Kisah Perempuan yang Sukses Pangkas BB 52 Kg, Begini Cara Dietnya

2 days ago 4

Tidak ada motivasi untuk diet, Bunda? Mungkin kisah perempuan yang satu ini bisa menginspirasi karena mampu pangkas berat badan 52 kg.

Kisah diet kali ini datang dari perempuan bernama Fougeley Denis. Ia merupakan seorang perempuan berusia 21 tahun asal Maryland, Amerika Serikat, berhasil menurunkan berat badannya lebih dari 50 kg atau sekitar 116 pound dalam waktu singkat.

Kisahnya menarik perhatian banyak orang, terutama bagi Bunda yang juga berjuang melawan masalah berat badan. Belum lagi pengalamannya dulu sebelum diet yang senang mengonsumsi makanan cepat saji.

Mengutip dari Women's Health, begini kisah Denis yang mampu menurunkan berat badan hingga 52 kg dalam waktu kurang lebih 2 tahun.

Perjalanan diet Fougeley Denis

Perempuan yang bekerja di sebuah organisasi nirlaba untuk membantu orang-orang dengan disabilitas intelektual itu bercerita kalau awal mulai diet karena mendapat peringatan keras dari dokter. Dokter mengatakan bahwa dirinya berada pada ambang diabetes akibat berat badan yang berlebihan.

Denis mengungkapkan bahwa berat badannya memang telah menjadi masalah sejak kecil. Karena dibesarkan oleh ibu tunggal yang sibuk bekerja, makanan cepat saji dan instan kerap menjadi pilihan utamanya sehari-hari.

Ketidaktahuannya tentang pola makan sehat dan olahraga membuat Denis semakin terjebak dalam kebiasaan makan berlebihan. Kemudian berkembang menjadi gangguan makan.

Saat usianya menginjak 17 tahun, dokter memberi peringatan kalau Denis tidak segera mengubah gaya hidupnya, dia akan benar-benar menjadi penderita diabetes. Sayangnya, peringatan tersebut tidak langsung mengubah kebiasaan Denis.

Denis tetap berusaha mencari kenyamanan dalam makanan lalu beralih ke diet instan demi menyenangkan keluarganya. Namun ia segera kembali ke kebiasaan makan berlebihan.

Siklus tersebut terus berulang hingga berat badannya mencapai hampir 300 pound (sekitar 136 kg) di usia 18 tahun.

Pakai aplikasi pencatat kalori

Titik balik terjadi ketika dokter kembali memberikan peringatan bahwa dalam hitungan minggu atau bulan Denis bisa saja menjadi penderita diabetes. Peringatan tersebut mendorong Denis untuk mempertanyakan hubungannya dengan makanan.

Denis mulai membaca dan mempelajari pentingnya nutrisi serta manfaat olahraga. Ia menyadari bahwa makanan tidak seharusnya mengendalikan hidupnya.

Untuk memulai perubahan, Denis menggunakan aplikasi pencatat kalori yang membantunya memantau pola makan. Denis juga memutuskan untuk menghentikan kebiasaan makan makanan cepat saji secara mendadak selama bulan pertama dan mulai melacak setiap asupan makanan ke dalam aplikasi.

"Pada hari pertama menggunakan aplikasi tersebut, saya mencatat asupan makanan saya sehari-hari dan menyadari bahwa saya mengonsumsi lebih dari 3 ribu kalori," cerita Fougeley Denis di Instagram pribadinya.

Mulai mengontrol porsi dan tetap mengonsumsi makanan favorit

Setelah itu, ia menghadapi tantangan besar saat keinginan untuk mengonsumsi makanan cepat saji kembali muncul. Ketika menyadari bahwa pantangan total tidak realistis baginya, Denis menerapkan porsi makan yang lebih terkontrol.

Denis memilih untuk menikmati makanan favoritnya dalam jumlah yang wajar, menjadikan pola makan seimbang sebagai bagian dari gaya hidupnya.

Contoh menu makanan Denis sehari-hari:

  • Sarapan: Telur orak-arik, alpukat, dan roti rendah kalori
  • Makan siang: Protein shake dan buah
  • Camilan: Yogurt dengan granola dan madu
  • Makan malam: Ayam atau salmon dengan sayuran dan nasi

Menemukan keseimbangan dengan olahraga

Langkah pertama Denis dalam olahraga adalah berjalan kaki intensitas rendah. Secara konsisten, ia melihat perubahan yang signifikan; beratnya turun 10 pound (sekitar 4,5 kg) dalam 10 hari pertama.

Berjalan menjadi rutinitas yang membantunya mengatasi keinginan makan berlebihan. Setelah beberapa waktu, Denis beralih ke olahraga di gym, berlari, dan latihan beban, yang kini menjadi bagian dari kesehariannya.

Dalam waktu dua tahun, Denis berhasil menurunkan berat badan lebih dari 52 kg. Kini, ia merasakan dampak positif baik secara fisik maupun mental.

Perjalanan Denis dalam menurunkan berat badan menekankan pentingnya moderasi dalam pola makan, komitmen pada aktivitas fisik, dan penerimaan diri. Ia belajar untuk tidak membiarkan makanan mendikte hidupnya, memahami pentingnya menggerakkan tubuh setiap hari, dan merasakan kedamaian dengan dirinya sendiri.

Dengan penuh percaya diri, Denis kini menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia, serta menginspirasi banyak orang melalui kisah penurunan berat badannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online