Jakarta -
Peningkatan berat badan yang stabil merupakan salah satu tanda bahwa bayi sehat dan menyusu dengan baik. Lantas, berapa kenaikan tinggi badan bayi ASI eksklusif yang ideal ya, Bunda?
Memenuhi kebutuhan ASI bayi secara maksimal dapat membantu tumbuh kembang bayi ya, Bunda. Selain itu, nutrisi yang terpenuhi dengan baik dapat meningkatkan berat badan bayi agar tetap ideal sesuai dengan usianya.
Berat dan tinggi badan bayi ASI
Ketika berat dan tinggi badan bayi terus naik sesuai kurva pertumbuhan, artinya mereka juga menyusu dengan baik. Tetapi, Bunda tidak perlu khawatir jika berat badan bayi justru menurun dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Sebab, hal tersebut kondisi yang normal terjadi.
Biasanya, bayi akan ditimbang selama dua minggu pertama untuk memastikan berat badannya kembali seperti berat lahir. Sebagian besar bayi akan mencapai atau melebihi berat lahirnya pada usia 3 minggu seperti dikutip dari laman Nhs.
Dokter, bidan atau petugas kesehatan akan membantu Bunda jika berat badan bayi turun drastis atau tidak kembali seperti berat lahirnya pada usia 3 minggu. Mereka akan menanyakan langsung bagaimana proses menyusui berlangsung dan meminta untuk mengamati proses menyusui saat Bunda menyusui, serta memeriksa kesehatan Bunda secara global. Tinggi badan bayi pun dapat diukur pada beberapa tinjauan perkembangannya.
Pertambahan berat badan bayi
Biasanya berat badan bayi akan bertambah paling cepat dalam 6 bulan pertama. Laju pertumbuhan mereka akan melambat secara bertahap saat mereka menjadi balita dan lebih aktif.
Jika bayi atau balita sedang sakit, berat badan mereka mungkin akan melambat untuk sementara waktu. Tetapi, tak perlu khawatir ya, Bunda karena biasanya akan kembali normal dalam waktu 2 hingga 3 minggu.
Pertambahan tinggi badan bayi
Tinggi badan anak setelah berusia dua tahun memberikan beberapa indikasi tentang seberapa tinggi mereka nantinya saat mereka tumbuh dewasa. Setelah anak berusia 2 tahun, petugas kesehatan dapat menggunakan berat badan dan tinggi badan mereka untuk menghitung indeks massa tubuh (IMT) mereka dan memetakannya pada diagram persentil. Ini adalah cara untuk memeriksa apakah berat badan anak berada dalam kisaran yang sehat atau tidak.
Jika mereka kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, petugas kesehatan dapat memberi Bunda saran tentang pola makan dan tingkat aktivitas fisik anak.
Berapa laju pertumbuhan yang normal?
Laju pertumbuhan normal penting bagi anak-anak ya, Bunda. Ketika laju pertumbuhan terlalu lambat atau terlalu cepat mungkin bisa menjadi tanda penyakit yang mendasarinya di mana dapat memengaruhi kesehatan organ dalam anak. Sebagian besar masalah kesehatan dikaitkan dengan kurva pertumbuhan yang menurun atau mencapai titik puncak (tetap sama).
Jumlah rata-rata pertumbuhan sendiri dalam setahun pada anak-anak sangatlah bervariasi dan bergantung pada usia. Berikut ini adalah panduannya ya, Bunda:
1. Balita
Anak-anak tumbuh dengan cepat antara usia 1 dan 3 tahun. Itulah sebabnya Bunda tidak dapat membiarkan mereka mengenakan pakaian dengan ukuran yang sama dalam waktu lama pada tahap ini. Biasanya, balita tumbuh 10 sentimeter (sekitar 4 inci) setahun.
2. Usia 3 tahun hingga pubertas
Pada tahap ini, pertumbuhan melambat menjadi sekitar 5 hingga 6 sentimeter (sekitar 2 inci) per tahun. Normal juga jika tinggi badan sedikit melambat sebelum pubertas.
