TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelesaikan tahap uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test bagi empat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) pada hari pertama.
Pada Senin, 18 November 2024, Setyo Budiyanto, Poengky Indarti, Fitroh Rohcahyanto dan Michael Rolandi Chesnata Brata sudah mengikuti uji di Ruang Rapat Komisi III DPR, kompleks Senayan, Jakarta Pusat.
"Tadi baru 4 capim KPK," kata anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo Senin malam, usai fit and proper test.
Dia menjelaskan, Komisi III menggali ide konsep pemberantasan korupsi yang diusung oleh masing-masing capim jika terpilih memimpin KPK. Selain pemberantasan, kata dia, hal yang penting adalah tentunya pencegahan korupsi.
"Tentu kami mendalami apa konsep pemberatasan korupsi ketika kelak dia terpilih menjadi pimpinan KPK. Kami tanyakan 22 tahun KPK berdiri, apa konsep konkret supaya korupsi di Indonesia ini hilang," ujarnya.
Rudianto menambahkan, Komisi III DPR juga menanyakan apa upaya para capim untuk membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah. Pasalnya, persoalan integritas ini menjadi salah satu atensi publik terhadap KPK.
"Di tengah banyaknya persoalan di internal misalkan. Itu banyak ditanya juga oleh kawan-kawan di Komisi III."
Melalui tahap fit and proper test ini, kata Rudianto, Komisi III DPR berharap bisa melihat kapasitas, kualitas serta integritas setiap calon. Namun, poin paling utama adalah integritas dari para capim yang lolos 10 besar ini.
"Bagaimana rekam jejaknya selama ini, komitmen pemberantasan korupsinya. Semua mata tertuju kan di sini," tutur dia.
Dari nama-nama tersebut, Komisi III akan memilih lima yang terbaik untuk menjadi pimpinan. Rudianto meyakini, 10 nama ini merupakan orang-orang terbaik dari seluruh peserta yang ikut seleksi.
"Dan 10 ini kami akan memilih nanti lima terbaik, kira-kira begitu. Bagaimana variabelnya, ya kita lihat penampilannya dalam fit and proper," kata politikus Partai NasDem itu.