Jakarta -
Akupunktur medik dapat menjadi pilihan pengobatan untuk mengatasi stres. Tindakan akupunktur dapat dilakukan oleh Dokter Spesialis Akupunktur Medik, dengan cara menusukkan jarum atau modalitas akupunktur lain di titik tertentu di tubuh.
Stres dapat terjadi karena peningkatan sistem simpatis pada tubuh, yang berkaitan dengan faktor hormonal, termasuk hormon kortisol (hormon stres), tirotropin, dan tiroid. Sedangkan pemicu stres dapat disebabkan beberapa hal, seperti masalah infertilitas (kesuburan), pekerjaan, lingkungan, psikis, atau emosional.
Semua faktor penyebab stres dapat saling berkaitan dan memperparah kondisi. Jika tidak ditangani, stres dapat menyebabkan depresi hingga menurunnya kualitas hidup seseorang.
Cara kerja akupunktur untuk mengatasi stres
Akupunktur bekerja secara sentral dalam mengatasi keluhan stres. Dokter akan melakukan penusukan di titik hipofisis atau area kepala untuk menurunkan hormon kortisol.
Efek akupunktur tersebut juga dapat meningkatkan hormon endorfin atau feel good hormone, sehingga membuat Bunda lebih rileks, merasa nyaman, dan bahagia. Efek positif lainnya adalah meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa lelah.
Secara mekanisme, akupunktur dapat meningkatkan produksi hormon endorfin dan membuatnya menjadi dominan, sehingga produksi hormon kortisol tertahan.
Selain area kepala, ada beberapa titik akupunktur lain untuk mengatasi stres:
- Sekitar tangan: berdasarkan jurnal ilmiah, penusukan di area sekitar tangan dapat menghasilkan hormon endorfin paling tinggi
- Area kaki: titik akupunktur di kaki dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan imunitas tubuh
- Area telinga: dapat diberikan pada kasus-kasus pasien yang mengalami nyeri, kelelahan, dan sulit tidur karena stres
Saat menjalani akupunktur, perkembangan pasien akan dipantau oleh dokter spesialis akupunktur medik. Pemantauan hasil akupunktur akan dilihat oleh dokter setelah tiga kali penusukan. Jika keluhan membaik, dokter akan melanjutkan terapi dan kembali memantaunya setelah enam kali penusukan.
Akupunktur untuk mengatasi stres dapat dilakukan sebanyak 6-15 kali. Pada beberapa kasus, pasien hanya butuh enam kali akupunktur untuk mengatasi keluhan terkait stres.
Perlu diketahui, hasil terapi akupunktur akan berbeda pada setiap pasien, tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika stres bersumber dari pekerjaan, maka dokter akan tetap mengarahkan pasien untuk mengelola penyebabnya dengan mengatur jam tidur dan pola makan.
Setiap pasien dengan diagnosis stres yang menjalani akupunktur perlu menceritakan kondisi psikis dan mentalnya. Hal tersebut dapat membantu dokter untuk mencari titik akupunktur yang sesuai untuk mengatasi keluhan.
Ilustrasi Akupunktur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov
Akupunktur untuk mengatasi gangguan kecemasan dan depresi
Gangguan kecemasan dan depresi adalah dua kondisi yang juga sering dikaitkan dengan stres. Gangguan kecemasan (anxiety) merupakan stres mengenai masa depan, di mana sering kali tidak diketahui penyebab atau objek masalahnya. Sedangkan, depresi adalah stres yang diketahui objek masalahnya.
Pasien dengan gangguan kecemasan dan depresi yang melakukan akupunktur umumnya datang dengan rujukan psikiater, psikolog, atau dokter spesialis penyakit dalam. Penanganan akupunktur pada kedua kondisi tersebut pada dasarnya sama dengan tindakan akupunktur untuk mengatasi stres, begitu pun titik akupunktur-nya. Pada kasus ini, Dokter Spesialis Akupunktur Medik juga akan menggali penyebab keluhan yang menyebabkan gangguan kecemasan.
Apakah stres dapat sembuh dengan akupunktur?
Akupunktur dapat mengelola stres berdasarkan keluhan dan penyebabnya. Hasil akupunktur akan berbeda pada setiap pasien dan tergantung pada lingkungan sekitar pasien.
Seseorang yang menjalani akupunktur tetap perlu berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikiater atau psikolog. Stres dapat dikelola dengan melakukan beberapa pendekatan personal, seperti melakukan hobi yang disukai, mendekatkan diri ke Tuhan, dan mendapatkan support system dari orang terdekat.
Pada beberapa kasus, support system sangat dibutuhkan pasien yang sedang menjalani akupunktur. Jika support system tidak baik, maka stresor akan terus muncul sehingga meningkatkan hormon kortisol dan menekan produksi hormon endorfin. Hasil terapi akupunktur pun menjadi tidak maksimal.
Titik akupresur untuk mengatasi stres
Selain akupunktur, Bunda juga dapat melakukan teknik akupresur secara mandiri untuk mengatasi stres. Pada dasarnya akupunktur dan akupresur memiliki manfaat yang sama, tetapi sedikit berbeda dalam penerapannya. Akupunktur menggunakan jarum atau modalitas akupunktur lainnya pada titik akupunktur. Sedangkan, akupresur menggunakan penekanan pada titik akupunktur.
Pada akupresur, rangsangan akan diberikan di titik akupunktur melalui penekanan jari tangan. Dokter biasanya akan mengedukasi pasien untuk melakukan akupresur secara mandiri di rumah jika mengalami keluhan.
Titik akupresur untuk mengatasi stres ada di tengah dahi atau titik di antara dua alis. Titik lainnya ada di area menonjol di ibu jari bawah bagian luar.
Akupresur atau penekanan pada titik-titik tersebut dilakukan selama 30 detik dan dapat diulang 3-4 kali per hari atau sesering mungkin hingga keluhan membaik. Teknik penekanan dilakukan menggunakan ujung jari tangan hingga kuku berwarna sepertiga putih.
Demikian akupunktur untuk mengatasi stres dan teknik akupresur yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi keluhan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)