Jakarta -
Fungsi testis tidak hanya penting untuk kesuburan pria, tapi juga untuk menjaga kesimbangan hormon. Testis penting untuk produksi dan penyimpanan sperma hingga cukup matang untuk ejakulasi.
Testis juga dapat mengalami gangguan, seperti testis yang nyeri atau perubahan bentuk pada testis. Ini dapat menjadi tanda pria mengalami masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Untuk itu, ketahui risiko yang menyertai testis.
Apa itu testis?
Testis adalah dua organ berbentuk oval dalam sistem reproduksi pria. Dilansir Healthline, testis yang juga disebut buah zakar terbungkus dalam kantung kulit yang disebut skrotum. Skrotum menggantung di luar tubuh di bagian depan daerah panggul dekat paha atas.
Testis merupakan bagian dari sistem reproduksi pria dan orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir (AMAB).
Fungsi utama testis adalah memproduksi dan menyimpan sperma. Testis juga penting untuk membuat testosteron dan hormon pria lainnya yang disebut androgen. Testosteron bertanggung jawab terhadap dorongan seks, kesuburan, dan perkembangan massa otot dan tulang.
Mengenal anatomi testis
Testis tidak terlihat karena terletak di dalam skrotum. Namun, garis luarnya terlihat dan dapat dirasakan. Testis digambarkan seperti buah zaitun besar, telur kecil, atau kacang kenari.
Dilansir Cleveland Clinic, testis tidak memiliki ukuran pasti. Bahkan, pria bisa saja memiliki salah satu testisnya sedikit lebih besar dari yang lain. Satu testis mungkin sedikit lebih rendah dari yang lain.
Testis orang dewasa dapat berkisar antara setengah inci (15 mL) hingga 1,5 inci (35 mL) atau lebih. Salah satu perbandingan mengatakan bentuk testis normal berkisar dari ukuran telur burung hingga ukuran telur ayam kecil.
Dr. Alana Bigger, Dokter Spesialis Penyakit Dalam mengatakan bahwa testis mendapatkan bentuk ovalnya dari jaringan yang dikenal sebagai lobulus. Lobulus terdiri dari tabung melingkar yang dikelilingijaringan ikat padat.
Berikut beberapa bagian dalam anatomi testis dari berbagai sumber:
Struktur:
- Setiap testis adalah kelenjar berbentuk oval, biasanya berukuran panjang sekitar 4-5 sentimeter. Testis terbungkus dalam kapsul fibrosa kuat yang dikenal sebagai tunika albuginea, yang memberikan dukungan dan perlindungan struktural.
Komponen Internal:
- Tubulus Seminiferus: Ini adalah tubulus yang sangat melingkar yang membentuk sebagian besar testis. Tubulus ini adalah tempat spermatogenesis, proses produksi sel sperma. Di dalam tubulus seminiferus, sel germinal mengalami pembelahan dan pematangan untuk membentuk spermatozoa.
-
Sel Interstisial (Sel Leydig): Ditemukan di ruang antara tubulus seminiferus, sel Leydig memproduksi dan mengeluarkan testosteron, hormon seks pria utama.
Suplai Darah:
- Arteri Testis: Setiap testis menerima suplai darah utamanya dari arteri testis, yang muncul dari aorta abdominal.
- Vena testis: Darah dialirkan dari testis oleh vena testis, yang biasanya membentuk pleksus testis dan akhirnya mengalir ke vena cava inferior di sisi kanan dan vena renalis kiri di sisi kiri.
Pengaturan suhu: Testis terletak di luar tubuh di dalam skrotum, yang membantu menjaga suhu lebih rendah dibandingkan dengan suhu inti tubuh. Lingkungan yang lebih dingin ini penting untuk fungsi spermatogenesis yang tepat.
Epididimis: Ini bukan bagian dari testis itu sendiri, namun epididimis adalah tabung melingkar rapat yang terletak di permukaan setiap testis. Testis berfungsi sebagai tempat penyimpanan, pematangan, dan pengangkutan sel sperma yang diproduksi di testis sebelum dikeluarkan.
