Susu menjadi salah satu asupan nutrisi yang bagus untuk anak-anak. Namun, apakah Bunda masih bingung harus memilih susu segar atau susu murni? Apakah keduanya sama atau justru memiliki perbedaan?
Susu adalah cairan bergizi tinggi yang terbentuk di kelenjar susu mamalia yang menjadi sumber makanan bayi baru lahir selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Selain ASI yang merupakan susu terbaik untuk bayi, susu sapi juga dapat diberikan setelah anak berusia satu tahun.
Bicara tentang susu sapi, pada umumnya, susu sapi terbagi dalam berbagai jenis. Dalam artikel kali ini, HaiBunda akan membahas perbedaan susu murni dan susu segar (UHT), mulai dari proses pemasakan, manfaat, hingga perbedaannya.
Banyak sumber mengatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai gizi antara susu pasteurisasi dan susu UHT. Ini tidak sepenuhnya benar. Cara proses pemanasan susu yang memengaruhinya, Bunda.
Dilansir Healthline, komposisi nutrisi susu sangat kompleks. Susu mengandung hampir setiap nutrisi yang dibutuhkan tubuh Bunda. Satu cangkir (249 gram) susu sapi utuh dengan lemak 3,25 persen menyediakan:
- Kalori: 152
- Air: 88 persen
- Protein: 8,14 gram
- Karbohidrat: 12 gram
- Gula: 12 gram
- Serat: 0 gram
- Lemak: 8 gram
Lalu, antara susu murni dan susu segar, mana yang lebih baik untuk anak?
Mengenal susu murni dan susu segar (UHT)
Susu murni adalah susu yang belum mengalami banyak diolah dan mengalami proses pemanasan seperti UHT. Oleh karena itu, susu murni yang belum banyak mengalami proses pengolahan panjang hampir tidak mengalami perubahan gizi dalam kandungannya, Bunda.
Susu UHT merupakan singkatan dari ultra heat treatment. Pasteurisasi konvensional untuk menghasilkan susu UHT adalah proses fisik (tidak ada yang ditambahkan atau dihilangkan) yang memanaskan susu hingga 140°C selama dua detik, yang kemudian dikemas secara aseptik (tanpa memasukkan bakteri apa pun). Melakukan UHT pada susu segar akan menghancurkan bakteri dan mikroorganisme berbahaya serta memperpanjang masa simpan.
Manfaat susu murni dan susu segar (UHT)
Mengenai manfaat, baik susu murni dan susu segar sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang baik. Tapi, apa yang membedakan? Simak manfaatnya masing-masing berikut ini!
Manfaat susu murni
Susu murni mengandung lemak yang lebih bermanfaat. Asam lemak rantai pendek dan menengah tambahan dalam susu murni mungkin memberikan beberapa manfaat kesehatan. Lemak rantai pendek merupakan bahan bakar penting bagi sel-sel di usus Bunda.
Lemak ini dikaitkan dengan kesehatan usus yang lebih baik dan risiko kanker usus besar yang lebih rendah. Beberapa penelitian juga menunjukkan lemak rantai pendek berperan dalam meningkatkan berat badan dan kadar gula darah serta tekanan darah yang lebih sehat.
Tubuh memetabolisme lemak rantai menengah secara berbeda dari lemak lainnya. Alih-alih menyimpannya, tubuh menyerapnya dengan cepat dan menggunakannya sebagai energi. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengganti lemak rantai panjang dalam pola makan Bunda dengan lemak rantai sedang dapat sedikit meningkatkan jumlah kalori yang Bunda bakar, sehingga berkontribusi pada penurunan berat badan.
Susu murni baik untuk yang memiliki alergi protein susu dan intoleransi laktosa. Karena perubahan protein dan laktosa yang terjadi saat Bunda merebus susu, orang yang memiliki alergi protein susu atau intoleransi laktosa mungkin merasa susu lebih mudah dicerna.
Sebuah penelitian tentang perlakuan panas dan protein susu mengidentifikasi 364 protein dalam susu. Setelah direbus, 23 protein berkurang secara substansial. Itulah sebabnya beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan alergi susu terkadang dapat menoleransi makanan yang dimasak atau dipanggang yang dibuat dengan susu.
Sebuah penelitian pada 134 anak yang alergi susu menunjukkan bahwa 69 persen dapat menoleransi beberapa bentuk susu murni yang dimasak. Sebagian kandungan laktosa susu juga berkurang dalam susu yang direbus. Perebusan mengubahnya menjadi berbagai jenis asam dan laktulosa, sejenis gula yang tidak dapat diserap tubuh dan umum dijadikan obat sembelit.
Namun, jika Bunda memiliki alergi protein susu atau intoleransi laktosa, penting untuk mengetahui bahwa merebus susu mungkin tidak cukup mengubah cara Bunda mengonsumsi susu dengan aman, Bunda.
