Ketahui Perbedaan Ciri Hamil dan Menopause, Tak Perlu Bingung Bun

1 day ago 4

Jakarta -

Kehamilan dan menopause memiliki banyak gejala yang sama, Ini bisa menimbulkan kebingungan. Bunda perlu mengetahui perbedaan ciri hamil dan menopuase.

Dr. Priya Patel, Dokter Spesialis Kandungan dan Ginekologi mengatakan bahwa dengan memahami gejala kehamilan dan menopause dapat membantu perempuan mengetahui apa yang dialaminya.

"Ada banyak gejala yang mungkin menyertai kehamilan dan menopause. Gejala pada satu kehamilan mungkin berbeda dari kehamilan lainnya, bahkan pada orang yang sama. Demikian pula, gejala menopause berbeda dari orang ke orang, dan gejala tersebut juga dapat berubah seiring waktu," kata Patel dilansir dari Healthline.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


7 Ciri perbedaan ciri hamil dan menopause 

Bunda mungkin pernah mendengar cerita tentang seorang perempuan yang mengira dirinya mengalami menopause tetapi ternyata dia hamil. Kejutan semacam ini tentu saja dapat menyebabkan syok yang hebat, karena itu perempuan penting untuk memahami perbedaan dan persamaan antara kedua kondisi tersebut.

Berikut beberapa ciri perbedaan ciri hamil dan menopause:

1. Perubahan pola hormon

Pada kehamilan dan menopause ditandai fluktuasi kadar hormon. 

  • Hamil: Terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron untuk mendukung kehamilan.
  • Menopause: Terjadi penurunan tajam kadar estrogen dan progesteron.

 2. Siklus menstruasi

  • Hamil: Periode menstruasi yang terlambat merupakan tanda kehamilan.
  • Menopause: Periode menstruasi yang tidak teratur dapat berarti dimulainya menopause.

3. Gejala fisik  

  • Hamil: Mual, payudara sensitif dan bengkak, sembelit, serta sering buang air kecil.  
  • Menopause: Hot flashes, keringat malam, dan kekeringan vagina.  

4. Perubahan emosional

  • Hamil: Mood berubah karena fluktuasi hormon.  
  • Menopause: Mudah tersinggung, depresi, atau kecemasan akibat penurunan hormon.  

5. Berat badan  

  •    Hamil: Penambahan berat badan terjadi secara bertahap selama kehamilan.  
  •    Menopause: Metabolisme yang melambat menyebabkan kenaikan berat badan di sekitar perut.

6. Libido  

  • Hamil: Libido dapat meningkat atau menurun.
  • Menopause: Gairah seks yang rendah selama menopause.

7. Durasi gejala  

  • Hamil: Gejala berlangsung selama 9 bulan atau hingga persalinan.  
  • Menopause: Gejala bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum dan setelah menopause.  

7 Ciri-ciri orang hamil yang perlu dikenali 

1. Telat haid

Salah satu tanda awal kehamilan yakni terlambatnya menstruasi.

2. Mual dan muntah (morning sickness)

Morning sickness merupakan gejala umum pada trimester pertama kehamilan. Meskipun umumnya disebut morning sickness, rasa mual dapat terjadi sepanjang hari. Beberapa orang mungkin tidak pernah merasa mual atau ingin muntah selama kehamilan mereka.

3. Payudara sensitif dan membengkak

Payudara Bunda mungkin terasa nyeri dan sakit di awal kehamilan. Saat tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal, rasa tidak nyaman akan mereda.

4. Sering buang air kecil  

Bunda mungkin merasa lebih sering buang air kecil selama kehamilan. Hal ini karena terjadi peningkatan darah yang menyebabkan ginjal memproses lebih banyak cairan, yang berakhir di kandung kemih. 

5. Kelelahan  

Selama kehamilan, kelelahan disebabkan oleh melonjaknya kadar progesteron, yang dapat menyebabkan Bunda mengantuk. 

