TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PDI Perjuangan, Cyril Raoul Hakim, belum dapat memastikan jika Ketua Umum partainya, Megawati Sukarnoputri, akan turun berkampanye di saat kampanye akbar pasangan calon kepala daerah di pemilihan kepala daerah 2024. Chico Hakim, sapaan Cyril Raoul Hakim, mengatakan PDI Perjuangan masih membahas soal kemungkinan Megawati akan berkampanye langsung di pilkada Jakarta maupun Jawa Tengah.
"Apakah fokus di Jawa Tengah atau datang ke Jakarta, kami belum tahu," kata Chico Hakim kepada awak media di Jakarta, Rabu, 20 November 2024.
Sesuai rencana, jagoan PDI Perjuangan di pilkada Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, akan menggelar kampanye akbar di Stadion Madya Kompleks Gelora Bung Karno, kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 23 November 2024. Kampanye akbar ini digelar tiga hari menjelang pemungutan suara pasangan calon di pilkada 2024.
Chico Hakim mengatakan ada sejumlah tokoh nasional yang diundang untuk menghadiri kampanye akbar pasangan calon kepala daerah nomor urut 3 tersebut. Salah satu tokoh yang diundang adalah Anies Rasyid Baswedan, mantan Gubernur Jakarta. Anies juga merupakan calon presiden dalam pemilihan presiden 2024. "Insya Allah (Anies hadir) hadir. Tapi kita lihat nanti," kata Chico.
Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano, Prasetyo Edi Marsudi, mengatakan sejumlah tokoh nasional akan hadir di kampanye akbar itu, di antaranya para mantan gubernur DKI Jakarta. Dua orang di antaranya adalah Sutiyoso dan Fauzi Bowo.
"Ya, semua (mantan Gubernur Jakarta), ada Pak Sutiyoso, Pak Foke (Fauzi Bowo)," kata Prasetyo, Selasa kemarin.
Prasetyo mengatakan ada kejutan buat warga Jakarta yang menghadiri kampanye akbar tersebut. Tapi Prasetyo tidak membeberkan kejutan itu. Ia hanya mengatakan jika Anies Baswedan kemungkinan akan menghadiri kampanye akbar Pramono-Rano.
Rival Pramono Anung-Rano Karno di pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Ridwan-Suswono diusung oleh Koalisi Indonesia Maju –partai pengusung Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024— Plus. Sedangkan Dharma-Kun Wardana maju lewat jalur perseorangan.
Di kubu Ridwan-Suswono, Presiden ke-7 RI Joko Widodo sudah turun tangan untuk memenangi mantan gubernur Jawa Barat itu. Jokowi mengumpulkan tim pendukungnya semasa pemilihan presiden 2014 dan 2019 di Jakarta Pusat, Senin lalu. Mantan Wali Kota Solo ini lantas meminta tim relawannya agar bergerak secara masif buat Ridwan-Suswono.
Jokowi juga ikut mengkampanyekan jagoan Koalisi Indonesia Maju Plus di pilkada Jawa Tengah, yaitu Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen. Ia pun mengakui sudah mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di sana.
Rival Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Jawa Tengah adalah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Pasangan calon kepala daerah jagoan PDI Perjuangan ini sudah mendapat dukungan sejumlah tokoh nasional yang juga politikus PDI Perjuangan.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga memberi perhatian khusus di pilkada Jawa Tengah. Ia pernah memberikan arahan langsung dalam konsolidasi partainya, bulan lalu.
Megawati meminta kader partainya untuk memenangi Andika-Hendi. “Ibu Megawati cukup keras. Ia menyampaikan akan mengevaluasi kami semua jika tak menjalankan mesin partai,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi, Ganjar Pranowo, di Jakarta Selatan, Kamis, 7 November lalu.
Saat rapat di Semarang, Megawati menegur Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, dan Ketua Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat, Utut Adianto. Keduanya merupakan juru kampanye Andika-Hendi di pilkada Jawa Tengah. Megawati memerintahkan Bambang dan Utut agar lebih serius memenangi Andika-Hendi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjelaskan bahwa Jawa Tengah memiliki dinamika politik yang unik, sehingga Megawati menekankan pentingnya persiapan matang di wilayah ini. "Kami semua jajaran PDIP dikumpulkan beliau untuk mendapatkan arahan konsolidasi internal dalam pemenangan seluruh wilayah di pilkada Jawa Tengah 2024," kata Puan.
Annisa Febiola dan Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor : Palagan Kedua Megawati versus Jokowi