Mengenal Vasospasme, Kondisi Puting Berubah Warna Usai Menyusui

1 day ago 2

Jakarta -

Vasospasme menjadi kondisi yang berisiko dialami para busui. Yuk, mengenal vasospasme, kondisi puting berubah warna usai menyusui.

Vasospasme terjadi saat pembuluh darah menyempit (atau mengencang). Kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan biasanya lebih parah saat Bunda kedinginan.

Vasospasme dapat terjadi di pembuluh darah mana pun di tubuh seperti di jantung, otak, atau mata. Jari tangan adalah yang paling sering terkena, suatu kondisi yang dikenal sebagai fenomena Raynaud, yaitu jari tangan memutih saat dingin. Yang lebih jarang, pembuluh darah di puting susu juga terkena, menyebabkan nyeri selama, segera setelah, atau di antara waktu menyusui.

Mengenal vasospasme pada puting payudara

Vasospasme puting ditandai dengan mengencangnya atau menyempitnya pembuluh darah (vasokonstriksi) di sekitar puting. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke puting, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan tampilan puting yang memucat (memutih). Hal ini sering kali menyebabkan salah didiagnosis sebagai thrush.

Vasospasme puting menjadi kondisi yang semakin umum dan sering kali hanya terjadi selama atau segera setelah menyusui. Faktor risiko yang umum termasuk penggunaan flens pompa dengan ukuran yang salah atau memiliki tongue tie yang tidak terdiagnosis pada bayi. Perlekatan bayi yang dangkal juga dapat menjadi pemicu.

Vasospasme puting disebabkan ketika pembuluh darah di sekitar puting menyempit, mengurangi aliran darah. Nyeri puting, perubahan warna, dan sensasi terbakar adalah beberapa gejala vasospasme puting.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kondisi ini adalah cedera puting, infeksi, pengobatan, dan penyakit autoimun. Gejala vasospasme puting dapat dicegah atau dikurangi dengan menggunakan kompres hangat, mandi dengan air hangat, dan menghindari kafein berlebih.

Tanda dan gejala vasospasme puting

Biasanya, tanda dan gejala khas menyertai vasospasme puting. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:

1. Nyeri puting yang hebat sering kali terasa seperti berdenyut atau terbakar akibat iskemia akut atau kurangnya suplai darah sementara ke puting. Kondisi ini dapat memburuk saat cuaca dingin.
2. Vasospasme puting ditandai dengan nyeri yang hebat.
3. Puting memucat adalah perubahan warna putih pada puting atau ujungnya.
Perubahan warna biru, merah, atau ungu pada puting sebelum kembali ke warna normal setelah memucat (selama reperfusi).
4. Tanda dan gejala vasospasme puting dapat berlangsung beberapa detik atau menit pada sebagian besar perempuan, sementara beberapa mungkin mengalaminya dalam durasi yang lebih lama.

Dukungan menyusui sangat penting saat menghadapi kesulitan menyusui yang dapat timbul akibat vasospasme puting, yang mengakibatkan berbagai nyeri mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga gangguan parah saat menyusui.

Lebih jauh, ibu yang mengalami kondisi ini mungkin menghadapi tantangan seperti pelekatan yang dangkal atau peningkatan kecemasan saat menyusui. Dukungan dari konsultan laktasi dapat berperan penting dalam mengatasi tantangan ini dan memastikan pengalaman menyusui yang positif seperti dikutip dari laman Mom Junction.

Penyebab dan faktor risiko vasospasme puting

Setiap kondisi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau gangguan suplai darah ke puting dapat menyebabkan vasospasme puting. Dan, faktor-faktor berikut dapat memicu atau meningkatkan risiko vasospasme puting pada beberapa ibu menyusui:

1. Kerusakan atau cedera pada puting seperti puting lecet.
2. Penyerapan yang buruk atau tidak tepat.
3. Infeksi pada puting seperti sariawan atau mastitis.
4. Obat-obatan tertentu.
5. Merokok dan penggunaan nikotin.
6. Cuaca dingin.
7. Fenomena Raynaud.
8. Penyakit autoimun.
9. Operasi payudara.
10. Indeks massa tubuh rendah (berat badan rendah).
11. Bayi mengalami tongue tie.
12. Menggunakan flens pompa yang terlalu besar untuk puting. Hal ini menyebabkan areola membengkak di sekitar puting saat memompa. Sangat sedikit ibu menyusui yang benar-benar dapat memompa dengan ukuran flens yang disertakan dengan pompa. Sebagian besar perlu membeli flens yang lebih kecil agar memompa lebih nyaman dan mengurangi risiko vasospasme pada puting.

Pencegahan vasospasme puting

Tips berikut dapat membantu menghindari vasospasme puting atau mengurangi nyeri puting pada beberapa perempuan:

1. Hindari paparan udara dingin dan faktor pemicu lainnya
2. Gunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri
3. Gunakan lapisan pakaian tambahan
4. Gunakan penghangat payudara
5. Gunakan breast pads dari wol
6. Mandi dengan air hangat
7. Hindari konsumsi nikotin dan kafeina berlebihan
8. Ikuti teknik menyusui yang tepat untuk menempatkan bayi pada posisi yang baik dengan perlekatan yang dalam setiap kali menyusui
9. Minta bayi diperiksa untuk mengetahui apakah lidahnya tongue tie dan perbaiki sesuai kebutuhan
10. Ukur puting untuk menemukan ukuran flens yang tepat saat memompa. Flensa harus berukuran sekitar 2-4 mm lebih besar dari diameter puting Bunda (bukan areola).

Jika tindakan pencegahan gagal, obat-obatan dan suplemen biasanya diresepkan. Bunda dapat menghubungi dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan resep laktasi yang aman.

Pengobatan untuk vasospasme puting

Pengobatan berikut dapat membantu mengurangi vasospasme puting atau nyeri saat menyusui pada beberapa perempuan ya, Bunda:

1. Asetaminofen (Tylenol) dan ibuprofen (Motrin) sering diresepkan untuk mengobati nyeri yang berlangsung lama akibat vasospasme puting.
2. Dosis tinggi magnesium, kalsium, dan vitamin B6 dapat mengurangi vasospasme puting pada beberapa perempuan.
3. Asam lemak omega dapat membantu mengurangi vasospasme puting pada beberapa perempuan. Minyak ikan dan minyak evening primrose merupakan sumber asam lemak omega.
4. Nifedipin (Adalat) dapat diresepkan selama dua minggu. Bunda mungkin memperhatikan terjadinya efek samping seperti penurunan tekanan darah, pusing, kemerahan, dan pembengkakan kaki saat mengonsumsi nifedipin.
5. Menempelkan kompres panas kering pada puting segera setelah memompa atau menyusui seperti dari bantal pemanas atau breast pads dari wol.
6. Pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari konsultan laktasi untuk mengevaluasi teknik menyusui dan memberikan saran khusus untuk mengelola vasospasme puting.
7. Setelah menyusui, pijat dengan minyak zaitun pada puting susu tanpa membiarkannya terkena udara. Ini dapat membantu mengatasi rasa tidak nyaman akibat vasospasme puting susu.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online