TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia Prabowo Subianto menerima tanda kehormatan dari Pemerintah Peru, “Grand Cross of the Order of the Sun of Peru”. Penghargaan yang dikenal sebagai Ordo Matahari Peru ini diserahkan Presiden Peru Dina Boluarte dalam persamuhan di Istana Negara Peru, Lima, pada Kamis, 14 November 2024.
"Ini merupakan suatu kehormatan besar. Terima kasih banyak, Presiden," kata Prabowo dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral, Kamis, 14 November 2024, dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden.
Dikutip dari Antara, pertemuan antara Prabowo dan Presiden Peru bertujuan merayakan 50 tahun hubungan diplomatik yang telah dijalin kedua negara. Kunjungan ini sekaligus menandai lawatan resmi pertama Prabowo ke Peru sebagai Presiden Indonesia. Lantas, apa itu Penghargaan Ordo Matahari Peru?
Dilansir dari laman Sekretariat Presiden, The Order of The Sun of The Peru atau Ordo Matahari Peru awalnya Bernama “Orden del Sol“. Tanda kehormatan tertinggi di Peru ini diberikan negara kepada warga negaranya dan orang asing yang telah berjasa luar biasa dalam bidang-bidang seperti seni, sastra, budaya, maupun politik.
Penghargaan ini ditetapkan pertama kali pada 1821 dan menjadi yang tertua di Amerika. Ordo ini awalnya didirikan pada 8 Oktober 1821 oleh Jenderal José de San Martín saat tiba di Lima untuk memberi penghargaan kepada Perwira Peru, Argentina, dan Cile yang telah menunjukkan prestasi dalam Perang Kemerdekaan Peru.
Ordo ini didirikan sebagai pengganti Ordo Isabella Katolik dari Spanyol, yang merupakan ordo tertua di dunia rit di Amerika. Penghargaan ini diberikan dengan tiga tingkatan, Pendiri, Anggota Berjasa (Benemérito), dan Anggota. Ordo ini dihentikan empat tahun kemudian, tepatnya pada 9 Maret 1825.
Penghargaan ini diberlakukan kembali pada 21 April 1921 untuk memperingati seratus tahun deklarasi kemerdekaan Peru. Ordo ini juga diberikan dalam enam tingkatan, yakni Salib Besar dengan Berlian, Salib Besar, Perwira Besar, Komandan, Perwira, dan Ksatria.
Ordo Matahari Peru juga diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Tipe I berisi informasi mengenai Ordo antara 1821 dan 1825. Tipe II berisi informasi mengenai Ordo sejak 1921. Pada Tipe II, dikenal dua model Ordo yang berbeda. Pertama, medali yang menampilkan Matahari Peru tanpa enamel digunakan dari 1921 hingga 1925. Adapun desain kedua adalah model Ordo terkini yang telah digunakan sejak 1925, dikutip dari Medalbook.
Adapun dengan tingkatan tertinggi Grand Cross, biasanya diberikan kepada Kepala Negara dari negara-negara sahabat atau tokoh-tokoh internasional yang secara universal diakui kontribusinya. “Penghargaan ini melambangkan persahabatan dan penghormatan yang mendalam antara Indonesia dan Peru,” tulis keterangan Istana.
Sebagai Grand Cross, Presiden Prabowo menerima Kalung Agung dengan Lingkaran Berlian. Lambang kehormatan ini didesain khusus dengan pelat berbentuk matahari berdiameter 80 mm yang mencerminkan kemuliaan “El Sol del Perú.”
Di tengah lambang tersebut, terdapat piringan dengan relief lambang negara Peru, dikelilingi enamel berwarna merah dan putih dengan tulisan “El Sol del Perú” serta tahun kemerdekaan Peru, “1821,” untuk mengenang sejarah kemerdekaan bangsa Peru. Rangkaian ini dilengkapi dengan cabang pohon palem dan laurel berwarna hijau, melambangkan perdamaian dan kejayaan bangsa Peru.
KHUMAR MAHENDRA | ANTARA | PPID.SETKAB.GO.ID | MEDALBOOK.COM
Pilihan Editor: Prabowo Bertemu Sekjen PBB, Bahas Palestina hingga Perubahan Iklim