Jakarta -
Ibu hamil mungkin pernah mendengar klaim bahwa makan pisang dapat memengaruhi jenis kelamin bayi. Bahkan pesan yang sering muncul sebaiknya menghindari makan pisang jika ingin punya anak perempuan. Mitos atau fakta?
Layan Alrahmani, M.D., obgyn bersertifikat mengatakan bahwa jenis kelamin bayi itu sebenarnya ditentukan kromosom X dan Y dalam sperma, namun beberapa mitos mengatakan pola makan dapat memengaruhi kimiawi tubuh perempuan.
Pisang pengaruhi jenis kelamin bayi?
Jenis kelamin bayi ditentukan banyak faktor, termasuk kombinasi diet dan jadwal berhubungan intim. Pasangan suami istri (pasutri) yang menginginkan anak perempuan, hindari pisang dan lakukan hubungan seks dengan pasangan sesering mungkin.
Apa hubungannya pisang dan jenis kelamin bayi yang di kandung? Jika Bunda sedang berusaha mendapatkan bayi perempuan, kalium dalam pisang harus dihindari bersama dengan garam natrium. Sebaliknya, ibu hamil harus memperbanyak konsumsi kalsium dan magnesium.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences pada 2008 mengamati pola makan 740 perempuan sebelum kehamilan. Peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, lebih cenderung memiliki anak laki-laki.
Kemungkinan ibu mengandung bayi laki-laki lebih tinggi jika meningkatkan asupan kalori dan makan sereal sarapan.
Penemuan menunjukkan asupan kalori yang lebih tinggi sebelum konsepsi dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan memiliki anak laki-laki, sedangkan perempuan dengan diet terbatas lebih cenderung menghasilkan anak perempuan.
"Peneliti berhipotesis bahwa ini mungkin karena kadar glukosa darah yang lebih tinggi mendukung memiliki anak laki-laki," ujar Katherine Marengo, Ahli Diet Klinis Terdaftar dikutip dari Healthline.
Para peneliti meyakini ada hubungan antara makanan dengan jenis kelamin bayi di kandungan. Selain itu juga ditemukan perempuan yang makan banyak sereal saat sarapan sebelum pembuahan lebih cenderung memiliki anak laki-laki. Namun, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengatakan kesimpulan dari penelitian ini termasuk kurang akurat.
Lantas, mitos atau fakta menghindari makan pisang jika ingin anak perempuan? Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung klaim menghindari pisang meningkatkan peluang hamil anak perempuan.
Untuk pasutri yang menginginkan bayi perempuan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas sehingga mendapatkan informasi yang akurat dan berbasis ilmiah.
Pilihan makanan ibu hamil agar hamil anak perempuan
Kombinasi makanan yang tepat dan waktu berhubungan intim menjadi kunci agar hamil bayi perempuan. Para ilmuwan mengatakan kuncinya menghindari makanan kaya natrium dan kalium seperti ikan teri, zaitun, bacon, salami, salmon asap, udang, nasi gurih, keju biru, kentang, daging olahan, roti, dan kue kering.
Jika Bunda menginginkan bayi perempuan harus harus berkonsentrasi pada makanan yang kaya kalsium dan magnesium. Makanan yang banyak kalsium antara lain yoghurt, keju keras, salmon kalengan, rhubarb, bayam, tahu, kacang almond, oatmeal, brokoli, dan jeruk.
Kacang brasil dan kacang mete, sereal gandum utuh, buah ara, dan kacang-kacangan kaya akan magnesium.
Bagaimana dengan pola makan Ayah? Para ilmuwan dari Universitas Maastricht di Belanda mengklaim bahwa pola makan ayah tidak memengaruhi jenis kelamin bayi.
Selain diet, para ilmuwan juga berpesan pasutri yang menginginkan anak perempuan untuk berhubungan seks secara teratur, tetapi tidak pada hari-hari sebelum atau sesudah ovulasi.
Dilansir DailyMail, peneliti yang mengikuti studi selama lima tahun yang melibatkan 172 perempuan Eropa Barat berusia 23 hingga 42 tahun. Semua perempuan tersebut sebelumnya telah melahirkan anak laki-laki – dalam satu kasus, empat di antaranya – dan menginginkan anak perempuan.
Para perempuan ini diminta untuk menghindari garam dan mengonsumsi setidaknya satu pon produk susu sehari. Pola makan juga mencakup roti, sayur, buah, daging, nasi, dan pasta.
Beberapa perempuan gagal mematuhi persyaratan diet ketat atau aturan berhubungan seks. Hanya 21 perempuan yang bertahan sampai akhir. Dan hasilnya, 16 orang melahirkan bayi perempuan. Tingkat keberhasilan ini mencengangkan, hampir 80 persen.
Para ilmuwan mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diet dan pengaturan waktu meningkatkan kemungkinan memiliki anak perempuan. "Dampak dari diet adalah yang paling terasa," kata juru bicara para ilmuwan.
Ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang substansial ketika kedua metode diterapkan dengan benar.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)