Diabetes merupakan salah satu penyakit yang juga bisa menyerang anak-anak. Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa kasus diabetes di Indonesia meningkat sebanyak 70 kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2010.
Biasanya, diabetes yang menyerang anak, yaitu diabetes tipe 1, kondisi di mana tubuh Si Kecil tidak lagi bisa memproduksi hormon penting insulin. Anak membutuhkan insulin untuk bertahan hidup sehingga insulin yang hilang perlu diganti dengan suntikan atau dengan pompa insulin.
IDAI menyebut dua dari 100 ribu anak mengidap diabetes. Pasien termuda yang ditemui sejauh ini ada di usia 13 tahun, Bunda.
Peningkatan diabetes anak menurut IDAI
Peningkatan diabetes pada anak untuk turut dijelaskan oleh Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K). Ia menyebut bahwa kondisi ini terjadi karena adanya gaya hidup yang tidak sehat termasuk konsumsi gula dan makanan cepat saji.
Menurut dr. Piprim, pemerintah harus tegas membatasi peredaran makanan dan minuman tinggi gula di masyarakat.
"Saya kira sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian, sebagaimana pada bahaya rokok, terhadap bahaya gula ini," ujar Piprim, dalam temu media daring beberapa waktu lalu melansir dari detikcom.
Menilik dari laman yankes.kemkes.go.id, IDAI mencatat ada sekitar 1.645 anak dengan diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia. Di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado.
Hampir sekitar 60 persen pengidap diabetes anak ini adalah perempuan. Apabila kondisinya dibiarkan, maka generasi ini akan mengalami angka kesakitan yang tinggi.
Untuk mencegah terjadinya diabetes pada anak, ada beberapa makanan yang perlu Si Kecil hindari. Baca terus, ya.
Makanan yang bisa meningkatkan risiko diabetes
Ilustrasi Makanan Penyebab Diabetes/Foto: iStock
Dilansir dari laman berbagai sumber, ada beberapa makanan yang bisa meningkatkan risiko diabetes. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Karbohidrat yang diproses
Makanan yang dibuat dengan tepung putih, gula putih, dan nasi putih memiliki serat, vitamin, dan mineral yang rendah. Misalnya seperti roti, muffin, kue, kerupuk, dan pasta.
Menurut penelitian di tahun 2007 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), mengonsumsi tinggi karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 21 persen dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan kaya makanan utuh.
2. Minuman yang dimaniskan dengan gula
Soda, teh manis, minuman buah, dan limun dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko terkena diabetes. Minum hanya dua minuman manis per hari pun bisa meningkatkan kondisi ini sebanyak 26 persen menurut studi di tahun 2010 oleh American Diabetes Association, Bunda.
Daripada mengonsumsi minuman manis yang berbahaya bagi kesehatan, Bunda bisa memberikan air putih kepada Si Kecil di atas usia 6 bulan karena memiliki lebih banyak manfaat bagi tubuh.
3. Lemak jenuh dan lemak trans
Lemak jenuh ditemukan dalam produk susu seperti mentega, susu murni, krim, dan keju serta daging berlemak. Lemak trans terikat pada makanan yang digoreng dan makanan yang dipanggang dalam kemasan.
Bunda bisa mengganti makanan tersebut dengan alternatif makanan sehat sebagai berikut:
- Camilan kacang
- Makan daging tanpa lemak atau unggas, dan buang kulitnya
- Menghindari saus salad dan menggunakan minyak zaitun sebagai gantinya
- Memasak dan memanggang dengan minyak zaitun atau minyak canola
4. Daging merah dan daging olahan
Daging olahan seperti sosis atau daging lainnya memiliki kadar natrium dan nitrit yang lebih tinggi. Tidak hanya menyebabkan diabetes, makanan ini pun bisa menyebabkan penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dibagikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa satu porsi daging merah setiap hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 19 persen. Jika porsinya lebih besar, risikonya bertambah menjadi 50 persen.
Meski begitu, protein sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan Si Kecil. Sebaiknya, Bunda memberikan Si Kecil berbagai jenis ikan atau unggas organik seperti ayam atau telur yang dikombinasikan dengan sayuran untuk mengoptimalkan makan sehat.
Demikian informasi tentang makanan yang bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip juga video gejala diabetes tipe 1 pada anak berikut ini:
(mua/fir)
Loading...