Kapan Diperbolehkan Bayi Tidur Tengkurap? Ketahui Fakta dan Risikonya

8 hours ago 2

Jakarta -

Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak penuh dengan perkembangan baru bagi anak itu sendiri dan orang tuanya, mulai dari penyesuaian terhadap siklus tidur bayi hingga kegembiraan bayi yang tidur sepanjang malam.

Menerapkan keamanan dan kenyamanan saat tidur bagi bayi yang baru lahir itu sangat penting. Di mana pun dan kapan pun bayi tidur, mereka harus dapat bernapas dengan mudah. Bayi dapat bernapas dengan mudah saat saluran napasnya terbuka.

Dikutip dari Raising Children, lingkungan tidur yang aman membantu menjaga saluran napas bayi tetap terbuka dan mengurangi risiko kematian mendadak yang tidak terduga pada masa bayi termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan kecelakaan tidur yang fatal.

Lingkungan tidur yang aman untuk bayi itu meliputi permukaan tidur yang aman, ruang tidur yang aman, posisi tidur yang aman, dan lokasi tidur yang aman. Faktanya, bahwa posisi tidur memengaruhi kesehatan dan keselamatan bayi.

Oleh karena itu, penting bagi pengasuh untuk memahami posisi tidur yang tepat bagi bayi, serta langkah-langkah lain yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan tidur yang aman dan nyaman.

Kapan bayi diperbolehkan tidur tengkurap?

Para ahli mengatakan bahwa kebanyakan bayi dapat ditidurkan tengkurap setelah mencapai usia 1 tahun. Sebelum berusia 12 bulan, selalu baringkan bayi dalam posisi telentang setiap kali tidur, baik saat tidur siang atau malam hari.

“Ketika mereka sudah cukup besar untuk berguling ke depan dan ke belakang dengan bebas, mereka mungkin memilih untuk tidur tengkurap dan itu tidak masalah,” kata Elizabeth Murray, DO, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Golisano di Rochester, New York dan anggota American Academy of Pediatrics.

"Kuncinya di sini adalah bayi harus dapat dengan mudah bergerak masuk dan keluar dari posisi itu," sambungnya dikutip dari Parents.

Setelah bayi berusia 1 tahun, mereka seharusnya sudah bisa ditidurkan tengkurap, jika itu yang mereka inginkan. Jika bayi lahir prematur, sesuaikan usia mereka berdasarkan tanggal perkiraan lahir sebelum menganggap mereka aman untuk tidur tengkurap.

5 Risiko bahaya bayi tidur tengkurap

Ada beberapa risiko bahaya yang dapat dialami bayi jika tidur dalam posisi tengkurap seperti dikutip berbagai sumber:

1. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

Membaringkan bayi dalam posisi tengkurap secara drastis meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Seperti diketahui, SIDS adalah kematian yang tidak dapat dijelaskan pada bayi yang sehat di bawah usia 1 tahun.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur tengkurap dikaitkan dengan SIDS. Meskipun SIDS jarang terjadi saat ini, jangan anggap remeh ya, Bunda.

2. Kepanasan

Jika bayi tengkurap, napasnya yang hangat dapat terkumpul di sekitar wajah dan kepalanya. Bayi mudah kepanasan dan mereka tidak dapat mengubah posisi tubuhnya untuk mendinginkan diri.

“Bayi kecil yang tidur tengkurap berisiko mengalami hipertermia, atau suhu tubuh yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang kepanasan memiliki risiko SIDS yang lebih tinggi,” ujar Dokter Anak Matthew Badgett, MD, dikutip dari Cleveland Health.

3. Sesak napas

7 Penyebab Bayi Rewel saat Mau Tidur, Seperti Apa Cara Mengatasinya?Ilustrasi bayi tidur/Foto: Getty Images/hxyume

Berbicara tentang napas bayi, bayi yang tidur tengkurap mungkin lebih mungkin mengalami sesak napas.

