Jakarta -
Pare memiliki rasa yang pahit meski sudah diolah menjadi berbagai makanan, Bunda. Namun, bolehkah anak makan sayur pare?
Dilansir dari laman WebMD, pare merupakan tanaman yang tumbuh di beberapa bagian seperti Afrika, Asia, Karibia, dan Amerika Selatan. Buahnya yang mirip seperti mentimun ini kerap dijadikan sebagai makanan maupun obat tradisional.
Pare memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Di dalamnya turut mengandung mineral nabati, kalsium, fosfor, hingga karotenoid.
"Pare bukan hanya untuk para petualang kuliner. Ini adalah pilihan bagus bagi mereka yang ingin melawan penyakit melalui pilihan makanan sehat," ungkap ahli diet, Beth Czerwony, RD, LD, mengutip dari Cleveland Clinic.
10 manfaat tak terduga dari pare untuk kesehatan
Dilansir dari berbagai sumber, ada banyak manfaat pare untuk kesehatan, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:
1. Kaya antioksidan
Pare tidak hanya sumber makanan yang rendah kalori dan tinggi serat. Pare juga kaya akan nutrisi dan antioksidan.
Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), pare mengandung berbagai sumber nutrisi yang baik untuk tubuh seperti kalsium, vitamin A, vitamin C, zinc, magnesium, dan kalium.
"Pare kaya akan vitamin C yang tidak hanya merupakan penambah kekebalan tubuh yang baik namun juga bagus untuk kulit dan tulang. Dan vitamin A juga mendukung sistem kekebalan tubuh, penglihatan, dan kesehatan reproduksi," kata dr. Beth dikutip dari laman Cleveland Clinic.
2. Mencegah kanker
Pare penuh dengan beta-karoten, yakni pigmen yang membuat sayuran menjadi merah, oranye, atau kuning. Tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A.
Sebuah penelitian telah menghubungkan beta-karoten dan vitamin A dengan pencegahan limfoma non-hodgkin yang berhubungan dengan penyakit kanker.
"Beta-karoten merupakan antioksidan, artinya melindungi terhadap kanker dan penyakit kronis lainnya dengan mencegah kerusakan sel," papar dr. Beth.
Pare adalah salah satu dari beberapa buah berserat tinggi yang rendah gula dan bisa membantu menurunkan gula darah (glukosa) secara alami. Serat juga membantu memperlambat pencernaan sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah sehingga mencegah lonjakan gula darah.
"Pare juga memiliki versi insulinnya sendiri yang disebut polipeotuda-P. Riset telah menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat membantu mengatur dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes," tutur dr. Beth.
Beberapa penelitian laboratorium telah menyoroti potensi pare bisa menurunkan kadar kolesterol tidak sehat. Peneliti menggunakan ekstrak pare dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar kolesterol pada model non-manusia.
5. Mencegah anemia dan kekurangan zat besi
Hemoglobin adalah komponen sel darah merah yang memiliki tugas penting membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin.
Jika seseorang tidak mendapatkan cukup zat besi, mereka akan mengalami anemia defisiensi besi. Ini adalah satu kondisi di mana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.
6. Meningkatkan asupan serat
Dikutip dari laman Healthline, pare bisa menjadi makanan tambahan yang baik untuk penurunan berat badan. Hal ini karena pare rendah kalori dan memiliki serat yang tinggi.
Dalam sekitar 100 gram pare, mengandung setidaknya dua gram serat, Bunda. Serat akan membantu melewati saluran pencernaan dengan lambat sehingga kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.
7. Mengatasi gangguan pencernaan
Menilik dari situs resmi yankes.kemkes.go.id, kandungan serat yang tinggi dalam pare mampu mencegah konstipasi. Namun, konsumsi pare berlebih juga dapat menimbulkan efek samping berupa diare dan muntah.
8. Meningkatkan imunitas tubuh
Meski sangat sedikit, kandungan protein tertentu yang terdapat pada pare bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh. Namun, manfaat ini perlu diteliti lebih lanjut, Bunda.
9. Mengurangi risiko penyakit jantung
Meski perlu diteliti lebih lanjut, mengonsumsi pare bisa membantu mencegah penyakit jantung. Hal ini karena pare mampu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan serat, kalium dan antioksidan yang ada di dalamnya pun bisa meningkatkan kesehatan jantung.
10. Meningkatkan kesehatan mata
Kandungan vitamin A pada pare mampu meningkatkan kesehatan mata. Bahkan, vitamin A, vitamin E, dan vitamin C di dalamnya diyakini mampu mengurangi risiko terjadinya degenerasi makula pada lansia.
Bolehkah anak makan sayur pare?
Mengingat manfaatnya, anak-anak boleh mengonsumsi pare tetapi dalam jumlah sedang, Bunda. Pare pun bisa menjadi tambahan makanan yang sehat yang mengandung gizi melimpah seperti karbohidrat, vitamin A, hingga vitamin C.
"Jadi pare itu punya rasa pahit yang kadang-kadang bikin Bunda itu enggak ngasih ke anaknya. Padahal sebetulnya pare itu adalah buah yang kandungan gizinya itu melimpah. Ada serat, karbohidrat, zat gizi, zinc, vitamin A, dan vitamin C," ujar dokter spesialis anak di RS UNS, dr. Aisya Fikritama, SpA, pada HaiBunda, Senin (27/1/2025).
Lantaran rasanya yang pahit, Bunda perlu meremas pare terlebih dahulu dengan garam secukupnya. Meski boleh diberikan, Bunda tetap tidak boleh memaksakan anak untuk memakannya.
"Boleh (diberikan), tapi rasanya pahit. Mungkin anak-anak enggak terlalu suka. Jadi, cara mengolahnya diremas-remas dulu buah pare dengan garam yang bayak, tetapi pemberian garam juga tidak boleh berlebihan," ujar dr. Aisya.
"Untuk anak 1-11 tahun itu hanya boleh 0,8-2,4 gram natrium sehari. Jadi kalau misalnya Si Kecil enggak ada masalah dengan rasa pahit pada buah pare ini sebetulnya enggak ada masalah untuk dikasih. Tapi, jangan dipaksakan karena setiap anak punya rasa kesukaannya masing-masing," tambahnya.
Sayur pare tidak direkomendasikan untuk bayi selama masa MPASI, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini karena pare bisa menurunkan gula darah.
"Terus diberikannya kapan? Nanti kalau sudah usia sekolah saya. Terus takutnya kalau diberikan pare dan masaknya tidak benar, itu malah jadi trauma. Akhirnya kalau diberikan sayur anak itu malah jadi enggak suka, hati-hati karena ada bijinya. Jadi, harus dipotong dengan baik dan dimasak dengan benar karena bisa berisiko tersedak," ujar dr. Aisya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)