Manfaat susu segar atau susu UHT
Secara nutrisi, susu UHT sedikit kurang daripada susu murni yang dipasteurisasi. Susu ini mengandung sekitar sepertiga lebih sedikit yodium, dan kualitas protein menurun selama penyimpanan. Susu UHT merupakan sumber yang kaya akan sejumlah nutrisi penting termasuk kalsium, fosfor, kalium, riboflavin, seng, vitamin A dan B12, magnesium, karbohidrat, dan protein.
Akan tetapi, dengan pengolahan UHT, bakteri tahan panas yang ada dalam susu akan hancur, yang juga menjamin keamanannya bagi Bunda dan anak-anak Bunda. Susu olahan juga mudah tersedia untuk dikonsumsi yang merupakan pilihan tepat bagi konsumen yang peduli dengan waktu dan tenaga.
Susu UHT sendiri dapat digunakan di mana saja yang membutuhkan susu segar, seperti makanan penutup, sup, casserole, smoothie, dll. Susu UHT dapat dinikmati sendiri sebagai minuman atau dituangkan di atas sereal.
Perbedaan susu murni dan susu segar
Mungkin Bunda belum tahu apa perbedaan susu murni dan susu segar, mana yang lebih banyak kandungannya, berapa lama masa simpannya, dan lainnya. Untuk tahu perbedaannya, simak penjelasan berikut ini!
Susu segar
Jika berbicara tentang tingkat nutrisi penting, susu UHT dan susu murni serupa. Ini berarti bahwa alasan untuk memilih salah satunya terkait dengan kenyamanan dan preferensi, bukan kesehatan. Secara efektif, susu UHT memberi konsumen beberapa pilihan dan keuntungan yang tidak dimiliki susu murni.
Sebagian orang merasa susu UHT terasa lebih manis daripada susu murni. Rasa yang lebih manis ini bukan karena gula yang ditambahkan ke dalam susu. Jika terjadi, hal itu terjadi karena suhu pemrosesan yang lebih tinggi yang dialami susu tahan lama. Banyak orang lebih menyukai rasa ini daripada susu segar meskipun yang lain tetap lebih menyukai rasa susu segar.
UHT mengandung nutrisi yang sama dengan susu murni, kalsium, fosfor, kalium, riboflavin, seng, vitamin A dan B12, magnesium, karbohidrat, dan protein. Dikutip dari laman Dairy Australia, Jika dibandingkan dengan susu murni, susu UHT hanya memiliki kadar tiamin, vitamin B12 dan B6, serta folat yang sedikit lebih rendah.
Namun, pengolahan UHT menghasilkan pengurangan bakteri dan mikroorganisme yang lebih besar. Inilah yang membuat susu UHT memiliki masa simpan yang lebih lama. Mengutip ByNature, karena panas yang tinggi hampir semua mikroba dan enzim hancur bersama dengan semua bakteri, termasuk bakteri baik.
Beberapa sumber berpendapat bahwa panas mengubah kualitas, kandungan nutrisi, dan rasa susu. Semakin tinggi panas semakin banyak perubahan.
Susu murni
Sementara, susu murni perlu disimpan pada suhu rendah secara konstan yang tidak selalu memungkinkan saat bepergian antara toko dan rumah. Jika tidak, susu murni dapat mengalami kontaminasi yang berujung tidak boleh dikonsumsi.
Untuk nutrisi, sama dengan susu UHT. Susu murni mengandung kalsium, fosfor, kalium, riboflavin, seng, vitamin A dan B12, magnesium, karbohidrat, dan protein. Juga lebih banyak tiamin, vitamin B12 dan B6, serta folat dibandingkan UHT.
Lebih baik susu murni atau UHT untuk anak?
Kedua jenis susu tersebut sama-sama dipasteurisasi, diolah dengan panas untuk menghancurkan patogen dan bakteri. Perbedaannya terletak pada cara dan suhu saat proses ini dilakukan.
Kepala nutrisi dan dietetika di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK Women's and Children's Hospital, Singapura, Dr. Han Wee Meng mengatakan, “Susu segar dan susu UHT sama-sama direkomendasikan untuk anak-anak. Pilihannya tergantung pada selera dan pertimbangan praktis masing-masing.”
Ia menambahkan bahwa pasteurisasi tidak mengubah komposisi nutrisi susu secara signifikan, dalam hal kandungan energi, protein, kalsium, dan fosfor.
Meskipun beberapa vitamin mungkin hilang, nutrisi tambahan terkadang dapat ditambahkan kembali ke dalam susu setelah pasteurisasi.
Baik susu segar maupun susu UHT, para ahli medis menekankan bahwa orang tua harus memberikan susu full cream kepada anak-anak di bawah usia dua tahun. “Balita memiliki kebutuhan energi yang sangat tinggi dan tidak boleh mengonsumsi susu rendah lemak atau susu skim,” kata ahli diet sekaligus pendiri Eat Right Nutrition Consultancy, Derrick Ong, dikutip dari Health XChange.
Demikian ulasan mengenai perbedaan susu murni dan susu segar alis UHT. Semoga dapat menjadi pertimbangan memilih susu yang tepat untuk memenuhi nutrisi Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)