3. Pubertas
Pertumbuhan kembali terjadi selama pubertas, dengan rata-rata 8 hingga 9 sentimeter (sekitar 3 inci) per tahun. Anak perempuan biasanya memulai pubertas satu hingga dua tahun lebih awal daripada anak laki-laki dan tumbuh paling cepat sebelum mulai menstruasi (menstruasi) seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.
Anak perempuan biasanya memasuki pubertas antara usia 8 dan 13 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki, pubertas dimulai sekitar usia 9 hingga 14 tahun. Pertumbuhan secara bertahap melambat dalam dua tahun setelah dimulainya pubertas dan berhenti setelah pubertas berakhir.
Kenaikan tinggi badan bayi ASI eksklusif yang ideal
Menyusui menyimpan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. ASI sebagai cairan emas mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya. Secara manfaat, menyusui diketahui dapat melindungi dari diare dan penyakit umum pada anak-anak seperti pneumonia, dan juga dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi ibu dan anak, seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas pada masa kanak-kanak dan remaja.
Menyusui eksklusif berarti bayi hanya menerima ASI. Tidak ada cairan atau makanan padat lain yang diberikan, bahkan air ya, Bunda. Terkecuali yakni larutan rehidrasi oral, atau tetes atau sirup vitamin, mineral, atau obat-obatan.
Sesuai rekomendasi WHO, bayi harus disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal.
Setelah itu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang terus berkembang, bayi harus menerima makanan pendamping yang cukup nutrisi dan aman, sambil terus menyusui hingga dua tahun atau lebih.
Bayi yang terpenuhi dengan baik kebutuhan ASI-nya berat badan dan panjang badannya juga ikut terkatrol naik ya, Bunda. Berikut ini panduan kenaikan berat badan bayi yang bisa dijadikan referensi.
Berat badan bayi normal berdasarkan usia:
Bayi laki-laki
Baru lahir : 2.5 - 4.4 kg
1 bulan : 3.4 - 5.8 kg
2 bulan : 4.3 - 7.1 kg
3 bulan : 5 - 8 kg
4 bulan : 5.6 - 8.7 kg
5 bulan : 6 - 9.3 kg
6 bulan : 6.4 - 9.8 kg
Bayi perempuan
Baru lahir : 2.4 - 4.2 kg
1 bulan : 3.2 - 5.5 kg
2 bulan : 3.9 - 6.6 kg
3 bulan : 4.5 - 7.5 kg
4 bulan : 5 - 8.2 kg
5 bulan : 5.4 - 8.8 kg
6 bulan : 5.7 - 9.3 kg
Panjang atau tinggi badan bayi berdasarkan umur
Bayi laki-laki
Baru lahir : 46.1 - 53.7 cm
1 bulan : 50.8 - 58.6 cm
2 bulan : 54.4 - 62.4 cm
3 bulan : 57.3 - 65.5 cm
4 bulan : 59.7 - 68 cm
5 bulan : 61.7 - 70.1 cm
6 bulan : 63.3 - 71.9 cm
Bayi perempuan
Baru lahir : 45.4 - 52.9 cm
1 bulan : 49.8 - 57.6 cm
2 bulan : 53 - 61.1 cm
3 bulan : 55.6 - 64 cm
4 bulan : 57.8 - 66.4 cm
5 bulan : 59.8 - 68.5 cm
6 bulan : 61.2 - 70.3 cm
Setiap anak memang memiliki pertumbuhan yang berbeda satu sama lain ya, Bunda. Untuk itu, rajin berkonsultasi dengan dokter anak dapat membantu pemantauan perkembangan Si Kecil dengan maksimal. Sehingga, jika ditemukan adanya permasalahan dalam tumbuh kembang mereka, bisa dilakukan antisipasi sedini mungkin.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)