"Saat manusia mengembuskan napas, mereka melepaskan udara yang mengandung lebih banyak karbon dioksida. Bayi yang tidur tengkurap menghirup sebagian udara yang dihembuskannya, yang mengandung terlalu banyak karbon dioksida dan terlalu sedikit oksigen," kata Dr. Badgett. 

Kekurangan oksigen yang dikenal sebagai hipoksia dan terlalu banyak karbon dioksida atau hiperkapnia, merupakan faktor risiko SIDS yang mengancam jiwa. Saat bayi telentang, udara yang dihembuskannya akan menjauh dari mereka sehingga mereka dapat dengan mudah menghirup oksigen yang mereka butuhkan.

Jauhkan selimut, bantal, boneka binatang, atau bemper dari tempat tidur bayi atau keranjang bayi mereka. Semua benda ini dapat menyebabkan sesak napas, jadi tunggu hingga anak berusia 12 bulan sebelum menggunakannya.

4. Tersedak

Semua bayi terkadang memuntahkan sebagian ASI atau susu formula mereka. Dalam hampir semua kasus, muntahan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Kekacauan kecil ini terjadi karena sistem pencernaan bayi  belum belajar untuk mencerna makanan dan cairan.

Namun, muntahan dapat menjadi bahaya jika bayi tidur tengkurap. "Jika bayi tengkurap dan muntah, wajahnya bisa tersangkut di genangan susu atau susu formula yang dimuntahkan," jelas Dr. Badgett.

"Mereka berisiko menghirup susu dan tersedak. Sayangnya, sebagian orang percaya bahwa tidur telentang dapat menyebabkan bayi tersedak muntahan, padahal yang terjadi justru sebaliknya," lanjutnya.

5. Bernapas Ulang

Saat bayi tidur tengkurap, mereka mungkin menghirup kembali udara yang telah dihembuskan yang terperangkap di tempat tidur.

"Hal itu dapat menyebabkan kadar karbon dioksida yang sangat tinggi dan kadar oksigen yang rendah di dalam tubuh mereka," kata Joan Becker Friedman, RN, konsultan tidur anak bersertifikat di Pea Pod Sleep Consultants, Milwauke, Amerika Serikat.

Ketidakseimbangan ini dapat membahayakan fungsi otak dan pernapasan. Sebagian besar bayi akan bangun dan menghirup udara segar, setelah itu mereka baik-baik saja, katanya. Namun, sebagian bayi lebih lambat merespons atau tidak dapat berguling, dan akan kehilangan kesadaran.

Posisi tidur bayi 0–3 bulan

Posisi tidur yang paling aman untuk bayi adalah telentang. Hal ini dikarenakan beberapa alasan:

  • Refleks yang menjaga saluran udara bayi tetap terbuka bekerja lebih baik saat bayi  telentang. Refleks ini meliputi menelan, mengaduk, dan bangun jika saluran udaranya tersumbat.
  • Bayi cenderung tidak menghirup kembali udara yang baru saja dihembuskannya. Udara yang dihirup kembali mengandung lebih sedikit oksigen.
  • Bayi memiliki banyak ruang di sekitar mulut dan hidungnya, sehingga saluran udaranya cenderung tetap terbuka.

Tips tidur aman dan nyaman untuk bayi

Bunda dapat mengusahakan bayi tidur dengan aman dan nyaman sepanjang malam. American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan bahwa tidak boleh tidur dengan bayi di tempat tidur bersama.

Tetap bedong bayi saat tidur untuk membantunya tetap telentang. Jauhkan tempat tidur bayi dari mainan dan selimut dan jaga agar seprai tetap rapat. Selimut yang longgar dapat meningkatkan risiko SIDS.

Tips lainnya, dorong bayi untuk banyak melakukan tummy time saat ia terjaga, sehingga ia memiliki banyak latihan untuk bergerak telentang sendiri saat dapat mengawasinya. Hal ini juga membantu mengatasi sindrom kepala peyang.

Gunakan kasur bayi yang keras dan pastikan kasur tersebut memenuhi standar keselamatan. Hindari penggunaan bantal untuk bayi saat mereka tidur.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online