Vas Deferens: Saluran ini menghubungkan epididimis dengan uretra. Ini adalah saluran tempat sperma disimpan dan membawa sperma keluar dari kantung skrotum.
Setiap bagian ini bekerja bersama-sama, dengan fungsi skrotum, fungsi epididimis, dan fungsi vas deferens berperanpenting dalam mendukung kesehatan reproduksi pria.
5 Ragam fungsi testis
Testis atau buah zakar memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem reproduksi pria:
1. Produksi sperma (Spermatogenesis)
Fungsi utama testis adalah menghasilkan sel sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis. Proses kompleks ini melibatkan pembelahan dan diferensiasi sel germinal yang berkelanjutan di dalam tubulus seminiferus testis. Produksi sperma dimulai saat pubertas dan berlanjut sepanjang hidup pria.
2. Sekresi hormon
Testis memproduksi dan mengeluarkan testosteron, hormon seks pria utama. Testosteron memainkan peran penting dalam mengatur berbagai aspek fisiologi dan perkembangan pria.
3. Pengaturan spermatogenesis
Selain testosteron, testis juga menghasilkan hormon lain yang mengatur spermatogenesis. Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH), yang disekresikan oleh kelenjar pituitari, merangsang berbagai sel di dalam testis untuk mendukung produksi sperma dan sekresi hormon.
4 Pengaturan suhu
Testis terletak di luar tubuh di dalam skrotum, yang membantu mengatur suhunya. Produksi sperma optimal pada suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu inti tubuh. Skrotum berkontraksi atau mengendur sebagai respons terhadap perubahan suhu untuk mempertahankan lingkungan yang optimal bagi produksi sperma.
5. Mendukung keseimbangan hormon
Testis berperan dalam sistem endokrin pria dengan membantu menjaga keseimbangan hormon yang memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
5 Cara merawat fungsi testis pada reproduksi pria
Menjaga kesehatan testis melibatkan penerapan kebiasaan dan praktik gaya hidup yang mendukung fungsi testis yang optimal dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berikut beberapa strategi untuk membantu menjaga fungsi testis:
1. Jaga pola makan seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan nutrisi penting sangat penting untuk kesehatan testis. Pria dapat memasukkan makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat. Nutrisi tertentu seperti seng, selenium, vitamin C, vitamin E, dan asam lemak omega-3 sangat bermanfaat untuk kesehatan reproduksi.
2. Tetap terhidrasi
Minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi testis. Usahakan untuk minum cukup air agar tetap terhidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal.
3. Olahraga teratur
Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk daerah testis. Gabungkan kombinasi latihan kardiovaskular, latihan kekuatan, dan latihan fleksibilitas.
4. Menjaga kebersihan dengan baik
Pertahankan praktik kebersihan yang baik untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan area genital. Cuci area genital dengan lembut menggunakan sabun lembut dan air, lalu keringkan secara menyeluruh setelah mandi. Hindari penggunaan bahan kimia keras atau produk yang dapat mengiritasi kulit.
5. Pemeriksaan rutin
Pria dapat melakukan pemeriksaan testis secara mandiri untuk mendeteksi perubahan seperti perubahan bentuk testis normal. Pria juga dapat menjadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter spesialis urologi.
Dokter dapat memberikan panduan tentang cara menjaga kesehatan testis yang optimal dan mengatasi masalah atau gejala apa pun yang mungkin dilami.
Ciri-ciri fungsi testis bermasalah
Fungsi testis bisa terganggu. Profesor Dr Emin Ozbek, Dokter Spesialis Urologi berbagi ciri-ciri testis bermasalah:
- Nyeri pada skrotum dan/atau testis.
- Benjolan atau pembengkakan pada testis.
- Perubahan warna kulit pada skrotum.
- Perasaan hangat yang tidak normal di area tersebut.
- Darah dalam air mani.
- Nyeri di perut bagian bawah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)