Daun Sambiloto Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 4 Penyakit Ini, Termasuk Antidiabetes

21 hours ago 8

Bunda pernah mencoba mengonsumsi sambiloto untuk pengobatan? Ternyata daun dari tanaman sambiloto bisa membantu menyembuhkan beberapa penyakit.

Daun sambiloto yang memiliki nama ilmiah Andrographis paniculata ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang belum banyak diketahui. Tanaman herbal yang berasal dari Asia Selatan ini telah lama digunakan dalam sistem pengobatan tradisional India atau Ayurveda.

Selain berperan sebagai peningkat daya tahan tubuh, daun sambiloto juga diketahui memiliki potensi sebagai agen antiperadangan. Penelitian modern mulai mengungkapkan efektivitas daun sambiloto dalam mengobati sejumlah penyakit, mulai dari flu biasa, radang tenggorokan, osteoartritis, hingga kolitis ulseratif.

Mengutip WebMD dan Healthline, beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak dari daun ini bekerja hampir seefektif obat-obatan medis dalam meredakan berbagai gejala penyakit tersebut. Dengan kandungan senyawa aktif seperti andrographolide, daun sambiloto dinilai mampu menekan produksi sitokin, yaitu zat yang memicu peradangan di tubuh.

Tak hanya itu, sambiloto juga diduga kuat dapat memperkuat respon imun dan menghambat virus agar tidak menempel ke sel tubuh. Mari pahami manfaat sambiloto untuk kesehatan Bunda.

Manfaat daun sambiloto untuk kesehatan

Berikut deretan manfaat daun sambiloto untuk kesehatan.

1. Redakan gejala flu dan infeksi saluran pernapasan

Manfaat paling populer dari daun sambiloto adalah kemampuannya dalam meredakan gejala flu dan infeksi saluran pernapasan atas seperti batuk serta radang tenggorokan. Ekstrak daun ini telah diuji dalam berbagai uji klinis, salah satunya studi pada 2017 yang meninjau 33 uji coba terkontrol secara acak.

Hasilnya menunjukkan bahwa sambiloto mampu memperpendek durasi batuk dan sakit tenggorokan. Efektivitas ini diperkirakan berasal dari kemampuannya dalam menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi infeksi yang disebabkan oleh virus.

Meski demikian, hasil penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan. Temuan ini memberikan harapan bagi penggunaan daun sambiloto sebagai alternatif alami untuk mengatasi flu musiman tanpa efek samping yang berlebihan seperti pada obat kimia.

2. Atasi osteoartritis

Osteoartritis adalah kondisi degeneratif yang menyerang sendi, terutama pada usia lanjut. Penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa orang dengan osteoartritis ringan hingga sedang pada lutut mengalami penurunan nyeri secara signifikan setelah mengonsumsi suplemen yang mengandung andrographolide, zat aktif utama dalam daun sambiloto.

Temuan ini diperkuat dengan adanya kelompok plasebo dalam penelitian tersebut yang membuktikan bahwa efek pengurangan nyeri bukanlah sugesti semata. Dengan demikian, daun sambiloto bisa menjadi alternatif terapi herbal yang menjanjikan untuk penderita nyeri sendi walau tetap diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui dosis serta penggunaan jangka panjangnya.

3. Mengurangi peradangan pada kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif merupakan penyakit peradangan usus kronis yang ditandai dengan luka pada dinding usus besar. Daun sambiloto diketahui memiliki sifat antiinflamasi yang kuat dan telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi protein penyebab peradangan.

Uji coba klinis pada 2012 bahkan menemukan bahwa 34% sampai 38% pasien yang mengonsumsi ekstrak sambiloto mengalami remisi gejala setelah 8 minggu. Penelitian lain yang dilakukan pada 2011 menyebutkan bahwa efektivitas sambiloto dalam menangani kolitis ulseratif setara dengan obat medis mesalazine.

Temuan tersebut menandakan bahwa penggunaan tanaman herbal ini berpotensi menjadi bagian dari terapi pendamping pada pasien dengan penyakit radang usus, terutama yang mencari pendekatan alami dan minim efek samping.

4. Cegah diabetes

Meskipun belum banyak digunakan secara luas untuk diabetes, sifat antiinflamasi sambiloto yang kuat juga membawa manfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Diabetes diketahui berkaitan erat dengan peradangan kronis dan stres oksidatif.

Senyawa aktif dalam sambiloto bekerja dengan mengurangi sitokin peradangan yang berkontribusi pada peningkatan sensitivitas insulin.

Efek samping konsumsi daun sambiloto

Meski alami, konsumsi daun sambiloto tidak boleh sembarangan. Dalam dosis hingga 340 mg per hari selama 12 bulan, daun sambiloto dinyatakan cukup aman. Namun efek samping seperti diare, muntah, ruam, sakit kepala, dan kelelahan bisa terjadi terutama bila dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari konsumsi sambiloto karena dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran. Begitu juga dengan penderita penyakit autoimun seperti lupus, multiple sclerosis, atau RA, karena sambiloto dapat merangsang sistem imun secara berlebihan.

Bagi yang akan menjalani operasi, disarankan menghentikan konsumsi sambiloto setidaknya dua minggu sebelumnya karena dapat memengaruhi pembekuan darah dan tekanan darah.

Daun sambiloto terbukti memiliki potensi dalam dunia kesehatan, mulai dari meredakan flu hingga membantu penyembuhan kolitis ulseratif dan osteoartritis. Meski demikian, penggunaannya tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter, terutama bagi Bunda yang memiliki kondisi khusus.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online