Dea Ananda bersama suaminya Andi Ariel Harsya atau yang lebih dikenal Ariel Nidjie mengajak putrinya Sanne El Azhar jalan-jalan naik MRT (moda raya terpadu) untuk pertama kalinya.
Momen tersebut diabadikan Dea dalam jepretan foto dan diunggah di feed akun Instagramnya. Dalam foto itu, Dea dan Ariel tampak mengapit Senna yang duduk di tengah kursi penumpang MRT.
Meski berstatus artis, pasangan yang menikah 9 Agustus 2009 ini tampak begitu sederhana dan kasual. Mereka bersama putrinya mengenakan kaos oblong. Tapi, keluarga kecil ini begitu menikmatinya memakai transportasi umum tersebut.
"Perdana naik MRT bersama neng sanne!," tulis Dea Ananda dikutip dari akun Instagramnya @dea_ananda.
Tak hanya naik MRT, mantan penyanyi cilik ini juga menceritakan pengalaman pertama menyapih Sanne. Menurut Dea, menyapih putrinya tidak mudah karena mengalami huru-hara.
Sayangnya perempuan berusia 38 tahun ini tidak menjelaskan detail huru-hara apa yang dialami saat menyapih putrinya. Meski demikian, Dea minta didoakan agar berhasil menyapih putrinya.
"btw semalem hari pertama “menyapih”… huru hara juga yahh.. tapi bisa dilewati, doakan hari ini lancar ya bunda bundi," tutur Dea Ananda.
Unggahan mantan personel Trio Kwek Kwek ini mendapatkan berbagai respons dari warganet. Mereka mendoakan keluarga Dea dan Ariel tetap bahagia.
"Semoga bahagia selaluuu," tulis akun @ama***.
"MasyaAllah Tabarokallah," tulis akun @ces***.
"Semoga selalu bersama dan samawa sampe syurga nya Allah," kata akun @sri***.
Cara menyapih anak agar tak rewel pada malam hari
Cerita Malam Pertama Dea Ananda Menyapih Sang Putri Sanne, Huru-hara tapi.../Foto: Instagram: @dea_ananda
Buat Bunda yang ingin menyapih Si Kecil seperti Dea Ananda tapi bingung dan bagaimana caranya agar tidak rewel di malam hari? simak ulasan berikut yuk.
Cara berhenti menyusui sendiri tidak selalu dibahas dalam pendidikan persalinan, jadi setiap orang memiliki caranya tersendiri. Ya, memang menyapih bisa sangat mirip dengan proses saat mulai menyusui: Mudah bagi sebagian orang.
Ada yang merasa lebih menantang bagi yang lain, dan bisa penuh kejutan di sepanjang jalan dan juga ada yang merasa biasa-biasa saja melewatinya.
"Sama seperti setiap aspek keibuan lainnya, penyapihan sangat jarang terjadi seperti yang kita pikirkan," catat Diane Bengson, penulis How Weaning Happens seperti dikutip dari laman Parents.
Sebaiknya tidak perlu terburu-buru untuk menyapih jika Bunda maupun bayi belum siap. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa menyapih setelah 7 bulan dikaitkan dengan beberapa manfaat, seperti perkembangan motorik kasar, penglihatan, dan aktivitas fisik otonom. Tentu saja, pedoman ini tidak dibuat-buat, dan orang tua dapat menyapih kapan pun mereka mau.
Intinya adalah tidak ada waktu 'terbaik' untuk berhenti menyusui. Keputusan untuk berhenti menyusui merupakan keputusan pribadi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kembali bekerja, temperamen bayi, atau tantangan fisik. Tidak ada garis waktu yang benar atau salah dalam hal menyapih bayi.
Berikut ini beberapa cara menyapih anak dari ASI agar tidak rewel pada malam hari ya, Bunda:
1. Kenali tanda-tandanya
Jika Bunda ingin mulai menyapih, cari tanda-tanda bahwa anak Bunda sudah siap. Termasuk diantaranya menunjukkan tanda seperti memegang kepala mereka dalam posisi tegak, duduk dengan dukungan, mengekspresikan minat pada apa yang Bunda makan, dan sebagainya. Periksa juga kesehatan mental dan fisik diri sendiri dan putuskan apakah menyapih merupakan langkah yang perlu diambil.
2. Tetapkan jadwal
Saat Bunda bersiap untuk berhenti menyusui, biarkan diri sendiri sebulan penuh untuk menjalani prosesnya. Membangun banyak waktu untuk memberikan Bunda dan Si Kecil ruang bernapas ekstra untuk menghadapi segala rintangannya.
3. Mulai perlahan
Melonggarkan rutinitas menyusui memungkinkan Bunda dan bayi menyesuaikan diri dengan perubahan. Bunda dapat mulai dengan menghentikan hanya satu sesi menyusui per minggu. Kemudian, hentikan pemberian makan secara bertahap atau rentangkan waktu di antara sesi menyusui sampai mereka hanya mengonsumsi susu di botol atau makanan padat.
4. Memberikan kenyamanan fisik
Bayi yang disusui terbiasa dengan kontak kulit-ke-kulit, jadi saat disapih, mungkin membantu memberikan hubungan fisik dengan cara lain. Misalnya, Bunda dapat menghabiskan waktu satu-satu yang berkualitas dengan aktivitas yang membuat Si kecil terstimulasi secara emosional — berpelukan bersama sambil membaca buku atau menyanyikan lagu pengantar tidur, bermain-main bersama di taman bermain, atau memijat punggungnya.
5. Ganti rutinitas makan
Jika bayi menolak botol, La Leche League International merekomendasikan untuk melihat apakah ia akan menerimanya dari orang lain saat Bunda berada di ruangan lain, mungkin pasangan, kakak, kakek nenek, atau pengasuh anak. Atau, jika Bunda yang menyajikan botol, ubah rutinitas seperti jika terbiasa menyusui di kamar tidur, misalnya, cobalah menyusui di ruang tamu dan coba posisi menyusui yang berbeda.
6. Jangan berekspektasi lebih
Adalah normal bagi bayi untuk menolak disapih. Ketahuilah, setelah satu atau dua hari berduka atas kehilangan payudara, sebagian besar Si Kecil akan mulai makan makanan padat dan minum cairan dari botol atau cangkir sippy tanpa masalah. Bayi yang sehat umumnya makan saat mereka cukup lapar, tidak peduli seberapa besar keinginan mereka untuk menyusu.
7. Menjaga keintiman dengan Si Kecil
Bayi mungkin kesulitan belajar mengisap botol karena bayi menyusu di payudara dan di mulut berbeda. Jika begitu, Bunda dapat memberikan alternatif lainnya seperti menggunakan cangkir atau mediator lainnya. Ini akan menjadi transisi yang lebih mudah nantinya.
Semoga informasi tips cara menyapih Si Kecil agar tidak rewel di malam hari bisa bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut:
(pri/pri)
Loading...