Jakarta -
Seorang ibu dari Rusia melahirkan 69 anak dalam 76 tahun. Ia menjadi perhatian dunia, namun juga menuai kontroversi. Sebenarnya berapa batas kemampuan manusia melahirkan?
Perempuan ini adalah Valentina Vassilyeva, istri pertama dari seorang petani bernama Feodor Vassilyev dari Shuya, Rusia. Keluarga itu hidup pada tahun 1700-an, antara 1707-1782.
Dilansir dari BBC, Valentina melahirkan 16 pasang anak kembar, tujuh pasang anak kembar tiga, dan empat pasang anak kembar empat. Jadi total semuanya adalah 69 anak. Namun 2 di antaranya meninggal saat masih bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut rekaman Guinness World Records, yang mengklaimnya sebagai 'ibu paling produktif yang pernah ada', Valentina menjalani 27 kali proses melahirkan. Ia pun akhirnya meninggal dunia pada usia 76 tahun.
Jelas, dia tidak melahirkan seumur hidupnya. Ketika menghitung tahun suburnya, Valentina diperkirakan melahirkan antara tahun 1725-1765 atau 40 tahun, seperti dikutip dari Brightside.
Mungkinkan manusia bisa melahirkan hingga 60-an anak?
James Segars, direktur Divisi Ilmu Reproduksi dan Penelitian Kesehatan Wanita di Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa melahirkan hingga 69 anak itu sangat fantastis. "Maksud saya, 69 anak? Ayolah!" katanya.
Seorang perempuan secara teori bisa menjadi ibu bagi lebih banyak anak daripada yang pernah kita duga. Segars memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam dengan berkonsultasi dengan para ahli reproduksi.
"Harapan saya adalah menemukan batasan mendasar tentang berapa banyak anak yang dapat dimiliki seorang perempuan secara alami. Namun, selama perjalanan, saya juga menemukan bahwa jika Anda memperhitungkan sains modern, seorang perempuan, secara teori, bisa menjadi ibu bagi lebih banyak anak daripada yang pernah kita duga," kata Segars.
Berikut beberapa pendapat tentang Valentina melahirkan hingga 69 anak.
1. Menggunakan perhitungan
Menurut perhitungan matematis BBC, Valentina hanya membutuhkan 37 minggu untuk kehamilan kembar, 32 minggu untuk kehamilan kembar tiga, dan 30 minggu untuk kembar empat. Ketika angka ini ditambahkan maka kita mendapatkan 936 minggu, total kehamilan.
Satu tahun terdiri dari 52 minggu, jadi ketika membagi angka yang dihasilkan didapatkan 18 tahun. Singkatnya, Valentina menghabiskan 18 tahun penuh hidupnya dengan perut hamil untuk memiliki 69 anaknya.
2. Waktu subur
Apakah Valentina cukup subur dalam jangka waktu yang begitu lama? Perempuan biasanya mulai mengalami masa subur sekitar usia 15 tahun, ketika ovariumnya mulai melepaskan satu sel telur setiap 28 hari.
Ovulasi terus berlanjut hingga persediaan sel telur, sejauh yang kita ketahui, habis saat menopause, yang biasanya dimulai pada usia 51 tahun. Namun, jauh sebelum menopause, kesuburan perempuan menurun drastis.
"Kebanyakan perempuan tidak hamil setelah usia 44, 42 [tahun]," kata Segars. "Tetapi Anda kadang-kadang akan mendengar orang hamil di akhir usia 40-an."
Seiring bertambahnya usia perempuan, kuantitas dan kualitas sel telur menurun. Di tengah-tengah perkembangan janin, perempuan yang belum lahir memiliki sebanyak tujuh juta sel telur yang belum matang, tetapi mereka lahir dengan hanya sekitar satu juta sel telur. Hanya beberapa ratus ribu sel telur yang bertahan hingga dewasa.
Dan dari sekian banyak ini, yang secara teknis dikenal sebagai folikel, sekitar 400 sel telur akan matang dan akhirnya berovulasi, dengan asumsi rentang waktu 30 tahun untuk melahirkan anak.
Sel telur terakhir ini, yang berovulasi di akhir masa subur perempuan, memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk mengalami kerusakan dan mutasi, seperti kelainan kromosom.
Terlebih lagi, kemampuan untuk hamil menurun seiring usia, karena persalinan yang berurutan memakan korban pada anatomi reproduksi perempuan. Dan jika Valentina menyusui, seperti yang mungkin diharapkan bagi seorang petani yang tidak mampu membayar perawat anak, tubuhnya tidak akan berovulasi.
3. Melahirkan tugas yang berat
Rintangan untuk melahirkan 69 anak ke dunia juga tidak berhenti di situ. Berakhirnya 'jam biologis' perempuan sangat masuk akal dari perspektif evolusi, karena mengandung dan melahirkan anak adalah tugas yang sangat sulit yang menjadi lebih sulit seiring bertambahnya usia.
"Kehamilan adalah hal yang paling melelahkan secara fisik yang pernah dialami tubuh perempuan," kata Valerie Baker, seorang profesor madya kebidanan dan ginekologi di Sekolah Kedokteran Stanford.
Secara biologis rasanya hampir tak mungkin seorang perempuan bisa terus menerus hamil hingga melahirkan 69 anak. Alasan pertama karena kehamilan dan persalinan adalah hal yang menantang untuk tubuh perempuan.
Ketika kehamilan berjalan satu per satu kurang dari 18 bulan, risiko komplikasi meningkat baik untuk ibu dan untuk bayi. Tubuh perempuan tidak punya cukup waktu untuk pulih dari semua perubahan akibat kehamilan sebelumnya dan mengembalikan semua nutrisi yang hilang.
Para ahli juga meragukan bahwa anak-anak (serta ibu mereka) bisa bertahan dengan obat-obatan di zaman itu, apalagi di pedesaan Rusia abad ke-18. Pada saat itu, setiap kehamilan adalah risiko. Dan pasangan suami istri ini merupakan petani dan harus bekerja dan merawat anak-anak pada saat yang sama.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)