Jakarta -
Salah satu hal penting yang perlu Bunda perhatikan selama kehamilan adalah kenaikan berat badan. Dikutip dari Pregnancybirthbaby, seiring pertumbuhan bayi, berat badan Bunda kemungkinan akan bertambah secara bertahap.
Bunda harus memperhatikan pertambahan berat badan selama kehamilan. Berat badan yang bertambah lebih atau kurang dari yang direkomendasikan dapat memengaruhi kesehatan Bunda dan bayi Bunda.
Kenaikan berat badan selama kehamilan
Kenaikan berat badan saat hamil sebenarnya sangat bervariasi, tergantung pada kondisi tubuh Bunda sebelum hamil. Dikutip NHS, kenaikan berat badan selama kehamilan sangat bervariasi. Kebanyakan ibu hamil mengalami kenaikan berat badan antara 10 kg dan 12,5 kg (22 lb hingga 28 lb), dan sebagian besar berat badan bertambah setelah minggu ke-20.
Sebagian besar berat badan berlebih disebabkan oleh pertumbuhan bayi Bunda, tetapi tubuh Bunda juga akan menyimpan lemak, yang siap untuk menghasilkan ASI setelah bayi Bunda lahir. Berat badan yang terlalu berlebih atau terlalu kurang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Bunda atau bayi Bunda yang belum lahir.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Obesity Reviews, BMI (body mass index) sebelum kehamilan memiliki pengaruh besar pada berapa banyak kenaikan berat badan yang disarankan. Misalnya, jika Bunda memiliki berat badan normal sebelum hamil (BMI 18,5–24,9), kenaikan berat badan ideal selama kehamilan adalah sekitar 11,5–16 kg. Namun, jika BMI lebih rendah atau lebih tinggi, jumlah kenaikan yang dianjurkan akan berbeda.
Berikut panduan umum kenaikan berat badan yang normal untuk ibu hamil dan janin tiap trimester berdasarkan rekomendasi medis:
1. Trimester 1
Di trimester pertama (0–13 minggu), tubuh Bunda mulai menyesuaikan diri dengan kehamilan. Berat badan biasanya hanya naik sekitar 0,5–2 kg, karena janin masih sangat kecil, hanya sekitar 25–30 gram di akhir trimester.
Namun, di balik pertumbuhan yang kecil ini, tubuh Bunda sudah mulai bekerja keras. Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa mual dan muntah pada trimester ini bisa memengaruhi pola makan dan kenaikan berat badan, tetapi tetap penting untuk menjaga asupan nutrisi meski nafsu makan Bunda menurun.
2. Trimester 2
Memasuki trimester kedua (14–27 minggu), kenaikan berat badan Bunda mulai lebih stabil. Di trimester ini, rata-rata berat badan akan naik sekitar 0,5 kg per minggu, atau total 6–7 kg.
Pada periode ini, janin tumbuh signifikan, dari ukuran seperti lemon hingga mencapai berat 800–1.000 gram di akhir trimester. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kenaikan berat badan yang cukup pada trimester ini berhubungan dengan berat lahir bayi yang sehat.
Kekurangan berat badan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), yang bisa berdampak pada kesehatan dan perkembangan bayi Bunda di masa depan.
Trimester ketiga (28–40 minggu) menjadi masa yang paling intens karena pertumbuhan janin mencapai puncaknya. Rata-rata kenaikan berat badan Bunda sekitar 0,5 kg per minggu, dengan total kenaikan sekitar 5–6 kg selama trimester ini.
Di akhir kehamilan, berat janin bisa mencapai 2,5–4 kg. Menurut studi yang dipublikasikan The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang terlalu berlebihan pada trimester ini dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti diabetes gestasional dan persalinan sulit. Oleh karena itu, menjaga pola makan bergizi dan tetap aktif sangat dianjurkan.
Menghitung indeks massa tubuh
Untuk menghitung berapa banyak berat badan yang seharusnya Bunda naikkan, Bunda dapat memulai dengan menentukan indeks massa tubuh (IMT) sebelum kehamilan. IMT adalah alat yang menunjukkan ukuran tubuh Bunda melalui rasio tinggi dan berat.
Rumus untuk menghitung IMT sebelum kehamilan adalah:
Berat badan sebelum kehamilan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)
Misalnya, jika berat badan Bunda 68 kg dan tinggi badan Bunda 1,7 m, perhitungan IMT Bunda adalah 68/(1,7 x 1,7) = 23,5
Bunda dapat menggunakan kalkulator IMT health direct untuk menghitung IMT sebelum kehamilan.
Kategori berat badan:
- BMI kurang dari 18,5 — berat badan kurang
- BMI 18,5 hingga 24,9 — dalam kisaran berat badan yang sehat
- BMI 25 hingga 29,9 — berat badan berlebih
- BMI 30 atau lebih — obesitas sebelum kehamilan
Pentingnya menjaga nutrisi selama kehamilan
Selain kenaikan berat badan, kualitas nutrisi yang Bunda konsumsi juga memainkan peran besar. Penelitian yang dipublikasikan oleh Nutrition Reviews menegaskan pentingnya makanan bergizi untuk mendukung pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Menu harian yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, sayur, dan buah, membantu memastikan Bunda mendapatkan energi yang cukup tanpa menambah berat badan secara berlebihan.
Selain itu, penelitian lain dari The Lancet juga menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang tidak sesuai pedoman, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak, dapat membawa risiko bagi kesehatan jangka panjang Bunda. Kenaikan berat badan berlebih, misalnya, dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 setelah melahirkan.
Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat selama hamil bukan hanya untuk kehamilan saat ini, tetapi juga demi kesehatan Bunda di masa depan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan agar berat badan Bunda dan perkembangan janin tetap terpantau.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)