Salah satu kondisi tak nyaman yang mungkin dialami Bunda saat menyusui yaitu mastitis. Baru-baru ini, beredar kisah Bunda yang mengalami mastitis hingga berisi nanah.
Melalui akun Tiktok @happymgptr, Bunda Happy Megaputri membagikan kisahnya saat mengalami mastitis berisi nanah yang awalnya mengira tumor payudara.
HaiBunda sudah memperoleh izin dari yang bersangkutan untuk menuliskan kisahnya menjadi artikel. Bunda yang akrab disapa Mega ini mengawali kisahnya saat pertama kali mengalami gejala mastitis di payudaranya sampai berisi nanah.
"Berawal dari benjolan kecil di PD kanan, benjolannya tidak sakit sama sekali mengganggu. Tapi benjolannya sudah ada sekitar 4-5 bulan. Kepikiran akan hilang sendiri saat lepas menyusui," tulisnya.
Mega mengaku sempat melakukan pijat laktasi di salah satu spa ibu dan anak pada Mei 2024. Saat dipijat, Mega tidak merasakan sakit apa pun. Tapi keesokan harinya gejala lain mulai muncul.
"Saat dipijat tidak sakit, namun keesokan harinya badan meriang dan benjolan menjadi merah dan meradang selama dua hari," tuturnya.
Setelah merasakan gejala seperti demam dan benjolan di payudara memerah, Mega memutuskan periksa ke puskesmas. Di sana, dia diberikan antibiotik.
"Akhirnya aku periksa ke puskesmas dan diberi antibiotik. Namun saat dikompres setiap hari dan diberi antibiotik, sudah tidak sakit walau masih benjol.
Sayangnya dua bulan kemudian tepatnya pada Juli benjolan kembali muncul dibarengi dengan rasa nyeri tapi tidak merah. Mega pun minum obat tapi tak ada perubahan. Kemudian Mega kembali ke puskesmas untuk pemeriksaan. Dokter di sana merujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Puskesmas merujuk ke dokter bedah untuk lanjut pemeriksaan," ucapnya.
Setelah itu kata Mega, dokter melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis kondisinya setelah lakukan USG. "Setelah diperiksa, dokter baru akan mendiagnosa setelah dilakukan USG mamo apakah itu tumor atau kelenjar payudara karena benjolannya tidak merah dan badanku baik-baik saja," kata Mega.
Namun seminggu setelah ke dokter bedah, Mega merasakan nyeri seperti mau demam. Benjolan di payudaranya pun semakin merah dan membesar dengan cepat. Ia menyalahkan dirinya tidak rajin kompres dan pumping saat benjolan belum terlalu besar.
"Salahku adalah tidak rajin kompres dan pumping saat benjolan belum terlalu besar," ucapnya.
Apakah ASI tercampur nanah saat mastitis terjadi?
Foto: Getty Images/Graphicscoco
Mega kembali konsultasi ke dokter dan langsung ketahuan penyebab benjolan di payudara berisi nanah. Ia didiagnosa mastitis oleh dokter. Di hari berikutnya, Mega diminta langsung lakukan operasi untuk mengeluarkan nanah agar tidak pecah di dalam payudaranya.
"Saat tiba waktu konsul, dokter langsung yakin bahwa ini mastitis berisi nanah karena kalau tumor tidak akan secepat itu pembesarannya. Akhirnya langsunglah besok harus dioperasi untuk dikeluarkan sebelum pecah di dalam," tuturnya.
Mega mengaku takut karena baru pertama kali akan merasakan bius total, meski sebelumnya pernah oeprasi caesar dan bius lokal. Detik-detik menegangkan dirasakan Mega saat masuk ruang operasi.
"Menunggu di ruang operasi untuk menunggu giliran sangatlah tidak menyenangkan," ucapnya.
Tapi, Mega mengaku hal terberat setelah operasi adalah harus rawat inap dan harus meninggalkan Si Kecil di rumah bersama ibunya karena bayi tidak boleh masuk rumah sakit. Terlebih Si Kecil masih ASI.
"Galau yang double double rasanya," ucap Mega.
Mega pun semakin dibuat sedih saat tahu bayinya tidak bisa tidur nyenyak karena setiap dua jam sekali terbangun.
"Tidur diselimuti daster ibu ya nak. kebangun terus hampir dua jam sekali dan harus digendong eyang sesekali,'" kata Mega.
Meski demikian, Mega merasa sedikit lega karena putrinya mau diberi susu UHT untuk mengganti ASI selama dia rawat inap di rumah sakit.
Selesai operasi, dia melihat darah masih keluar dan rembes dimana-mana. Mulai dari baju, daster, underpad sampai selimut ikut terkena darah.
"Saat coba pumping darah juga menetes-netes dari perban. Tapi kalo tidak dipumping Payudara akan bengkak karena biasanya disusukan beberapa jam sekali. ternyata setelah operasi perjuangan belum usai ya," ucapnya.
