Kisah Perjuangan Bunda Merawat Balita dengan Diabetes Tipe 1, Kenali Tanda Ini Bun!

3 days ago 8

Jakarta -

Diabetes tipe 1 merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang anak-anak, Bunda. Seorang Bunda asal Indianapolis, Ashley Henschen mengungkap perjuangannya merawat sang putri yang mengidap kondisi ini.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas hanya memproduksi sedikit atau tidak sama sekali insulin dalam tubuh. Insulin ini adalah hormon yang digunakan tubuh untuk memungkinkan gula masuk ke dalam sel guna menghasilkan energi.

Diabetes tipe 1 ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari genetika hingga adanya infeksi dari beberapa virus. Meski diabetes tipe 1 umumnya muncul di masa kanak-kanak, kondisi ini juga bisa berkembang pada orang dewasa.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Kisah merawat balita dengan diabetes tipe 1

Dikutip dari laman Today, Ashley menyebut sang putri yang berusia dua tahun, Layla Henschen, terus merasa harus. Tidak hanya itu, popoknya pun terus basah sehingga harus diganti setiap 30 menit sekali.

"Dia akan minum air putih hampir dua gelas. Popoknya selalu basah. Kami akan mengganti popoknya. Kemudian dalam waktu 30 menit, popoknya akan basah kuyup jadi perlu diganti. Dia berusia 22 bulan kala itu, jadi harusnya popoknya tidak basah secepat itu," ungkapnya.

Ashley cukup yakin ada sesuatu yang salah dengan rasa haus dan intensitas buang air kecil putrinya. Jadi, Ashley memutuskan untuk menghubungi dokter.

"Salah satu pertanyaan perawat adalah 'Apakah dia bangun dengan basah kuyup setiap pagi?', saya berkata 'Ya'," ujar Ashley.

Tanpa pikir panjang, perawat itu pun langsung menyuruh Ashley untuk segera membawa Layla masuk ke ruang perawatan. Setelah tes urine, dokter melihat adanya peningkatan kadar glukosa darah Layla dan mendiagnosisnya dengan diabetes.

"Ini tidak pernah terpikirkan pada benak saya. Saya sangat bingung. Mereka mengatakan gula darahnya setinggi ini dan harus bergegas ke Riley (rumah sakit anak) sekarang, mereka berbicara tentang keberadaannya di unit perawatan intensi anak, dan itu adalah pengalaman yang luar biasa, itu sangat mengejutkan," cerita Ashley.

Ketika tiba di rumah, dokter melakukan beberapa tes lagi dan menemukan bahwa ia mengalami ketoasidosis diabetik yang terjadi ketika seseorang tidak memiliki cukup insulin untuk mengubah gula menjadi energi. Sebaliknya, hati menggunakan lemak sebagai bahan bakar, menyebabkan penumpukan keton, yang pada tingkat tinggi bisa berbahaya.

Untungnya, Ashley membawa sang putri tepat pada waktunya. Bukan pada alasan, dokter yang menangani Layla menyebut kebanyakan orang tua membawa anak yang mengidap diabetes tipe 1 ketika mereka sudah mengalami koma diabetes.

Kira-kira, seperti apa tanda-tanda diabetes tipe 1 yang perlu Bunda perhatikan?

Tanda diabetes tipe 1 pada anak

Diabetes tipe 1 merupakan kondisi diabetes karena kekurangan insulin dan penyebab paling umum adalah autoimun. Seiring dengan berjalannya waktu, reaksi autoimun menghancurkan beta pankreas ini sel-sel sedemikian rupa sehingga tubuh tidak bisa membuat insulin yang cukup untuk mendukung kebutuhannya.

"Orang tua memerhatikan anak mereka mungkin menggunakan kamar mandi lebih dari biasanya, buang air kecil lebih banyak dari biasanya, dan minum lebih banyak dari biasanya," kata Dr. Tamara Hannon, direktur Program Diabetes Pediatrik di Rumah Sakit Riley untuk Anak-anak, yang tidak merawat Layla.

"Itu berarti banyak makan. Tidak memiliki insulin membuat anak kelaparan," sambungnya.

Tanda-tanda dari diabetes tipe 1 yang perlu Bunda perhatian adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan frekuensi buang air kecil
  • Meningkatnya rasa haus
  • Makan lebih banyak dari biasanya
  • Merasa lapar lebih sering

Insulin membantu tubuh mengambil energi dari gula di dalam sel. Namun, tanpa itu, gula dan lemak tidak disimpan dengan baik dan diubah menjadi energi. Itu berarti ketika seseorang makan banyak, berat badan mereka tiak bertambah.

"Penurunan berat badan yang tidak terduga adalah gejala lain. Jika diabetes menjadi lebih parah sebelum gejala ini terdeteksi, seseorang bisa menjadi sangat sakit. Mereka bisa mengalami sakit perut," jelas dr. Tamara.

Kehidupan Layla dengan diabetes tipe 1

Layla dirawat di rumah sakit selama dua hari setelah mendapatkan diagnosisnya. Saat di sana, Ashley dan suaminya belajar cara merawat Layla.

"Sangat sulit untuk menerimanya, dan Anda ingin berduka tetapi anda harus menerimanya terlebih dahulu dan ada begitu banyak emosi,"ujarnya.

"Saya harus mengesampingkan emosi saya dan belajar bagaimana merawat anak saya. Itu satu-satunya pilihan yang saya miliki," lanjut Ashley.

Setelah mendapatkan diagnosis, Ashley pun melihat adanya perubahan suasana hati pada Layla. Kini, Layla disebut lebih bahagia.

"Dia lebih bahagia sekarang. Kami tahu bahwa dia sedang tidak enak badan dan sikapnya berubah ketika kami berada di rumah sakit. Dia sedang berlarian di sekitar ruangan," jelasnya.

Demikian kisah Ashley yang merawat sang putri dengan kondisi diabetes tipe 1, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online