Mengenal Kolostrum pada ASI, Nutrisi Lengkap untuk Tumbuh Kembang Bayi

1 day ago 5

Jakarta -

Kolostrum menjadi cairan emas yang memiliki gizi tinggi untuk bayi. Yuk, mengenal kolostrum pada ASI, nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang bayi.

Kolostrum adalah bentuk pertama ASI yang dikeluarkan oleh kelenjar susu setelah melahirkan. Cairan kolostrum padat nutrisi dan kaya akan antibodi dan antioksidan untuk membangun sistem kekebalan bayi yang baru lahir. Kolostrum berubah menjadi ASI dalam waktu dua hingga empat hari setelah bayi lahir. Kolostrum lebih kental dan lebih kuning daripada ASI tradisional.

Apa itu kolostrum?

Kolostrum adalah susu pertama yang diproduksi tubuh selama kehamilan. Kolostrum terbentuk di kelenjar susu (payudara) dan berperan penting dalam membangun sistem kekebalan bayi. Jika Bunda berencana untuk menyusui, kolostrum adalah susu pertama yang akan didapatkan bayi dari payudara Bunda. 

Jika Bunda tidak ingin menyusui atau jika bayi kesulitan untuk menyusu, Bunda dapat memeras kolostrum dengan tangan. Kolostrum mengandung banyak protein, vitamin, mineral, dan imunoglobulin (antibodi) yang membantu membangun sistem kekebalan bayi. Kolostrum sering disebut "emas cair" karena warnanya yang keemasan dan manfaatnya yang berharga seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.

Kandungan kolostrum

Kolostrum mengandung banyak protein dan rendah lemak serta gula. Kolostrum mengandung sel darah putih yang menghasilkan antibodi. Antibodi ini memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, melindunginya dari infeksi. Kolostrum sangat terkonsentrasi dan padat nutrisi bahkan dalam dosis kecil, sehingga perut bayi tidak membutuhkan banyak nutrisi untuk mendapatkan manfaatnya.

Perlu Bunda tahu bahwa kolostrum Kolostrum kaya akan nutrisi yang melindungi dan menutrisi bayi tidak seperti yang lain. Kolostrum terdiri dari hal-hal seperti nutrisi berikut:

1. Imunoglobulin A (antibodi).
2. Laktoferin (protein yang membantu mencegah infeksi).
3. Leukosit (sel darah putih).
4. Faktor pertumbuhan epidermal (protein yang merangsang pertumbuhan sel).
5. Kolostrum mendapatkan warnanya dari karotenoid (antioksidan) dan vitamin A. Vitamin A berperan penting dalam penglihatan, kulit, dan sistem kekebalan tubuh bayi. Kolostrum kaya akan magnesium, yang mendukung jantung dan tulang bayi, serta tembaga dan seng, yang juga mendukung kekebalan tubuh.

5 Manfaat kolostrum untuk bayi

Ada banyak manfaat kolostrum yang bisa didapatkan bayi ketika Bunda memberikannya pasca persalinan. Seperti diketahui bahwa dalam beberapa menit setelah bayi lahir, menyusui dapat dimulai. Meskipun semua bayi mendapat manfaat dari kolostrum, bayi prematur yang mengonsumsi kolostrum dari payudara ibu jauh lebih sehat daripada mereka yang tidak.

Berikut ini beberapa manfaat kolostrum untuk bayi yang perlu Bunda tahu:

1. Membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat (mengandung antibodi dan sel darah putih).
2. Menciptakan lapisan yang kuat pada perut & usus bayi untuk mencegah kuman penyebab penyakit dan peradangan.
3. Bertindak sebagai pencahar untuk membantu bayi mengeluarkan mekonium (kotoran pertama yang berwarna gelap).
4. Membantu mencegah penyakit kuning dan membuang produk limbah yang berbahaya. 
5. Memberikan otak, mata, dan jantung bayi campuran nutrisi yang tepat untuk tumbuh seperti dikutip dari laman American Pregnancy.

Selain manfaat di atas, kolostrum juga mengandung protein, garam, lemak, dan vitamin tingkat tinggi untuk nutrisi lengkap. Kolostrum juga diketahui membantu mencegah gula darah rendah pada bayi baru lahir.

