Perempuan Jepang Ramai-ramai Egg Freezing, Ternyata Ini Alasannya

4 days ago 14

Bunda, saat ini, semakin banyak perempuan di Jepang yang memilih untuk melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur. Langkah ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga bagian dari perencanaan masa depan yang matang untuk mereka.

Bagi sebagian besar perempuan di sana, keputusan ini diambil agar mereka tetap memiliki kesempatan untuk hamil meski di usia yang lebih tua, Bunda. Ada fakta menarik dibalik naiknya permintaan egg freezing ini.

Keputusan ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pribadi. Banyak perusahaan besar di Jepang mulai memberikan subsidi bagi karyawati mereka yang ingin melakukan egg freezing. Bahkan, beberapa pemerintah daerah Jepang juga ikut ambil bagian dalam mendukung program ini, lho, Bunda.

Simak informasi lebih lanjut tentang mengapa perempuan di Jepang memilih untuk melakukan egg freezing!

Alasan perempuan di Jepang pilih egg freezing

Sebelumnya, mari kita bahas sedikit penjelasan tentang egg freezing. Egg freezing merupakan teknologi yang melibatkan pembekuan sel telur perempuan pada usia lebih muda untuk menjaga kualitasnya untuk penggunaan di masa mendatang, Bunda. 

Melansir dari The Japan Times, alasan mereka memutuskan untuk melakukan egg freezing ini karena mereka ingin menunda kehamilan. Namun awalnya, metode ini digunakan untuk perempuan yang memiliki sakit kanker.

Mereka mengantisipasi kemungkinan akan sulit hamil secara alami di kemudian hari. Mereka melakukan egg freezing dengan membekukan sel telur mereka dan menyimpannya di rumah sakit atau bank sel telur khusus. 

Ketika mereka siap dan memutuskan untuk hamil, sel telur yang telah dibekukan tadi dicairkan, lalu dibuahi oleh sperma melalui fertilisasi in vitro (bayi tabung). Kemudian sel telur yang sudah dibuahi akan ditanamkan ke dalam rahim.

"Ini membuat saya merasa tenang," kata seorang karyawan berusia 30 tahun di Panasonic Connect di Tokyo. Setelah pulih dari penyakit serius, ia memutuskan untuk membekukan sel telurnya melalui program perusahaan, yang menanggung biaya awal hingga ¥400.000 atau sekitar Rp44 juta. "Anda tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi. Saya ingin menjaga sel telur saya tetap sehat sekarang.”

Pemerintah dan perusahaan di Jepang ikut memberikan subsidi egg freezing

Bunda, untuk melakukan egg freezing ini tentunya perlu biaya yang sangat banyak. Melansir dari The Japan Times, biaya yang dikeluarkan untuk teknologi egg freezing ini bergantung pada jumlah sel telur yang ingin dibekukan.

Proses pengambilan dan pembekuan sel telur dapat menghabiskan biaya antara ¥500.000 setara Rp55 juta ($3.300) dan ¥600.000 setara Rp66,2 juta, dengan biaya penyimpanan tahunan berkisar antara ¥50.000 hingga ¥100.000. 

Namun, perusahaan dagang Itochu memperkenalkan program tahun lalu untuk mensubsidi biaya penyimpanan sel telur bagi karyawan yang ditempatkan di luar negeri, menyusul usulan dari pemerintah.

“Kami ingin menyediakan opsi yang memungkinkan karyawan untuk mengambil tugas di luar negeri dengan tenang,” kata seorang perwakilan perusahaan. Salah satu penerima manfaat dari anak perusahaan tersebut mengatakan, “Saya sudah mempertimbangkan untuk membekukan sel telur saya, jadi bantuan keuangan ini sangat dihargai.”

Meningkatnya popularitas pembekuan sel telur sebagian disebabkan oleh semakin banyaknya selebritas yang berbagi pengalaman mereka dan diperkenalkannya bantuan keuangan Tokyo pada tahun fiskal 2023. Dilihat dari permintaan yang sangat besar, pemerintah metropolitan berencana untuk menggandakan anggarannya untuk program tersebut menjadi ¥1 miliar pada tahun fiskal 2025.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike, seorang advokat utama, berkata, “Saya berharap opsi ini tersedia saat saya masih muda.”

Pemerintah daerah lainnya, termasuk daerah Prefektur Yamanashi dan kota Ikeda di Prefektur Osaka, menawarkan subsidi, dengan Distrik Minato di Tokyo dan kota Kashiwa di Prefektur Chiba akan meluncurkan program serupa tahun ini.

Pemberian subsidi untuk melakukan egg freezing ini juga menjadi salah satu alasan mengapa perempuan di Jepang ikut melaksanakan teknologi tersebut, Bunda. 

Bunda, meskipun teknologi ini sangat membantu bagi para perempuan yang ingin menunda kehamilan saat kondisi mereka tidak memungkinkan, tetap ada dampak negatif yang muncul dari kecanggihan teknologi ini.

Pembekuan sel telur tidak hanya membutuhkan biaya finansial yang besar, tetapi juga tekanan fisik pada tubuh. Pembekuan sel telur tidak menjamin kehamilan yang sehat, dan hamil di saat usia tua akan berisiko tinggi.

Japan Society of Obstetrics and Gynecology tidak mengatakan tentang pembekuan sel telur bagi perempuan sehat, tetapi mereka juga tidak merekomendasikannya tanpa syarat. Jadi, jika ingin melakukan egg freezing, sangat dianjurkan untuk konsultasi kepada dokter ahlinya, Bunda. 

“Ada banyak cara untuk memiliki anak, dan pembekuan sel telur hanyalah salah satunya,” kata Yukiko Katagiri, seorang profesor di Universitas Toho dilansir dari The Japan Times.

“Saya berharap para perempuan mempertimbangkan dengan saksama apakah mereka benar-benar membutuhkannya setelah memahami semua kelebihan dan kekurangannya.”

Bunda, demikianlah informasi tentang alasan mengapa perempuan di Jepang melakukan egg freezing. Jika Bunda tertarik, harap konsultasikan kepada dokter khusus kandungan, ya. Bunda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan juga kekurangan dari teknologi ini. Semoga bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online