Jakarta -
Menjaga kesehatan mulut dan gigi sangat penting selama kehamilan. Beberapa studi menemukan dampak terjadinya masalah kesehatan mulut selama hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur, Bunda.
Perlu diketahui ya, kehamilan sendiri memang dapat menyebabkan perubahan pada rongga mulut. Menurut ulasan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perubahan fisiologis di rongga mulut selama kehamilan meliputi radang gusi, lesi jinak pada gusi, erosi gigi, karies gigi dan periodontitis.
"Sekitar 40 persen ibu hamil mengalami beberapa bentuk penyakit periondontal," tulis ACOG.
Penyakit periodontal mengacu pada peradangan dan infeksi jaringan yang menyokong gigi. Gejalanya dapat berupa gusi berdarah, bau mulut, dan gigi tanggal.
Sementara menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 60 hingga 75 persen ibu hamil mengalami radang gusi, yakni tahap awal dari penyakit periodontal. Radang gusi terjadi ketika gusi menjadi merah dan bengkak akibat peradangan yang dapat diperburuk oleh perubahan hormon selama kehamilan. Jika radang gusi tidak diobati, maka tulang yang menopang gigi dapat menurun fungsinya dan gusi bisa terinfeksi.
Studi tentang dampak masalah gigi saat hamil
Ada beberapa studi yang mengaitkan dampak penyakit periodontal pada terjadinya kelahiran prematur, Bunda. Berikut ulasannya:
- Studi yang diterbitkan dalam Maternal and Child Health Journal tahun 2015 menemukan bahwa perempuan yang tidak menerima perawatan gigi selama kehamilan atau tidak melakukan pembersihan gigi memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk melahirkan prematur.
- Dalam ulasan di jurnal Pathogens tahun 2021 mengungkap bahwa beberapa penelitian telah memberikan bukti kuat tentang peran infeksi periodontal dalam persalinan prematur.
Penelitian di Journal of Clinical Periodontology tahun 2019 menemukan, perempuan yang mengalami persalinan prematur memiliki kemungkinan satu setengah kali lebih besar (45 persen) untuk mengalami penyakit gusi dibandingkan wanita yang mengalami kehamilan sempurna (29 persen). - Hasil penelitian di Brazil yang diterbitkan di jurnal Clinics tahun 2020 menemukan, sekitar 10 persen perempuan dengan penyakit periodontal mengalami persalinan prematur.
- Sebuah studi tahun 2021 di BMC Pregnancy Childbirth mengungkapkan bahwa periodontitis secara signifikan meningkatkan kemungkinan (enam kali) kelahiran prematur dibandingkan dengan perempuan tanpa periodontitis, dan tanpa memandang usia ibu.
- Hasil riset Academy of General Dentisity menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengidap gangguan kesehatan mulut dan gigi (periodental disease), berisiko 3 sampai 5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur. Sementara itu, ibu hamil yang mengalami infeksi gusi, kemungkinan 6 kali lebih tinggi melahirkan bayi prematur dengan berat badan rendah.
- Studi dari Journal of American Dental Association menemukan, ibu hamil dengan penyakit gusi kronis, 4 sampai 7 kali berisiko melahirkan bayi secara prematur dan berat badan sehat.
Ibu Hamil Sakit Gigi/ Foto: iStock
Waktu ideal periksa gigi saat hamil
Dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes., dan Fitrio Chakrawati, S. Sos.,MM., dalam buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat mengatakan, tindakan pencabutan gigi sebaiknya dilakukan dengan memerhatikan usia kehamilan. Jika usia kehamilan Bunda memasuki trimester pertama, maka sebaiknya tindakan medis ini tidak dulu dilakukan. Sebab, mencabut gigi saat hamil muda bisa membahayakan janin.
"Bila usia kehamilan memasuki trimester pertama, sebaiknya pencabutan gigi tidak dilakukan dulu. Pada trimester pertama, plasenta belum terbentuk sehingga jika terjadi peradangan bisa membahayakan janin," tulis keduanya.
Nah, memasuki trimester kedua, Bunda bisa mulai memeriksakan gigi. Penanganan yang serius perlu dilakukan bila ibu hamil mengalami sakit gigi, seperti gigi berlubang.
"Gigi berlubang besar kemungkinan akan menimbulkan infeksi. Infeksi ini bisa mendorong terjadinya kelahiran bayi prematur karena gigi yang terinfeksi akan mengeluarkan zat-zat yang merangsang peradangan. Peradangan yang muncul ini secara otomatis akan menimbulkan kontraksi dan akhirnya proses kelahiran pun terjadi," ujar Suwignyo dan Fitrio.
Hal yang sama juga dijelaskan drg. Harfindo Nismal, Sp.BM, dkk dalam buku Islam Dan Kesehatan Gigi. Menurut tim penulis, idealnya perawatan gigi dan mulai dapat dilakukan di minggu ke-14 sampai 20, yakni mulai trimester kedua, Bunda.
"Pembersihan karang gigi dan penambalan dapat dilakukan di sepanjang kehamilan. Untuk pencabutan gigi, dapat dilakukan di masa trimester dua, yaitu bulan ke-4 sampai bulan ke-6," tulis Harfindo Nismal dkk.
Cara merawat mulut dan gigi saat hamil
Melakukan pemeriksaan ke dokter gigi memang penting selama kehamilan. Tapi, Bunda juga enggak boleh lupa untuk merawat kesehatan mulut dan gigi secara mandiri ya.
Berikut 8 cara merawat mulut dan gigi saat hamil menurut CDC dan mengutip Buku Pintar Ibu Hamil oleh Tim Navitri:
- Mengingat gusi jadi lebih rentan selama kehamilan, sebaiknya gunakanlah sikat gigi yang memiliki bulu sikat lebih lembut.
- Gosoklah gigi dengan hati-hati, paling tidak dua kali sehari, dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss.
- Setelah menyikat gigi dengan baik, berkumurlah dengan obat kumur yang mengandung antiseptik, sesuai aturan.
- Apabila gusi terasa tidak nyaman, misalnya sedikit membengkak, coba berkumur dengan air es.
- Penuhi zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Sebisa mungkin hindari atau kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis.
- Batasi konsumsi makanan manis yang dapat meningkatkan risiko terpapar bakteri di mulut dan gigi.
- Konsultasi ke dokter gigi, sebelum, selama, dan setelah kehamilan.
Demikian alasan pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi saat hamil karena dapat mencegah kemungkinan kelahiran prematur. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)