Jakarta -
Pasangan suami istri (pasutri) yang mengharapkan kehadiran momongan akan melakukan banyak hal agar istri cepat hamil. Sebenarnya, salah satu kunci utamanya itu memastikan pembuahan berlangsung sukses. Nah, Bunda dapat melakukan berbagai cara menjaga agar pembuahan berhasil.
Pasutri yang mengharapkan hamil sebaiknya tidak mengandalkan keberuntungan. Ketahui cara hamil — mulai dari memprediksi ovulasi dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk memaksimalkan kesuburan.
Apa yang dimaksud dengan pembuahan?
Pembuahan adalah proses bertemunya sel sperma dan sel telur, yang menghasilkan zigot atau bakal janin. Proses pembuahan terjadi di dalam saluran tuba. Zigot yang terbentuk kemudian menuju ke rahim dan berkembang menjadi embrio.
Untuk memastikan pembuahan berjalan lancar, kondisi tubuh kedua pasangan harus optimal.
Faktor yang menentukan keberhasilan pembuahan
Berikut beberapa faktor yang turut menentukan keberhasilan pembuahan sehingga Bunda bisa dapatkan kehamilan:
1. Menjaga kesehatan sperma dan sel telur
Menurut studi dari Harvard Medical School, keberhasilan pembuahan dipengaruhi kualitas sperma yang baik. Tanda sperma yang sehat antara lain motilitas yang tinggi, jumlah yang memadai, serta bentuk yang normal.
Sedangkan untuk perempuan, kesehatan sel telur sangat dipengaruhi usia dan kualitas ovarium. Setelah usia 35 tahun, kualita sel telur menurun sehingga dapat berdampak pada kesulitan pembuahan.
2. Waktu berhubungan intim
Melansir laman WebMD, peluang terbaik untuk hamil adalah saat hubungan seks terjadi 1-2 hari sebelum ovulasi.
Siklus menstruasi memengaruhi waktu ovulasi, yaitu momen ketika sel telur siap untuk dibuahi.
Jika perempuan memiliki siklus 28 hari yang teratur, hitung mundur 14 hari dari saat Bunda memperkirakan menstruasi berikutnya akan dimulai.
Rencanakan untuk berhubungan seks setiap dua hari sekitar waktu tersebut -- misalnya, hari ke-12 dan ke-14. Siklus Bunda mungkin lebih panjang atau lebih pendek, jadi kalkulator ovulasi daring atau alat ovulasi dan kesuburan yang dijual bebas dapat membantu mengetahui hari yang paling memungkinkan.
Sebuah penelitian dari Mayo Clinic menyarankan berhubungan intim pada masa subur, sekitar 5 hari sebelum dan pada hari ovulasi, untuk meningkatkan peluang pembuahan .
3. Nutrisi untuk kesuburan
Mengonsumsi makanan sehat dapat mendukung kualitas sperma dan sel telur. Makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, serta sumber protein nabati, terbukti meningkatkan kesuburan.
4. Menghindari stres
Cobalah untuk tidak stres tentang kehamilan. Stres sebenarnya dapat mengganggu ovulasi. Jadi, utamakan manajemen stres.
Apa pun yang membantu Bunda mengurangi stres boleh saja, asalkan sehat. "Ada beberapa bukti bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan peluang Anda untuk hamil," kata ames Goldfarb, MD, direktur layanan infertilitas di Klinik Cleveland di Cleveland.
Jika Bunda stres berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon reproduksi. Stres dapat menurunkan peluang pembuahan hingga 30 persen.
5. Memeriksakan kesehatan reproduksi
Bunda, pemeriksaan kesehatan reproduksi itu penting supaya mengetahui kondisi organ reproduksi. Seperti rahim, tuba fallopi, serta kualitas sperma.
Sebuah penelitian dari The Lancet menyebutkan bahwa sekitar 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas yang bisa dicegah dengan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin.
Cara menjaga agar pembuahan berhasil
Pasutri yang ingin berusaha segera mendapatkan momongan, dapat mencoba cara menjaga agar pembuahan berhasil seperti:
1. Ubah pola makan yang bergizi
Bunda dapat mengonsumsi makanan dengan kadar nutrisi seimbang, terutama yang kaya vitamin C, vitamin D, asam folat, serta mineral seng dan selenium. Beberapa kandungan tersebut terbukti membantu menjaga kesehatan reproduksi.
2. Memiliki berat badan yang sehat
Berat badan berlebih atau kurang meningkatkan risiko masalah ovulasi. Menjaga BMI ideal dapat meningkatkan peluang pembuahan pada pasangan yang mencoba hamil.
3. Olahraga teratur
Latihan fisik juga dapat menjaga keseimbangan hormon serta membantu meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduksi. Namun, jangan terlalu berlebihan. Karena terlalu banyak olahraga justru bisa mengganggu ovulasi pada perempuan, sehingga latihan yang disarankan adalah latihan ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki atau yoga.
4. Berhubungan intim tidak berlebihan
Berhubungan seks mendekati waktu ovulasi. Jika Bunda tidak dapat atau tidak ingin berhubungan seks setiap hari, berhubungan seks setiap 2 hingga 3 hari seminggu dimulai segera setelah akhir periode. Ini dapat membantu memastikan bahwa pasutri berhubungan seks saat paling subur.
Selain cara-cara di atas, dokter mungkin juga menyarankan Bunda untuk mulai mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan. Ini dapat mengurangi risiko bayi mengalami kondisi di mana tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan baik, yang disebut spina bifida.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)