Kenapa Kehamilan Berlangsung 9 Bulan? Ini Penjelasan Pakar

1 month ago 24

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa kehamilan berlangsung selama 9 bulan. Menurut teori yang telah lama ada, jika perempuan hamil lebih dari 9 bulan, otak bayi akan berkembang lebih besar. Jika otak bayi terlalu besar, ukuran panggul perempuan akan membuat bayi terjebak saat lahir.

Namun, ada penelitian yang menjelaskan alasan kehamilan 9 bulan yang sebenarnya tidak sesederhana di atas. Rupanya, ada kapasitas tertentu yang dimiliki oleh ibu hamil ketika mengandung janin. Selain itu, kehamilan yang melewati usia 9 bulan juga dapat memberikan bahaya bagi ibu dan bayi.

Kehamilan lewat dari 9 bulan juga disebut sebagai prolonged pregnancy. Namun, dalam beberapa kasus, kehamilan lewat 9 bulan sebenarnya terjadi karena adanya kesalahan perhitungan. Lalu, apa alasan kehamilan berlangsung selama 9 bulan? Simak penjelasannya menurut pakar berikut ini.

Alasan kehamilan berlangsung 9 bulan

Mengutip dari laman NPR, menurut pendapat umum, kehamilan lebih dari 9 bulan artinya otak bayi sudah semakin membesar. Saat bayi lahir, panggul ibu akan menjadi lebih besar dan dapat menyulitkannya untuk berjalan dengan baik. Oleh karena itu, bayi hanya bisa tumbuh sedikit agar dapat melewati jalan lahir, mengutip laman National Public Radio (NPR).

Namun, teori tersebut telah dikoreksi setelah para peneliti menyatakan bahwa metabolisme yang menyebabkan kehamilan 9 bulan, bukan ukuran panggul ibu. Alih-alih batasan mekanis yang menentukan seberapa besar kepala bayi dapat tumbuh, hal ini sebenarnya tentang seberapa banyak energi yang dapat disumbangkan ibu untuk perkembangan janin.

“Ibu mengandung bayi selama mereka masih mampu secara metabolik,” jelas Holly Dunsworth, asisten profesor antropologi di University of Rhode Island, dilansir Shots.

Dunsworth dan rekan-rekan penulisnya menyimpulkan bahwa bayi manusia yang lahir pada tingkat perkembangan simpanse akan membutuhkan jalan lahir sekitar tiga cm lebih besar.

“Kami menunjukkan bahwa itu masih dalam kisaran variasi sekarang. Orang-orang dengan jalan lahir yang lebih lebar tidak akan berjalan dengan buruk,” tuturnya.

Faktor pembatas kehamilan 9 bulan adalah seberapa banyak energi yang dapat dialihkan ibu dari metabolismenya sendiri untuk pertumbuhan dan pemeliharaan janin. Faktanya, metabolisme ibu hamil berjalan dua kali lipat dari tingkat normal sekitar bulan keenam. Pada bulan kesembilan, lajunya mendekati 2,1 kali lipat seiring meningkatnya kebutuhan janin.

“Memperpanjang masa kehamilan bahkan hingga satu bulan kemungkinan akan membutuhkan investasi metabolisme di luar kapasitas ibu,” tulis para peneliti.

Bahaya jika Kehamilan Lewat 9 Bulan

Kehamilan lebih dari 9 bulan dapat menimbulkan bahaya pada janin dan ibu hamil. Bahaya utamanya termasuk meningkatnya risiko komplikasi janin dan bayi baru lahir.

