Jakarta -
Pernahkah Bunda merasa vagina atau miss V terkadang basah, gatal, ngilu atau nyeri? Kondisi tersebut apabila terjadi di vagina mungkin disebabkan oleh suatu kondisi kesehatan.
Ya, sensasi tersebut, terutama ngilu dan nyeri pada vagina merupakan gejala umum dari berbagai kondisi, termasuk infeksi dan kelainan kulit. Misalnya, Miss V ngilu saat buang air kecil dan vulva yang gatal adalah gejala umum infeksi jamur.
Di samping itu, apa saja penyebab vagina atau miss v terasa ngilu dan nyeri? Apakah itu juga bisa menjadi pertanda Bunda sedang hamil? Apakah kita perlu memeriksakannya ke dokter?
Kali ini Bubun akan membahas tentang kemungkinan penyebab di balik vagina atau miss v yang ngilu dan nyeri, termasuk bagaimana pemeriksaan dan pengobatannya. Simak berikut ini ya!
Miss V terasa ngilu dan nyeri, apakah tanda hamil?
Selama hamil, ternyata Bunda bisa merasakan ngilu pada miss V atau vagina. Apa kira-kira penyebabnya? Dikutip dari Refinery29, selama kehamilan, tubuh meningkatkan produksi hormon yang disebut relaksin.
Hormon tersebut memungkinkan ligamen mengendur, dan saraf mungkin terjepit, yang dapat menyebabkan rasa kesemutan. Selain itu, selama kehamilan, rahim yang membesar dapat menekan saraf.
Itu sebabnya miss v terasa ngilu dan nyeri bukan hal yang baru dialami oleh para ibu hamil. Namun, juga sudah terasa sangat mengganggu, segera periksakan ke dokter, ya Bunda.
Penyebab miss V terasa ngilu dan nyeri
Penyebab sensasi ngilu dan nyeri di miss v sebenarnya tidak selalu jelas. Bagi banyak orang, sensasi itu datang dan pergi secara sporadis. Akibatnya, seseorang mungkin ragu untuk melaporkannya ke dokter atau mendiskusikannya dengan orang lain. Hal ini mungkin sebagian menjelaskan mengapa kurangnya penelitian tentang sensasi ini.
Namun, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab ngilu dan nyeri di dalam atau di sekitar vagina:
1. Disfungsi dasar panggul
Mengutip Medical News Today, dasar panggul adalah lapisan otot dan ligamen yang menghubungkan tulang panggul ke dasar tulang belakang. Dasar panggul menopang berbagai organ dan struktur, termasuk rektum dan kandung kemih. Pada wanita, otot dasar panggul juga menopang rahim dan mengelilingi vagina.
Istilah disfungsi dasar panggul (PFD) menggambarkan penurunan kendali otot-otot dasar panggul. Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki otot dasar panggul yang lemah atau tegang. PFD dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kejang otot. Ketika otot dasar panggul mengalami kejang, hal ini mungkin terasa seperti getaran di vagina.
2. Kejang otot
Kejang otot adalah kontraksi tiba-tiba atau tidak disengaja dari satu atau lebih otot. Ketika kejang otot terjadi, hal ini dapat menyebabkan sensasi nyeri dan ngilu. Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap kejang otot, yaitu kecemasan, stres, kelelahan, kekurangan nutrisi
Kejang otot juga dapat terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu, dan dapat menjadi gejala kondisi neurologis yang mendasarinya. Dalam kasus ini, gejala tambahan juga dapat terjadi.
3. Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi yang melibatkan kejang otot dasar panggul di sekitar vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di lubang vagina. Vaginismus adalah tindakan refleksif, kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang mencoba memasukkan sesuatu ke dalam vagina. Oleh karena itu, siapa pun yang mengalami vaginismus dapat mengalami nyeri selama pemeriksaan panggul, hubungan seksual.
4. Komplikasi dari persalinan pervaginam
Dilansir Healthline, melahirkan dapat memberi tekanan, meregangkan, atau bahkan melukai saraf di dasar panggul. Ini khususnya umum terjadi jika melahirkan bayi besar. Setiap kali saraf terpotong atau pembuluh darah yang membawa darah Jika area tersebut terpotong, bisa jadi akan terjadi kehilangan sensasi.
Hal tersebut akan memengaruhi sensasi saat berhubungan seks, dan bagi sebagian orang, hal itu akan terlihat sebagai kesemutan atau mati rasa. Kabar baiknya adalah hal ini biasanya akan hilang seiring waktu. Saraf tidak regenerasi dan aliran darah membaik. Proses ini biasanya memakan waktu hingga 3 bulan, tetapi di area yang lebih luas, proses ini bisa memakan waktu lebih lama.
5. Trauma
Jika pernah mengalami trauma, hal ini bisa menyebabkan mati rasa saat berhubungan seksual. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh cedera fisik yang dialami atau reaksi psikologis terhadap apa yang terjadi, yang menyebabkan merasa takut atau stres karena memikirkan hubungan seks. Jika memiliki riwayat trauma, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar mereka dapat membantu perawatan yang dibutuhkan.
Pemeriksaan untuk nyeri pada vagina
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, sebelum tahu cara mengatasi miss V yang nyeri dan ngilu, dokter akan mendiagnosis dan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terkait ngilu dan nyeri pada miss V.
Dokter akan menanyakan tentang riwayat medis, seksual, dan operasi. Dokter juga akan menanyakan tentang gejala-gejala, termasuk di mana mengalami rasa sakit, seperti apa rasa sakitnya, kapan miss v sakit dan seberapa parah rasa sakitnya.
Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis dapat meliputi:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa vulva dan melakukan pemeriksaan panggul dengan spekulum untuk menilai vagina dan serviks. Serviks adalah bukaan antara vagina dan rahim. Dokter juga akan mengevaluasi otot-otot dasar panggul untuk mengidentifikasi area yang sakit.
- Tes usap kapas (tes tekanan titik). Dokter akan mengoleskan kapas dengan lembut ke bagian-bagian miss v dan menanyakan kapan (dan di mana) kontak terasa sakit. Tes ini sangat membantu untuk mendiagnosis nyeri lokal di miss V.
- Usap untuk menguji infeksi. Tes-tes ini dapat menyingkirkan kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri vulva, seperti infeksi menular seksual (IMS), vaginosis bakterialis, dan infeksi jamur.
Pengobatan miss V terasa ngilu dan nyeri
Lalu, bagaimana jika memang kemaluan wanita terasa sakit, bagaimana cara menghilangkan rasa sakit itu? Pengobatan tentu saja akan bergantung pada diagnosis, Bunda.
Dari sana, langkah-langkah selanjutnya akan bergantung pada apa yang menurut dokter Anda mungkin menjadi penyebabnya. Misalnya, jika mereka mengira Bunda mengalami herniasi diskus, tumor, atau kerusakan saraf, Bunda akan dirujuk ke ahli saraf untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kalau tidak ada ada kondisi yang mendasarinya, tidak ada pengobatan formal untuk vagina yang nyeri. Namun, Bunda bisa melakukan hal berikut untuk menguranginya:
- Mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat.
- Minum banyak cairan.
- Berusaha untuk rileks saat sensasi tersebut terjadi.
- Mempraktikkan teknik-teknik pengurangan stres, seperti meditasi dan yoga.
- Mempraktikkan latihan Kegel, yang memperkuat otot-otot dasar panggul.
- Cukup istirahat setiap malam.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)