Bertemu dokter, Mega diperlihatkan video saat operasi. Ia melihat banyak sekali nanah dan gumpalan ASI bercampur darah.
"Lihatnya ngilu sekali," tuturnya.
Menurut Mega pasca operasi dia merasakan sakit luar biasa karena bekas sayatan tidak dijahit hanya disumpal dengan tampon. Ia awalnya tidak berekspektasi kalau bekas operasi akan terasa sangat sakit. Ditambah lagi perawatan bekas operasi butuh waktu lama.
"Ga ekspektasi apa pun tapi ternyata sakit luar biasa karena lukanya masih dalam dan basah. Tampon yang di dalam pun masih banyak ga selesai-selesai perawatannya mengeluarkan tampon," ucapnya.
Tak hanya itu, bekas operasi juga tidak boleh terkena air karena masih basah. Ia juga tidak diperbolehkan menyusui sementara waktu.
"Belum boleh terkena air lukanya belum boleh angkat berat, belum boleh disusukan tapi harus dipumping buang, harus ganti tampion setiap hari," ucap Mega.
Menurut Mega alasan bekas bedah tidak langsung dijahit agar nanahnya bisa keluar secara perlahan dan menutup sendirinya. Ia pun rela bolak-balik ke IGD untuk perawatan luka bedahnya.
"Benar-benar tiap hari ke IGD untuk rawat luka. Sebelum ganti tampon aku selalu minum anti nyeri dari dokter karena rasanya ga nyaman sekali dan dokternya pun maklum. Sering dibersihin susternya sampai digosok-gosok di dalam lukanya agar bersih dari nanah," ucapnya.
Setelah seminggu pasca operasi Mega konsultasi ke dokter. Menurut dokter progresnya bagus karena mulau tumbuh jaringan untuk menutup luka. Nanah keluar, lendir keluar dan darah segar keluar pertanda luka menutup dengan baik.
"Tapi memang untuk menutup sempurna butuh 2-3 minggu bahkan 1 bulan jadi harus sabar," ucapnya.
Kesabaran Mega perawatan pasca operasi akhirnya berhasil. Setelah hampir tiga minggu pasca operasi luka sudah tidak dimasukan tampon. Ia hanya menunggu perawatan luka luar dan dalam beberapa hari lagi bisa di bdf ke baby.
"Senang sekali karena jujur menyusui dengan 1 payudara juga cobaan tersendiri. perih sakit dan tentunya baby juga kurang jadi dia malam tidurnya kurang nyeyak," kata Mega.
Mega bersyukur dipertemukan dengan dokter bedah yang sangat ramah dan detail saat menjelaskan setiap keluhan dan progress.
"Jadi akupun tidak overthinking. Terimakasih dokter," tuturnya.
Apakah ASI tercampur nanah saat mastitis terjadi?
Saat Bunda mengalami mastitis yakni infeksi payudara tak berarti payudara berhenti menyusui. Sangat penting untuk terus menyusui dari payudara yang terkena.
Namun, jika ada saluran pembuangan di luka yang dekat dengan puting, bayi mungkin tidak dapat menempel di sisi tersebut untuk sementara waktu.
"Bunda dapat terus menyusui kecuali diarahkan oleh petugas medis," ujar Natasha Chinn, FACOC, M.D, seorang obgyn yang berpraktik di New Jersey dikutip dari Mayo Clinic.
Biasanya saat konsultasi ke dokter saat mengalami mastitis, hal pertama adalah Bunda diberi obat antibiotik. Sebagian besar antibiotik aman untuk menyusui dan terus menyusui dapat mencegah episode saluran tersumbat lebih lanjut selama masa pengobatan itu, seperti dikutip dari laman Parents.
Untuk itu, seringlah menyusui untuk mencegah mastitis dan saluran tersumbat yang dapat menyebabkan abses. Jika Bunda memiliki bayi baru lahir, biasakan menyusui setiap 1 hingga 3 jam atau 8 kali atau lebih dalam periode 24 jam.
Terlepas apakah terdapat nanah yang bercampur dalam ASI, cara terbaik saat terserang mastitis yakni tetap lanjut menyusui Si Kecil. Perlu Bunda tahu bahwa Bunda tidak akan memberikan infeksi payudara pada bayi melalui ASI. Faktanya, ASI memiliki sifat antibakteri yang membantu bayi melawan infeksi. Antibiotik yang diresepkan dokter untuk mastitis biasanya aman untuk bayi.
Kecuali seperti kasus Bunda Mega mengalami mastitis sampai harus lakukan tindakan operasi pembedaan. Ia menceritakan pengalamannya setelah operasi tidak diperbolehkan menyusui sementara waktu karena darah bercampur nanah dan ASI.
Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut ini:
(pri/pri)