6. Sensitivitas makanan

Indra pengecap ibu hamil dapat berubah selama kehamilan. Bunda mungkin berhenti makan makanan favorit atau mulai makan makanan yang sudah lama tidak makan. Bunda mungkin juga jatuh sakit setelah makan makanan tertentu atau mencium bau tertentu.

7. Perubahan mood  

Perubahan hormon menyebabkan perubahan suasana hati selama kehamilan dan perimenopause.

7 Ciri-ciri rang menopause yang perlu dikenali 

1. Hot flashes 

  Selama hot flashes, Bunda akan merasakan aliran panas yang cepat yang dapat menyebabkan berkeringat dan wajah menjadi memerah. Bunda mungkin juga berkeringat berlebihan saat tidur, yang dapat membangunkan di malam hari dan menyebabkan kelelahan.

2. Keringat malam  

Keringat berlebihan saat tidur terjadi akibat perubahan hormon.  

3. Kekeringan vagina

Vagina mungkin kehilangan pelumasan dan elastisitas karena kadar estrogen menurun. Hal ini dapat membuat seks terasa menyakitkan. Hal ini juga dapat menyebabkan pendarahan setelah jenis kelamin.

4. Gangguan tidur 

Bunda mungkin sulit tidur atau sering terbangun di malam hari. 

5. Perubahan mood  

Mudah marah, cemas, atau depresi.  

6. Penurunan kepadatan tulang  

Kadar estrogen yang lebih rendah pada perimenopause dan menopause dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Hal itu meningkatkan risiko osteoporosis. Massa tulang tidak terpengaruh oleh kehamilan.

7. Berat badan naik  

Metabolisme yang melambat, menyebabkan penumpukan lemak.  

Cara membedakan kehamilan dan menopause 

Bunda dapat membedakan kehamilan dan menopause dengan beberapa cara di bawah ini:

  1. Tes kehamilan: Cara untuk memastikan apakah Bunda hamil dengan menggunakan test pack
  2. Pemeriksaan hormon: Untuk mengetahui menopause dengan tes darah yang mengukur kadar hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon) yang meningkat saat menopause.  
  3. Konsultasi dokter: Untuk memastikan kondisi Bunda, dokter dapat melakukan USG atau pemeriksaan fisik.

Cara diagnosis ciri hamil dan menopause 

Dr. Debra Sullivan, seorang pendidik perawat dengan lebih dari 20 tahun pengalaman mengajar, mengatakan bahwa jika perempuan menduga dirinya hamil atau menopause dapat melakukan beberapa tes.

Hamil

  • Bunda dapat melakukan tes kehamilan menggunakan urine (testpack) atau dengan darah untuk mengukur kadar hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin)
  • Menjalani USG:  USG adalah cara yang paling dapat diandalkan untuk menguji kehamilan.

Menopause

Perimenopause dan menopause terkadang sulit didiagnosis oleh dokter. Menurut Sullivan, dokter dapat menguji keberadaan hormon, seperti estrogen dan progesteron, yang biasanya menurun saat seorang perempuan mengalami menopause. 

"Namun, hormon-hormon ini secara alami berubah sepanjang setiap bulan, jadi hasil tes yang menunjukkan kadar hormon rendah atau tinggi tidak selalu berarti seorang perempuan mengalami menopause," kata Sullivan dilansir MedicalNewsToday.

Untuk memastikan bahwa seorang perempuan mengalami menopause, dokter kemungkinan akan mempertimbangkan semua gejala yang dialaminya, termasuk perubahan pada periode menstruasinya. Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mengidentifikasi kadar hormon.

Kapan harus ke dokter jika gejala hamil atau menopause terlihat?

1. Jika Bunda curiga hamil:  

  • Segera lakukan tes kehamilan dan konsultasi ke dokter untuk memastikan.  
  • Jika hasil tes positif, dokter akan memantau perkembangan kehamilan.  

2.  Jika curiga menopause:  

  • Segera konsultasikan gejala yang Bunda alami, terutama jika mengganggu aktivitas sehari-hari.  
  • Dokter mungkin menyarankan terapi hormon atau perawatan lain untuk mengatasi gejala.  

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online