Berikut beberapa bahaya yang dapat timbul jika kehamilan lewat dari 9 bulan:

  • Kematian: Risiko kematian perinatal diperkirakan sebesar 0,4 persen pada perempuan yang melahirkan setelah usia kehamilan 42 minggu.
  • Bayi dismatur: Bayi menunjukkan hambatan pertumbuhan intrauterin kronis akibat insufisiensi uteroplasenta. Ciri-cirinya meliputi lengan dan kaki yang panjang dan ramping, kulit kering dan kendur, kuku jari tangan dan kaki panjang, mata yang lebar, dan lainnya.
  • Ukuran bayi besar: Janin yang lahir lebih telat akan terus tumbuh sehingga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait ukuran tubuh yang lebih besar dan makrosomia (berat lebih dari 4500 gram).
  • Aspirasi mekonium: Janin atau bayi baru lahir menghirup cairan ketuban yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Selain bahaya-bahaya di atas beberapa risiko lain yang dimiliki oleh janin atau bayi meliputi kompresi tali pusar, serta komplikasi neonatal jangka pendek seperti hipoglikemia, kejang, dan insufisiensi pernapasan.

Adapun beberapa risiko bagi ibu hamil lewat usia 9 bulan meliputi:

  • Persalinan yang sulit
  • Cedera perineum yang parah
  • Melahirkan caesar
  • Kecemasan dan frustrasi
  • Morbiditas ibu (komplikasi selama hamil, persalinan, dan pasca persalinan)
  • Perdarahan pasca persalinan
  • Korioamnionitis (infeksi bakteri pada cairan ketuban)
  • Endometritis (peradangan lapisan terdalam rahim akibat infeksi)

Tanda prolonged pregnancy, kehamilan lewat 9 bulan

Kehamilan lewat 9 bulan atau prolonged pregnancy didiagnosis berdasarkan usia kehamilan janin yang dihitung berdasarkan hasil pemindaian ultrasonografi di trimester pertama. Dengan demikian, kebanyakan kasus kehamilan lewat 9 bulan tidak memiliki ciri-ciri klinis sama sekali.

Namun, menurut TeachMeObGyn, terdapat ciri-ciri klinis yang paling umum dari kehamilan lewat 9 bulan. Berikut di antaranya:

  • Pertumbuhan statis atau kemungkinan makrosomia
  • Gerakan janin berkurang
  • Oligohidramnion (jumlah cairan ketuban terlalu sedikit)
  • Tanda-tanda noda mekonium misalnya pada kuku
  • Kulit kering atau bersisik dan vernix (lapisan pada kulit bayi baru lahir) berkurang

Penyebab melahirkan lebih dari 9 bulan atau prolonged pregnancy

Penyebab telat melahirkan masih belum jelas diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan kondisi tersebut:

  • Nulipara (kondisi saat perempuan belum pernah melahirkan bayi hidup)
  • Usia ibu di atas 40 tahun
  • Pernah mengalami prolonged pregnancy sebelumnya
  • Indeks massa tubuh (BMI) tinggi
  • Riwayat keluarga dengan kehamilan berkepanjangan
  • Kegemukan
  • Jenis kelamin janin laki-laki

Meski demikian, penyebab paling umum kehamilan lewat 9 bulan adalah penanggalan yang tidak akurat berdasarkan periode menstruasi terakhir. Pada kehamilan yang tanggalnya akurat, penyebabnya sering kali tidak diketahui.

Cara mengatasi kehamilan lewat 9 bulan

Perkiraan usia kehamilan yang akurat sangat penting dalam mendiagnosis kehamilan lewat 9 bulan. Menurut para peneliti dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pada perempuan dengan menstruasi teratur maka usia kehamilannya dapat diperkirakan berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan jika ibu hamil lewat dari 9 bulan meliputi hal-hal berikut:

  • Pemantauan janin antenatal untuk menilai kesehatan janin dan apakah kehamilan aman untuk dilanjutkan
  • Pengujian non-stres dengan mengukur detak jantung janin melalui USG
  • Tes profil biofisik untuk mengukur kesehatan janin dalam kandungan
  • Induksi persalinan untuk mempercepat proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim
  • Melahirkan dengan operasi caesar terutama jika janin berukuran besar
  • Membrane sweep, metode induksi alami untuk memisahkan selaput ketuban atau amnion dari rahim.

Demikian penjelasan seputar alasan kehamilan berlangsung selama 9 bulan, serta bahaya dan cara mengatasi kehamilan lewat 9 bulan atau prolonged pregnancy.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online