Jakarta -
Nabi Musa lahir dari pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Simak kisah Yukabad yang jadi ibu susuan Nabi Musa AS saat kecil lebih lanjut, yuk.
Kisah Nabi Musa menjadi salah satu cerita menarik dan tak bisa dipisahkan dari Raja Fir'aun. Nabi Musa yang dilahirkan oleh perempuan bernama Yukabad. Saat melahirkan Nabi Musa yang berjenis kelamin laki-laki, saat itu Yukabad dan sang suami, Imran pun panik. Sebab, jika tak disembunyikan sesegera mungkin, anak tersebut akan dibunuh oleh kaki tangan Fir'aun.
Raja Fir'aun yang berkuasa di zaman tersebut menjadi penguasa congkak dan mengangkat dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah rakyatnya. Fir'aun juga memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Kelahiran Nabi Musa pun membuat orang tuanya khawatir akan keselamatannya. Sejarah mencatat, bayi tersebut selamat dan menjadi Nabi pemegang gelar ulul azmi. Dia juga berhasil menyelamatkan kaumnya dari cengkeraman Fir'aun.
Kisah Nabi Musa menjadi anak asuh Fir'aun
Kekejaman Fir'aun memang begitu keji. Ia memerintahkan kepada bawahannya agar membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari keturunan Bani Israil.
Setiap ibu yang hamil dari keturunan Bani Israil dilanda kegelisahan. Mereka khawatir jika bayi mereka nanti adalah laki-laki dan akan dibunuh.
Dikisahkan dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani, para pengawal dan tentara Firaun pun melaksanakan perintahnya, setiap rumah dimasuki dan diselidiki, dan setiap perempuan hamil menjadi perhatian mereka saat melahirkan bayinya. Banyak bayi laki-laki dari Bani Israil yang dibunuh pada saat itu.
Firaun menjadi tenang dan merasa aman setelah mendapat kabar dari pasukannya bahwa wilayah kerajaannya telah menjadi bersih dan tidak ada seorang pun dari bayi laki-laki yang masih hidup.
Namun, ia tidak mengetahui bahwa kehendak Allah SWT tidak dapat ditolak. Ternyata pada saat itu di wilayah kerajaannya masih ada seorang ibu yang sedang mengandung bayi laki-laki yang tidak diketahui sama sekali oleh Firaun dan pasukannya.
Ia adalah ibu dari Nabi Musa AS, yang sedang menantikan datangnya seorang bidan untuk memberinya pertolongan saat melahirkan. Bidan yang ditunggu pun datang dan menolong ibu Musa melahirkan, namun hati ibu Musa menjadi khawatir setelah mengetahui bahwa bayinya adalah seorang laki-laki.
Mengutip website Darunnajah, Yukabad, isteri Imron bin Qahat bin Lawi bin Yaqub tengah melahirkan bayinya, Musa dengan selamat. Namun, dia merasa sedih dan khawatir kalau bayinya akan dibunuh oleh orang-orang Firaun. Bidan yang membantu kelahirannya pun menjaga kerahasiaan persalinannya.
Sampai bayinya berusia tiga bulan, Allah memberikan ilham kepadanya untuk menyembunyikan bayinya dalam sebuah peti yang tertutup rapat. Kemudian membiarkan peti yang berisi bayinya terapung di atas Sungai Nil. Dia pun bertawakal dan melepaskan bayinya di dalam peti dengan memerintahkan kakak Musa untuk mengawasi dan mengikuti peti itu.
Bayi itu pun sampai di puteri raja yang berada di tepi Sungai Nil. Kemudian diserahkanlah ia pada ibunya yang bernama Asiah isteri Firaun. Asiah pun memberitahu Firaun tentang bayi laki-laki yang ditemukan dalam peti di atas permukaan Sungai Nil tersebut.
Firaun segera mengeluarkan perintah untuk membunuh bayi tersebut. Dia khawatir, bayi itu yang diramalkan akan menjadi musuhnya kelak. Namun, Asiah yang sudah terlanjur sayang dengan bayi tersebut meminta Firaun untuk tidak membunuhnya. Maka, selamatlah nyawa putera Yukabad tersebut.
Nama Musa pun diberikan kepada bayi itu yang berarti air dan pohon, sesuai dengan tempat ditemukannya. Dicarikanlah beberapa inang untuk menjadi ibu susuannya. Namun setiap inang ingin menyusuinya, bayi Musa menolak dan tidak ingin menyusu.
Hingga pada akhirnya, atas izin Allah, Yukabad yang menjadi ibu susuan bayi Musa. Berbeda dengan sebelumnya, bayi Musa langsung menerima air susu dari ibu kandungnya tersebut dengan lahap.
Melihat hal tersebut maka Musa diserahkan kepada ibu kandungnya sendiri untuk diasuh selama masa menyusui dengan imbalan upah yang besar. Hal tersebut sesuai dengan janji Allah SWT kepada ibu Nabi Musa AS bahwa ia akan menerima kembali putranya itu.
Setelah selesai masa menyusui Nabi Musa, AS, Nabi Musa AS dikembalikan oleh ibunya ke istana, untuk diasuh, dibesarkan, dan dididik seperti anak-anak raja yang lain.
Nabi Musa AS mengendarai kendaraan Firaun dan berpakaian sesuai dengan cara-cara Firaun, ia dikenal orang sebagai Musa bin Firaun
Setelah selesai, dikembalikanlah Musa ke istana. Kisah Nabi Musa ini tercatat dalam QS Al Qashash ayat 7:
وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
Artinya: "Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul."
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)