Jakarta -
Setiap orang pasti menginginkan tubuh yang sehat ya, Bunda. Sayangnya, sampai saat ini, masih banyak orang Indonesia yang terkontaminasi mikroplastik.
Mikroplastik sendiri merupakan potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan, bahkan membahayakan kesehatan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.
Mikroplastik ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu mikro primer dan mikro sekunder. Mikroplastik primer termasuk microbeads yang ditemukan dalam produk perawatan pribadi, pelet plastik atau nurdle yang digunakan dalam manufaktur industri, serta serat plastik yang digunakan dalam tekstil sintetis seperti nilon.
Mikroplastik primer masuk ke lingkungan secara langsung melalui salah satu dari berbagai saluran, misalnya penggunaan produk, tumpahan yang tidak disengaja selama pembuatan, atau abrasi selama pencucian.
Sementara itu, mikroplastik sekunder terbentuk dari pemecahan plastik yang lebih besar. Ini biasanya terjadi ketika plastik yang lebih besar mengalami pelapukan, melalui paparan, misalnya abrasi angin dan radiasi ultraviolet dari sinar matahari.
Proses terjadinya paparan mikroplastik pada tubuh
Tipe dari mikroplastik dibagi menjadi empat, yakni butiran yang berbentuk bulat dan halus, fragmen yang merupakan pecahan dari plastik makro, tipe film yang sangat tipis bahkan hampir transparan dan biasanya berasal dari plastik pembungkus, serta tipe yang berbentuk serat yang umumnya berasal dari senar pancingan dan serat pakaian.
Mikroplastik ini juga rentan mengontaminasi wadah makanan dan minuman. Untuk itu, penting memahami wadah yang aman dari risiko penguraian mikroplastik.
Beberapa jenis mikroplastik yang umum mengontaminasi wadah makanan dan minuman:
- BPA (Bisphenol-A), yakni bahan kimia untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat seperti pada wadah makanan dan produk kebersihan.
- Flatat, yakni bahan kimia untuk menghasilkan plastik yang fleksibel, transparan, dan tahan lama seperti pada wadah makanan.
- Dioksin, yakni bahan kimia yang merupakan produk sampingan herbisida dan pemutih kertas yang mencemari lingkungan.
Dalam hal ini, wadah yang mengandung BPA menjadi salah satu yang penting diperhatikan. Zat aditif dalam beberapa plastik dapat larut ke dalam makanan dan minuman, misalnya jika terpapar sinar matahari dalam waktu lama.
Itu sebabnya, sangat penting memilih plastik yang digunakan untuk kemasan atau wadah makanan dan minuman harus BPA free. Sehingga tidak membahayakan kesehatan Bunda dan keluarga di masa yang akan datang.
Dampak mikroplastik buat kesehatan
Dampak mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh adalah dapat terendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan dan di organ lain. Endapan mikroplastik dalam tubuh merupakan endapan benda asing yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh.
Hal ini dapat menimbulkan iritasi. Bila dibiarkan terlalu lama maka akan terjadi peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor bahkan kanker.
Selain itu, para peneliti juga menyimpulkan ada beberapa bahan kimia yang digunakan produsen untuk membuat kemasan plastik dapat mengganggu endokrin. Risiko ini berhubungan erat dengan bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan wadah mengandung BPA.
Sedangkan BPA menjadi salah satu pemicu paparan mikroplastik paling umum ditemui di rumah. BPA adalah bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik dan ditambahkan ke produk komersial termasuk wadah makanan, botol susu bayi, dan galon air mineral.
Bahaya BPA untuk kesehatan
Tanpa disadari, ada beberapa bahaya BPA untuk kesehatan. Berikut ini deretannya:
1. Gangguan keseimbangan hormon
BPA merupakan zat yang tidak berperilaku seperti racun biasa. Jika bahan kimia lain yang diberi label beracun biasanya memiliki dampak yang jelas, BPA lebih 'licik', Bunda.
Alih-alih membahayakan tubuh secara langsung, BPA akan mengganggu endokrin. Ini mengubah cara fungsi hormon tubuh dengan meniru hormon alami, termasuk hormon estrogen.
Estrogen dapat mengubah tingkah laku lebih dari 200 gen yang mengendalikan pertumbuhan dan perbaikan hampir setiap organ dan jaringan dalam tubuh. Antara lain dalam memengaruhi perkembangan janin, hingga struktur sel.
2. Gangguan perkembangan
Secara khusus, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa BPA dapat menyebabkan gangguan neurologis dengan memengaruhi perkembangan otak dan fungsi saraf selama paparan prenatal, anak-anak, dan dewasa.
Studi terbaru sangat membuktikan bahwa BPA berdampak signifikan terhadap perkembangan dan fungsi otak. Kandungan ini menghambat proses saraf dan ikut terlibat dalam gangguan perkembangan saraf dan neuropsikiatri seperti autism spectrum disorder (ASD), attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan skizofrenia.
3. Peningkatan risiko kanker
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa BPA dilaporkan mengubah perilaku biologis sel kanker, terutama proliferasi, invasi, pertumbuhan, kelangsungan hidup, serta migrasi. Bukti eksperimental saat ini menunjukkan bahwa BPA dapat secara signifikan meningkatkan risiko kanker.
Cara mengetahui produk bebas BPA
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memastikan produk yang dibeli tidak mengandung BPA, Bunda. Berikut ini deretannya:
1. Saat berbelanja, periksa label dalam kemasan
Pastikan Bunda selalu memeriksa label yang ada pada kemasan produk ketika berbelanja. Umumnya, penggunaan BPA juga akan tertulis dalam kemasan tersebut.
2. Hindari kemasan makanan dan minuman dengan wadah berkode 3, 6, dan 7
Bunda juga perlu menghindari makanan dan minuman yang dikemas dengan wadah plastik berkode daur ulang 3, 6, dan 7, kecuali sudah ada label bio-based atau greenware yang menunjukkan kalau plastik tersebut terbuat dari jagung dan bebas BPA.
3. Pilihlah kode 1, 2, 4, dan 5
Bunda dapat memilih kemasan makanan dan minuman dengan kode 1, 2, 4, dan 5. Kode ini biasanya menjadi tanda bahwa produk tersebut bebas dari kandungan BPA.
Setelah memilih wadah makanan dan minuman bebas BPA, pastikan juga memilih galon air mineral yang dikonsumsi setiap hari. Pilih galon yang bebas dari bahan berbahaya BPA untuk kesehatan anak dan keluarga.
Salah satu galon air mineral yang aman dan bebas BPA, ada Le Minerale menjadi salah satu produk galon air mineral dengan bahan PET berkode 01, yang sudah terbukti aman 100 persen Bebas BPA. Saat ini Le Minerale terpilih menjadi pemenang produk air mineral galon pilihan Bunda di rumah di ajang Pilihan Bunda Awards 2024.
(mua/som)