Jakarta -
Gwyneth Paltrow baru-baru ini menjadi perbincangan. Pasalnya, ia telah kembali mengonsumsi makanan yang sebelumnya dibatasi karena menjalani diet Paleo ketat selama beberapa tahun. Kini, ia makan roti sourdough, pasta, dan keju.
Gwyneth mengaku bahwa peradangan jangka panjang dan masalah kesehatan menjadi alasannya dan sang suami, Brad Flachuk, untuk menjalani diet Paleo. Hal ini diungkap langsung olehnya di The Goop Podcast.
Pendiri merek gaya hidup Goop ini sebelumnya telah memberi tahu para pendengar podcastnya bahwa dirinya memiliki gen APOE3 dan APOE4, yang meningkatkan risikonya terkena penyakit Alzheimer.
“Saya harus sangat berhati-hati agar tidak mengalami peradangan di otak saya,” ungkap Gwyneth, dikutip dari laman CNN Health, Selasa (29/4/2025).
Orang-orang yang mengikuti diet Paleo makan banyak buah, sayur, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan ikan, sambil menghindari produk susu, gula, biji-bijian, polong-polongan, dan makanan olahan.
Namun, pembatasan makan Paleo ini justru membuat Gwyneth kesal. “Jujur saja, saya agak muak. Saya mulai makan roti sourdough dan keju lagi. Nah, itu dia. Sedikit pasta, setelah sekian lama bersikap ketat," tuturnya.
Diet Paleo bukan pola makan ketat pertama Gwyneth Paltrow
Gwyneth memberi tahu para pendengar podcast bahwa ayahnya didiagnosis menderita kanker tenggorokan. Pada saat itu, Gwyneth mulai bertanya-tanya dan mencoba membantu sang ayah dengan mencari informasi seputar hubungan kesehatan dan makanan.
“Saya pernah menekuni makrobiotik secara mendalam selama kurun waktu tertentu, itu adalah babak menarik di mana saya terobsesi dengan makan dengan sangat, sangat sehat,” ungkap Gwyneth, dikutip dari laman Independent.co.uk.
“Saya rasa saat itu, saya benar-benar mencoba menyembuhkan ayah saya melalui perantara dan dia tidak mau terlibat sama sekali,” sambungnya.
Mengenal diet makrobiotik yang pernah dijalani Gwyneth Paltrow
Orang yang menjalani diet makrobiotik bertujuan untuk menghindari makanan yang mengandung racun dan banyak di antara mereka yang hanya mengonsumsi makanan vegan.
Diet ini juga mencakup aturan-aturan ketat, seperti hanya makan saat lapar, hanya minum saat haus, tidak mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral, dan menghindari memasak dengan listrik atau menggunakan oven microwave.
Diet ini dikembangkan pada tahun 1920-an oleh filsuf Jepang bernama George Ohsawa, yang percaya bahwa diet makrobiotik dapat membantu hidup selaras dengan alam dan menyembuhkan kanker serta penyakit serius lainnya.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa diet ini dapat mencegah penyembuhan kanker.
“Sebagai ahli diet, saya tidak setuju bahwa ada cukup bukti yang membuktikan bahwa diet makrobiotik dapat menyembuhkan kanker tenggorokan atau bahwa diet Paleo bermanfat,” ungkap ahli diet spesialis dan juru bicara British Dietetic Association, Priya Tew.
“Karbohidrat merupakan bagian penting dari pola makan kita, yang menyediakan serat, vitamin v, dan energi. Karbohidrat juga penting bagi mikrobioma usus kita dan juga memberikan rasa dan kenikmatan pada makanan,” sambungnya.
Sementara itu, Priya Tew pun turut mengomentari pernyataan Gwyneth yang kini tak lagi membatasi pola makannya.
“Penelitian nutrisi menunjukkan kepada kita bahwa menghindari seluruh kelompok makanan tidak baik untuk kesehatan kita secara keseluruhan. Kita membutuhkan keragaman dan variasi untuk membantu kita memenuhi semua kebutuhan nutrisi, untuk menghadirkan cita rasa dalam pola makan kita dan mencegah kebosanan, serta untuk menghadirkan kesenangan,” ungkapnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fir)