Bacaan Doa agar Tidak Haus dan Lapar saat Puasa, Ajarkan ke Anak Bun

2 days ago 8

Jakarta -

Bulan Ramadhan menjadi momen pembelajaran yang penuh makna bagi anak-anak, terutama dalam menjalankan ibadah puasa. Pemenuhan gizi saat sahur dan berbuka tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mereka, Bunda.

Saat belajar berpuasa penuh sehari, anak-anak mungkin masih merasa berat. Oleh karena itu, mereka biasanya memulai dengan berpuasa setengah hari agar tidak mudah lemas. Padahal, perbedaannya hanya terletak pada waktu makan dan intensitas pemenuhan gizinya, Bunda.

Jika Si Kecil terbiasa makan tiga kali sehari, maka saat berpuasa ia hanya memiliki waktu makan dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka. Hal yang sama juga berlaku untuk kebutuhan cairannya. Dengan begitu, Bunda juga perlu memastikan asupan nutrisi yang cukup agar anak tetap berenergi sepanjang hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Banner Fokus Kisah Para Nabi

Pada menu sahur, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat yang cukup agar dapat menjaga rasa kenyang lebih lama. Selain itu, Bunda dapat mengarahkan Si Kecil untuk minum air putih secara rutin agar kebutuhan cairannya tetap terpenuhi.

Ketika berbuka puasa, Bunda dapat memberikan makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu, seperti kurma atau buah-buahan. Setelah itu, anak dapat makan makanan utama yang mengandung nutrisi seimbang, termasuk protein, lemak sehat, dan vitamin untuk mengembalikan energi tubuh.

Bunda juga dapat mengajarkan anak untuk menghindari makanan yang terlalu berminyak atau terlalu manis agar tidak mengganggu sistem pencernaan. Di samping itu, anak juga dapat membaca doa untuk menghilangkan haus dan lapar saat berpuasa.

Doa agar tidak lapar dan haus saat puasa

Setelah Si Kecil sahur, berikut bacaan doa yang dapat Si Kecil amalkan untuk menahan rasa lapar dan haus seperti dikutip dari buku Pintar Ibadah oleh Ustaz Fatkhur Rahman:

الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِ بَنِي وَالَّذِي هُوَ يُطِعُنِي وَيَسْتَقْينِي وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِي

Alladzii khalaqanii fahuwa yahdiinii walladzii huwa yuth imunii wayasqiinii wa idzaa maridltu fahuwa yasyfinii.

Artinya: Allah Dzat yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjukkanku dan Dialah yang memberi makan dan minumku. Apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkanku.

Kemudian, Bunda juga dapat mengajarkan anak untuk membaca surat Al-Kautsar pada minuman ketika sahur. Seperti yang diketahui, surat Al-Kautsar dapat membuat seseorang tidak kehausan saat menjalankan ibadah puasa. Surat ini dibaca sebanyak 7 kali lalu ditiupkan ke minuman saat sahur.

Adapun bacaan surat Al-Kautsar yakni sebagai berikut:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

innâ a‘thainâkal-kautsar

Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

fa shalli lirabbika wan-ḫar

Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurban lah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

inna syâni'aka huwal-abtar

Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Cara mencegah dehidrasi saat anak puasa

Setiap anak pastinya kerap merasa haus ketika berpuasa, Bunda. Walau begitu, terkadang anak menjadi malas untuk mengonsumsi cairan sehingga asupan hariannya tidak terpenuhi.

Demi kebutuhan cairan anak tetap terpenuhi, Bunda dapat mengarahkan Si Kecil untuk sering minum air mineral saat sahur dan berbuka. Jika Si Kecil malas untuk meminum air mineral, Bunda dapat mengganti dengan susu atau buah-buahan sebagai kebutuhan cairannya.

Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara, dr. Mira Dewita, Sp.A, menjelaskan mengenai jumlah kebutuhan cairan anak. "Pada dasarnya, kebutuhan cairan anak bervariasi berdasarkan usia dan berat badan. Rumusnya, 10 kg pertama dikali 100 ml, sedangkan 10 kg berikutnya dikali 50 ml," ujarnya pada tim HaiBunda.

Nutrisi penting untuk kesehatan anak selama berpuasa

Ilustrasi Anak PuasaIlustrasi anak belajar puasa/Foto: iStock

Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan terkait gizi anak saat berpuasa, baik sahur maupun berbuka. Agar tak salah langkah, berikut deretannya:

Dikutip dari buku Sukses Melatih Anak Berpuasa oleh Ummu Qhania, Bunda dan Ayah perlu memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi agar metabolisme mereka siap menjalani puasa. Salah satu caranya adalah dengan memberikan makanan yang seimbang.

Menu sahur dan berbuka disarankan mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta serat untuk mendukung energi dan kesehatan anak selama berpuasa. Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. 

2. Arahkan makanan tinggi serat dan protein

Makanan tinggi serat serta kaya protein nabati maupun hewani, memberi keuntungan meski membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Hal ini membuat lambung tetap terisi lebih lama, sehingga rasa kenyang bisa bertahan lebih lama.

Sumber makanan tersebut dapat diperoleh dari karbohidrat kompleks seperti gandum, sereal, dan beras merah, serta dari sayuran, buah-buahan, daging, dan telur. Daging dan telur sendiri membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk dicerna, sehingga dapat membantu anak menahan rasa lapar saat berpuasa.

3. Meminum susu saat sahur

Dokter Spesialis Anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A menyarankan untuk menambahkan susu sebagai menu sahur anak. Bagi Si Kecil yang berusia 5 tahun, batas maksimal diberikan sampai 600 ml per hari.

"Untuk anak usia di atas 5 tahun pun, maksimal minum susu adalah 500 sampai 600 mililiter (ml) per hari. Jumlah ini tak akan cukup memenuhi kebutuhan kalori dan cairan anak selama puasa," kata dr. Jeshika kepada HaiBunda.

Terlebih, Jeshika juga mengatakan untuk menghindari memberikan anak sahur hanya dengan minum susu ya, Bunda. Hal ini karena susu tidak akan memenuhi gizi seimbang anak sehingga mereka sulit menahan lapar.

4. Porsi makan anak

Bunda perlu memberikan makanan sahur dan berbuka pada anak yang mengandung 50-60 persen karbohidrat, 25 persen protein, dan 15-25 persen lemak. Di samping itu, Bunda juga dapat menghitung kalori yang dibutuhkan anak sesuai dengan berat badannya.

Memenuhi asupan nutrisi anak saat berpuasa tidak bisa dilakukan sembarangan, Bunda. Meski kebutuhan kalorinya tetap sama seperti saat tidak berpuasa, penting untuk membagi porsi makan dengan cermat selama Ramadhan.

Dokter Jeshika menyarankan untuk membuat jadwal makan anak terbagi menjadi sahur dan berbuka. 

"Dengan jadwal pembagian makan anak, Bunda dapat memastikan kedua waktu makan ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya," ujarnya.

Secara biologis, tubuh dapat bertahan tanpa makanan hingga 16 jam. Jika lebih dari itu, metabolisme bisa terganggu. Sehingga, waktu berbuka menjadi momen penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh Si Kecil selama berpuasa.

Itulah bacaan doa agar tidak haus dan lapar saat puasa dan tips pemenuhan gizi untuk Si Kecil. Semoga bermanfaat untuk mendukung kegiatan Ramadhan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online