Kebutuhan energi harian anak usia 1-3 perlu dipenuhi guna mendukung proses tumbuh kembangnya. Seperti apa cara pengaturan porsi makan anak usia 1 hingga 3 tahun?
Dikutip dari Web MD, toddler membutuhkan antara 1.000 dan 1.400 kalori sehari, tergantung pada usia, ukuran tubuh, dan tingkat aktivitas fisik mereka (sebagian besar dianggap aktif).
Jumlah makanan yang dibutuhkan anak dari masing-masing kelompok makanan didasarkan pada kebutuhan kalori harian. Ukuran porsi anak diperkirakan harus sekitar seperempat dari porsi orang dewasa.
Pentingnya mengatur porsi makan anak sesuai kebutuhan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), asupan makanan pada anak dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya dapat memperbaiki status gizi dan memperkuat kekebalan tubuh.
Pemberian nutrisi harus mencakup asupan makronutrien yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien meliputi mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B6, dan B12.
Sumber-sumber mikronutrien tersebut sebagian besar dapat diperoleh dari protein hewani seperti daging ayam, hati ayam, daging sapi, ikan, salmon, sarden, telur, kerang dan produk susu.
Porsi makan anak 1-3 tahun
IDAI menyebutkan pada usia 12-23 bulan, komposisi makan anak adalah 70 persen MPASI dan 30 persen adalah ASI/susu formula. Jangan sampai terbalik, karena anak akan kenyang dengan susu dan tidak mau makan.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kemenkes RI, rata-rata kebutuhan kalori anak usia 1-3 tahun dengan berat badan 13 kg dan tinggi 92 cm adalah sekitar 1.350 kalori per hari.
Untuk usia 1-3 tahun, frekuensi makan sekitar 3-4 kali per hari. Konsistensi makanan sudah sama seperti makanan keluarga, dengan jumlah porsi per makan 150-250 ml.
Secara kualitas, makanan anak harus mengandung gizi seimbang, yakni mencakup karbohidrat, protein (terutama sumber hewani), lemak (minyak goreng, santan, mentega), buah atau sayur.
Contoh menghitung porsi makan anak
Dikutip dari Baby Center, kebanyakan anak satu tahun ke atas membutuhkan sekitar 700 hingga 1.000 kalori per hari.
Berikut gambaran umum tentang porsi makan anak 1-3 tahun dalam sehari. Tapi tidak perlu khawatir jika mereka makan lebih banyak atau lebih sedikit pada hari tertentu, ya. Berikut ulasannya:
Karbohidrat
Nasi, kentang tumbuk, atau pasta: 2—5 sendok makan (sdm) atau sekitar 45—90 gram yang sudah matang.
Bisa juga berupa roti (1-2 iris roti tawar ukuran sedang) atau mi sebanyak setengah hingga satu cangkir kecil.
Protein
Sumber protein bisa berupa protein hewani dan nabati. Protein hewani bisa berupa susu, daging sapi atau ayam, telur ayam, atau ikan, sedangkan nabati, yaitu tempe, tahu, atau kacang merah.
Dalam sehari Bunda bisa memberikan anak 1-3 tahun satu porsi lauk berprotein untuk satu kali waktu makan dengan kisaran porsi di bawah ini.
- Daging sapi cincang: 2-3 sdm atau sekitar 30-45 gram
- Daging ayam: setengah potong dada ayam atau sekitar 45 gram
- Ikan: 1-3 sdm atau sekitar 40 gram
- Telur: Sekitar 1 butir atau sekitar 50 gram
- Tahu: 2-4 sdm atau 3-50 gram
Susu dan produk olahannya
Susu dapat diberikan sekitar dua gelas. Bisa juga Bunda berikan produk olahan susu seperti yoghurt atau sepotong kecil keju
Buah dan sayur
Buah dan sayur sebaiknya tidak diberikan berlebihan ya, Bunda. IDAI menyebut bahwa sayur dan buah mengandung banyak serat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi penting pada bayi dan anak-anak, sehingga jumlahnya tidak perlu terlalu banyak.
Hal ini yang tidak banyak diketahui orang tua. Sering kali orang tua hanya mengutamakan buah dan sayur, namun sangat jarang sekali memberi menu sumber protein hewani.
Jadi, sayur dan buah bisa diberikan sebagai makanan selingan atau camilan saja di sela-sela waktu makan utama. Namun jaraknya jangan terlalu dekat dengan waktu makan berikutnya.
Tak cuma porsi, perhatikan juga kebutuhan gizi
Selain memberikan cukup karbohidrat, pastikan untuk tetap memperhatikan kebutuhan gizi lainnya ya, Bunda. Misalnya konsumsi lauk pauk sumber protein anak satu tahun ke atas bisa berupa telur, daging ayam, ikan, atau hati ayam.
Sumber lemaknya meliputi 50 gram santan per kali makan atau dengan satu sendok teh margarin/mentega/minyak goreng per kali makan, bisa pula diganti minyak kelapa, minyak jagung atau minyak kedelai.
Anak usia 1-3 tahun sering kali mengalami kesulitan makan, sehingga orang tua perlu menyiasatinya dengan memberikan menu makanan yang berbeda baik dari segi penampilan atau rasa agar lebih menarik dan tetap memperhatikan aturan makan yang benar pada anak. Semoga bermanfaat, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)