Perubahan Bentuk Payudara setelah Menyapih Si Kecil, Apakah Pasti Jadi Kendur?

1 month ago 25

Pasca menyapih Si Kecil, beberapa perubahan mungkin Bunda rasakan. Termasuk bentuk payudara setelah menyapih. Yuk, cari tahu lebih lanjut, Bunda.

Sepanjang kehamilan dan persalinan, payudara mungkin meregang, membengkak, dan bocor lebih sering daripada yang Bunda sadari. Dan, setelah selesai menyapih, Bunda mungkin melihat bahwa payudara terlihat berbeda dari sebelumnya baik dalam ukuran, bentuk, dan bahkan penampilan.

Apakah payudara berubah setelah menyusui?

Payudara Bunda mungkin terlihat sangat berbeda setelah Anda selesai menyusui, tetapi menyusui belum tentu menjadi penyebabnya. Faktanya, perubahan ini kemungkinan telah terjadi selama satu atau dua tahun, sejak tahap awal kehamilan.

Dalam beberapa minggu setelah pembuahan, tubuh Bunda mulai mempersiapkan diri untuk menyusui dengan meningkatkan produksi hormon kehamilan seperti estrogen dan progesteron, yang menyebabkan lebih banyak jaringan lemak menumpuk di payudara dan meningkatkan aliran darah ke area tersebut seperti dikutip dari laman Whattoexpect.

Saat payudara Bunda terus membesar (terkadang hingga naik beberapa ukuran cup), ligamen di bawahnya juga mulai meregang, yang merupakan salah satu alasan mengapa payudara mungkin tampak kurang elastis setelah Bunda melahirkan. Perubahan ini juga bisa bersifat permanen  dan biasanya terjadi baik Bunda menyusui atau tidak seperti dikutip dari laman Romper.

Intinya adalah bahwa bahkan sebelum Bunda mulai menyusui, payudara Bunda telah memulai proses ini dan mencapai beberapa hal yang cukup menakjubkan selama prosesnya. Jadi, wajar saja setelah selesai menyapih dan setelah tubuh mengurangi produksi ASI, dada Bunda mungkin tampak mengempis.

Bagaimana menyusui mengubah payudara?

Kemungkinannya, payudara Bunda tumbuh selama kehamilan. Jadi, mungkin mengejutkan bahwa pada hari ketiga atau keempat pasca persalinan, payudara Bunda bisa membengkak sementara. Alasannya, setelah Bunda mengeluarkan plasenta, tubuh mulai memproduksi prolaktin, hormon yang memicu produksi ASI.

Jika Bunda tidak menyusui, payudara Bunda akan mulai menyusut dalam beberapa hari. Jika Bunda menyusui, payudara Bunda mungkin akan tetap besar, meskipun Bunda mungkin merasa payudara Bunda terasa lebih kecil setelah setiap kali menyusui.

Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan padat (biasanya sekitar usia 6 bulan, tetapi terkadang lebih awal), payudara mungkin akan mulai menyusut. Setelah disapih, payudara akan kembali ke ukuran sebelum hamil atau mendekati ukuran semula.

Dapatkan menyusui memengaruhi ukuran payudara?

Payudara Bunda mungkin akan kembali ke ukuran cup aslinya setelah Bunda berhenti menyusui, meskipun ada juga kemungkinan payudara akan menjadi sedikit lebih kecil dari sebelumnya.

Satu penelitian menemukan bahwa meskipun 73 persen ibu baru menyadari adanya perbedaan pada payudara mereka pascapersalinan. Hal yang paling umum yakni payudara lebih besar dan kurang kencang yaang tidak terkait dengan menyusui. Dan menurut penelitian lain, kemungkinan seorang perempuan mengalami kendurnya payudara meningkat pada setiap kehamilan, tetapi tampaknya hal itu tidak terpengaruh oleh menyusui.

Faktanya, The American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa usia, gravitasi, dan penambahan berat badan lebih mungkin menyebabkan perubahan pada ukuran payudara perempuan daripada menyusui.

Ya, payudara setelah menyusui memang akan kehilangan semua sensitivitasnya. Namun, tidak semuanya buruk. Setidaknya, hal itu adalah hal yang luar baisa, meskipun disadari tidak semua orang akan merasakan hal yang sama.

Meskipun Bunda tidak dapat membalikkan efek tersebut dalam waktu singkat, Bunda dapat mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur, yang akan membantu Bunda mempertahankan berat badan yang sehat. Berhenti merokok juga membantu, karena merokok mengurangi elastisitas kulit.

Kapan perlu menghubungi dokter tentang perubahan payudara setelah menyusui?

Jika Bunda masih menyusui dan melihat garis-garis merah pada payudara atau merasakan benjolan yang menyakitkan di dalamnya, Bunda mungkin menderita mastitis, infeksi yang berkembang saat kuman masuk ke tubuh melalui celah di puting susu atau saat saluran susu tersumbat. 

Namun, sekali lagi, periksakan benjolan yang tidak hilang dengan pijatan, pemberian ASI, atau pemompaan selama beberapa hari ke dokter untuk memastikannya. 

Bunda juga dapat mengenali gejala mastitis lainnya seperti demam, menggigil, atau nyeri otot seperti flu. Dan, gejala tersebut juga perlu diperiksakan ke dokter ya, Bunda. Nantinya, dokter dapat memberikan diagnosis dan kemungkinan akan meresepkan antibiotik oral, yang akan menyembuhkan infeksi dan meredakan nyeri.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online