke dalam keluarga, atau jika Bunda merasa bahwa ini bukan saatnya untuk mulai menyapih, Bunda dapat memutuskan untuk menyusui balita dan bayi baru lahir secara bersamaan. Jika demikian, pastikan untuk memberi tahu dokter anak bayi baru lahir tentang keputusan Bunda sehingga pertumbuhan bayi dapat dipantau lebih cermat.
Ingatlah bahwa meskipun anak yang lebih besar dapat menerima makanan dan cairan dari sumber lain, bayi sangat bergantung sepenuhnya pada ASI untuk nutrisinya. Oleh karena itu, Bunda harus memberikan ASI kepada bayi terlebih dahulu, dan menyusui anak yang lebih besar hanya setelah bayi kenyang.
Perhatikan juga nutrisi dan tingkat energi Bunda sendiri dengan lebih saksama. Dalam hal ini, Bunda juga perlu makan dengan cukup baik untuk mendukung produksi ASI tambahan dan mendapatkan istirahat tambahan yang diperlukan untuk menangani tuntutan ekstra pada tubuh. Dokter anak perlu mengetahui semua masalah ini sehingga mereka dapat membantu Bunda mengatasinya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)