Kolostrum memang menjadi nutrisi lengkap yang dapat dicerna dengan mudah oleh perut bayi. Ini adalah makanan yang sempurna untuk bayi yang baru lahir sehingga penting untuk memenuhinya.

Bila kolostrum keluar sebelum melahirkan

ASI kolostrum sebelum bayi lahir memiliki manfaat ya, Bunda. Terutama dalam situasi seperti berikut ini:

1. Jika Bunda menderita diabetes (kehamilan atau yang sudah ada sebelumnya)
2. Jika indeks massa tubuh (BMI) Bunda di atas 30
3. Jika Bunda menderita tekanan darah tinggi
4. Jika Bunda memiliki masalah dengan tiroid 
5. Jika Bunda menjalani operasi caesar yang direncanakan
6. Jika persalinan Bunda diinduksi

Nantinya, tim medis akan memberi Bunda pengumpul kolostrum pada atau sekitar minggu ke-36 kehamilan. Pengumpul kolostrum adalah jarum suntik dengan ujung tumpul (tanpa jarum) yang dapat Bunda gunakan untuk mengumpulkan kolostrum Bunda.

Sangat disarankan untuk mencoba mengeluarkan kolostrum tidak lebih awal dari 37  minggu kehamilan karena ada kemungkinan kecil bahwa mencoba sebelum waktu ini dapat memicu persalinan prematur, yang dapat membahayakan bayi.

Jika kelahiran Bunda direncanakan atau diantisipasi sebelum 37 minggu, mohon mintalah untuk mendiskusikan hal ini dengan bidan atau dokter kandungan yang akan membantu Bunda memutuskan waktu terbaik untuk mulai memerah seperti dikutip dari laman Nhs.

Berapa banyak kolostrum yang dibutuhkan oleh bayi?

Perut bayi baru lahir kira-kira seukuran kelereng. Mereka hanya membutuhkan sekitar satu ons kolostrum per hari. Ini sama dengan sekitar satu sendok teh setiap kali menyusui (Bunda dapat memberi makan bayi baru lahir delapan hingga 10 kali dalam beberapa hari pertama). 

Jumlah kolostrum (dan kemudian susu transisi) yang dibutuhkan bayi Bunda meningkat perlahan setiap hari seiring perutnya mengembang. Saat tubuh Bunda beralih untuk memproduksi ASI biasa, produksi ASI Bunda akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Cara pemberian kolostrum pada bayi

Ada banyak metode pemberian kolostrum pada bayi yang bisa Bunda lakukan. Mengingat kolostrum menjadi cairan emas yang bernutrisi tinggi, sehingga tiap tetesnya sangatlah berarti, diharapkan Bunda dapat memaksimalkan pemberiannya secara efektif ya, Bunda.

Cara pemberian kolostrum pada bayi yang bisa Bunda lakukan, di antaranya dengan menggunakan jarum suntik, sendok, cangkir, dan botol susu.

Penting Bunda ketahui bahwa belajar menyusui dapat memakan waktu. Umumnya bayi enggan untuk menyusui atau merasa sulit untuk menempel (menempel pada payudara untuk menyusu) dalam beberapa hari pertama.

Menghadapi kondisi tersebut, Bunda tidak perlu khawatir. Sebaiknya, jalinlah keintiman dengan bayi dengan memperbanyak waktu kontak kulit ke kulit. Waktu kontak kulit berarti menggendong bayi tanpa busana atau hanya mengenakan popok di dekat kulit Bunda, biasanya di bawah atasan atau di bawah selimut seperti dikutip dari laman Uhs.nhs.

Dengan adanya waktu kontak kulit dengan bayi Bunda akan mendatangkan beberapa manfaat berikut ini ya, Bunda:

1. Mendorong refleks menyusu alami mereka
2. Merangsang produksi ASI
3. Membantu menjalin ikatan dengan bayi
4. Menenangkan bayi jika mereka gelisah
5. Saat Bunda melakukan kontak kulit dengan bayi, pastikan bayi berada dalam posisi aman dengan kepala tegak dan hidungnya bebas bernapas. Kemudian, Bunda atau seseorang yang bersama Bunda selalu dapat melihat wajah bayi
6. Usahakan melakukan kontak kulit dengan bayi selama dan sesering mungkin, karena ini akan mendorong bayi Bunda untuk menyusu.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online