TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial mempertimbangkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Kota Bekasi, Jawa Barat, sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau langsung fasilitas yang akan digunakan sebagai sarana pendukung program tersebut.
“Bapak Presiden berencana mendirikan Sekolah Rakyat untuk siswa Sekolah Dasar di sini (STPL),” kata dia dalam keterangan resmi pada Selasa, 4 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai informasi, STPL berdiri di atas lahan seluas 16 hektare dan terbagi ke dalam tiga kompleks. Agus Jabo menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat direncanakan akan memanfaatkan kompleks Pangudi Luhur 2, yang sebelumnya digunakan sebagai pusat rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
"Jika program ini berjalan, layanan rehabilitasi sosial akan dialihkan ke kompleks Pangudi Luhur 1 dan 3," ujar dia.
Selain itu, dalam kunjungannya, Agus Jabo juga meninjau kondisi asrama dengan kamar terkecil berukuran 3,5 meter x 3,5 meter. Asrama tersebut berdekatan dengan ruang makan dan dapur, yang sebelumnya digunakan oleh penerima manfaat penyandang disabilitas.
Ia juga meninjau ruang kelas yang dinilainya cukup layak untuk kegiatan belajar-mengajar. Meski demikian, ia mengatakan masih perlu menyediakan beberapa fasilitas tambahan seperti meja, kursi, dan pendingin ruangan. Di area tersebut juga terdapat ruang kantor yang nantinya dapat difungsikan sebagai tempat kerja para tenaga pengajar.
"Selain itu, tersedia home theater yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran interaktif," katanya
Selain ruang kelas, Wamensos juga meninjau fasilitas olahraga dan kesehatan. STPL, kata dia dilengkapi dengan lapangan sepak bola, basket, dan tenis, serta lintasan jogging yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa. Di bidang kesehatan, tersedia klinik pratama dengan berbagai fasilitas, seperti ambulans, ruang medis, ruang fisioterapi, serta poliklinik umum dan jiwa. Kompleks ini juga memiliki tempat ibadah, termasuk masjid dan gereja.
“Kami siapkan infrastrukturnya terlebih dahulu. Jika nanti dibutuhkan, kami sudah siap,” ujar Agus Jabo.